I.Pililah salah satu jawaban yang paling tepat dengn cara member I tanda silang di depan jawaban yang
tepat.
1.Pegunungan berikut yang terdapat di Kalimantan adalah …
a. Pegunungan Dieng c. Pegunungan Meratus
b.Pegunungan Utambela d.Pegunungan Jayawijaya.
2.Puncak Pegunungan Sudirman seabagai puncak tertinggi di Indonesia adalah …
a. Puncak Jaya b. gunung Semeru c. puncak trikora d. gunung Kerenci
3.Sungai terpanjang di Indonesia adalah sungai …
a. Musi b. Bengawan Solo c. Memberamo d. Kapuas
4. Sebelum adanya mesin kapal laut, para nelayan mencari ikan ke laut dengan
memanfaatkan angin ...
a. laut b. pantai c. darat d. fohn
5. Jalan yang menghubungkan ibu kota propinsi disebut jalan ...
a. negara b. propinsi c. kabupaten d.kecamatan
6. Cagar alam Kersik Luway di Kalimantan Timur merupakan tempat melindungi flora berupa ...
a. raflesia b. mawar c. anggrek hitam d.rotan
7.Suaka Margasatwa Ujong Kulon adalah tempat melindungi fauna berupa ...
a.gajah b. anoa c. badak bercula satu d. orang utan
8. Kota yang dijadikan dasar atau pedoman pembagian waktu dunia adalah ...
a. Pontianak b.Paris c. Roma d. Greenwich
9. Bryan naik pesawat dari Bandar Udara Polonia Medan menuju Bandar Udara
Hasanuddin Makassar tepat pukul 13.00, lama penerbangkan Medan-Makassar adalah
dua jam. Bryan akan mendarat di Makassar tepat pukul ...WITA.
a.14.00 b. 15.00 c. 16.00 d.17.00
10.Berdasarkan garis lintang Indonesia terletak sepanjang 6 LU - 11 LS, maka
Indonesia mengalami...
a. iklim tropis b. iklim sub tropis c. iklim sedang d. iklim dingin
11. Hari ini Jakarta menunjukan suhu udara 30 derajat Celcius – 34 derajat Celcius,
sedangkan kota Bogor menunjukkan suhu udara 23 derajat celcius – 26 derajat
celcius, dan di kota Balikpapan sangat mendung. Berdasarkan ciri-ciri di tiga
kota di atas menggambarkan pengertian tentang ...
a. Iklim b. cuaca c. angin d. curah hujan
15.Industri yang sangat tergantung pada cahaya matahari adalah ...
a. pembuatan garam c. pembuatan pupuk
b. pembuatan pakaian d. pembuatan barang elektronik
16. Kerajaan bercorak Islam yang pertama di Indonesia adalah kerajaan…
a. Kutai b. Demak c. Samudra Pasai d. Aceh
17. Kerajaan Demak didirikan oleh …
a. Raden Wijayah b. Raden Fatah c. Fatahelah d. Hasanuddin
18. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaanya ketika dipimpin oleh …
a. Sultan As Saleh b. Sultan Hasanuddin c. Sultan Trenggono d. Sultan Iskandar Muda.
19. Raja Goa Tallo yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur adalah …
a. Sultan Hasanuddin b. Sultan Alaudin c. Daeng Mandrabiya d. Karaeng Galesong
20. Mesjid Raya Baiturrahman adalah peninggalan kerahaan bercorak Islam yang
terletak di …
a. Banten b. Kudus c. Banda Aceh d. Katangga.
21. Istana Keraton Kasultanan merupakan peninggalan kerajaan dari …
a. Ternate b. Gowa c. Banten d. Yogyakarta
22. Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Yogyakarta disebut …
a. Grebek Besar b. Sekaten c. Pesta Tabuik d. Dhug Dher
23. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh …
a. Hasanuddin b.Sultan Ageng Tirtayasa c. Falatehan d. Sultan Haerun
24. Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa adalah …
a. Pajang b. Demak c. Banten d. Mataram
25. Sultan Nuku adalah raja dari …
a. Gowa b. Tidore c. Ternate d. Tallo
26. Kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia adalah kerajaan…
a. Tarumanegara b.Kutai c. Demak d. Samudra Pasai
27. Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh raja…
a. Kundungga b.Kertajaya c. Raden Wijaya d.Mulawarman
28. Kerajaan Hindu pertama di pulau Jawa adalah …
a. Tarumanegara b. Sriwijaya c. Majapahit d.Singosari
29. Kerajaan bercorak Budha pertama di Indonesia adalah …
a. Majapahit b. Kaling c. Sriwijaya d. Goa Tallo
30. Peninggalan bercorak Hindu di bawah ini adalah …
a. Candi Prambanan b. Candi Borobudur c. Candi Sewu d. Candi Jago
31. Istilah Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam kitab Sutasoma yang dikarang oleh …
a. Mpu Prapanca b. Mpu Tantular c. Mpu Nala d. Mpu Kanwa
32. Kerajaan yang menjadi pusat penyebaran agama Budha adalah kerajaan …
a. Majapahit b. Kaling c. Sriwijaya d. Mataram
33.Prasasti peninggalan bercorak Budha di bawah ini adalah prasasti…
a. Telaga Batu b. Jambi c. Mulawarman d. Kebon Kopi
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat :
34. Kerajaan bercorak Hindu yang pertama di pulau Jawa adalah …
35. Kerajaan Majapahit didirikan oleh …
36. Tiga Dewa dalam ajaran agama Hindu disebut dengan istilah …
37. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh raja …
38. Perdana Menteri dari kerajaan Majapahit yang sangat terkenal dengan Sumpah
Palapa adalah …
39. Pusat pemerintahan kerajaan Sriwijaya terletak di sungai …
40. Kitab Negarakertagama adalah karangan ….
41. Pusat pemerintahan kerajaan Hindu Kutai terletak di tepi sungai …
42. Candi Loro Jonggrang disebut juga candi ….
43. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh …
44. Masjid Agung Demak dibangun atas perintah …
45. Tulisan indah dalam huruf Arab sebagai salah satu peninggalan kerajaan
bercorak Islam disebut ….
46. Kegiatan mengunjungi makam dengan membacakan kalimat syahadat disebut ….
47. Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh …
48. Hutan yang ditumbuhi satu jenis tumbuhan adalah hutan ...
49. Cendrawasi, kasuari dan kuskus termasuk jenis fauna ...
50. Keadaan rata-rata cuaca di suatu tempat yang luas dan berlangsung lama
disebut ...
51. Bandar Udara yang dapat melayani penerbangan antar negara disebut bandar
udara ...
52. Pegunungan Bukit Barisan terdapat dipulau ...
III. Jawablah dengan singkat dan jelas !
53. Tuliskan tiga contoh kenampakan alam !
Jawab :
a.
b.
c.
54. Tuliskan 3 contoh manfaat Sungai !
Jawab :
a.
b.
c.
55. Tuliskan 3 contoh kenampakan buatan !
Jawab :
a.
b.
c.
56. Tuliskan masing-masing satu contoh fauna tipe Asiatis, Peralihan dan Australiatis !
Jawab :
a. Contoh fauna Asiatis adalah
b. Contoh fauna Peralihan adalah
c. Contoh fauna Australiatis adalah
57. Tuliskan 3 contoh jenis kegiatan masyarakat yang sangat tergantung pada cuaca !
Jawab :
a.
b.
c.
Kegagalan adalah modal mencapai kesuksesan
Sabtu, 28 November 2009
Minggu, 22 November 2009
SUKSES UAS SD 2010
Kesuksesan dalam menghadapi UAS bagi anak SD tidak hanya ditentukan oleh kemampuan guru dalam memotivasi siswanya tapi juga dapat dipengaruhi oleh perhatian orang tua, layanan sekolah dan siswa itu sendiri. Ini adalah salah satu cara mencapai nilai yang baik dalam menghadapi UAS adalah dengan berlatih menjawab soal-soal ujian. Oleh sebab itu saya akan mencoba memuat beberapa soal latihan UAS dalam blog ini. silahkan dipelajari dan diakses karena ini semua gratis.................ss
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT
1. Gambar segita dalam peta atau atlas melambangkan....
a. danau
b. rawa
c. gunung
d. jalan raya.
2. Pada umumnya sungai di Kalimantan dimanfaatkan sebagai....
a. Pembangkir Listrik Tenaga Air
b. irigari atau pengairan
c. kegiatan olah raga
d. sarana transportasi.
3. Kenampakan alam yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian,
peternakan,industri dan pemukiman adalah....
a. dataran rendah
b. dataran tinggi
c. pantai
d. lembah
4. Gejala sosial yang ditimbulkan oleh karena tidak berfungsinya lembaga
kemasyarakatan dengan baik seperti lembaga ekonomi....
a. kejahatan
b. kependudukan
c. kemiskinan
d. kawasan kumuh
5. Usaha pemerintah untuk mengatasi laju pertambahan penduduk yang
pesat adalah....
a. melaksanakan transmigrasi
b. menggalakkan program KB
c. menciptakan lapangan kerja.
d. mendirikan proyek padat karya.
6. Daerah penghasil tembaga terbesar di Indonesia adalah ....
a. Pulau Papua
b. Pulau Kalimantan
c. Pulau Sulawesi
d. Pulau Jawa
7. Hasil perkebunan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat obat malaria
adalah....
a. avage
b. rosela
c. tebu
d. kina
8. Penggemburan tanah pertanian dengan teknologi modern menggunakan
alat yang disebut....
a. bajak kerbau
b. stoom walls
c. traktor
d. power threster
10. Alat komunikasi tradisional yang masih digunakan sampai sekarang ini
adalah....
a. kentongan
b. surat kabar
c. bedug
d. radio
11. Alat komunikasi langsung dua arah di bawah ini adalah....
a. telepon
b. radio
c. televisi
d. telegram
13. Kelompok alat transportasi modern berikut yang terdapat di darat
adalah....
a. motor,mobil dan kereta api
b. delman, bemo dan bajaj
c. helikopter, kereta api dan fery.
d. Fery, perahu dan bus
14.Yang termasuk usaha pelesterian sumber daya alam di bawah ini
adalah....
a. menangkap ikan dengan racun
b. menebang hutan dengan sembarangan.
c. membuang sampah ke laut
d. tebang pilih tanam
15. Kerajaan yang bercorak Hindu di bawah ini adalah....
a. Tarumanegara
b. Sriwijaya
c. Kaling
d. Samudrapasai
16. Kerajaan Budha yang ada di pulau Jawa adalah....
a. Sriwijaya
b. Kediri
c. Kaling
d. Singosari
17. Langkah pertama yang ditempuh Gajah Mada dalam usaha
mempersatukan nusantara adalah....
a. memperluas wilayah kekuasaan Majapahit
b. membangun armada laut yang kuat
c. Menaklukan kerajaan Dompo dan Bali
d. Bekerja sama dengan kerajaan Thailand
18.Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim karena.....
a. mempunyai wilayah kekuasaan yang luas
b. merupakan jalur pelayaran internasional
c. memiliki armda angkatan laut yang tangguh
d. sering didatangi pedang dari India.
19.Perhatikan peta, Kerajaan Goa Tallo terletak ...
a. Jawa Barat
b. Sulawesi Selatan
c. Sumatra Barat
d. Kalimantan Selatan
20.Peninggalan sejarah sebagai bukti keberadaan Kerajaan Kutai bercorak Hindu adalah
prasasti....
a. Tugu
b. Talang Tuo
c. Yupa
d. Batu.
21.Bangunan peninggalan sejarah yang merupakan bukti tingginya peradaban
nenek moyang bangsa Indonesia adalah....
a. Keraton Jogjakarta
b. Mesjid Istiglal
c. Istana Maimun
d. Candi Borobudur
22.Peninggalan bercorak Islam, berupa budaya memperingati hari lahirnya
Nabi Muhammad SAW, disebut....
a. Upacara Grebeg Besar
b. Upacara Sekaten
c. Budaya Dhug Dher
d. Pesta Tabuik
23.Tujuan utama kedatangan bangsa Eropa di Indonesia adalah....
a. menjajah Indonesia
b. memperluas kekuasaan
c. berdagang
d. menjelajah
24..Kerja paksa dan tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia
menimbulkan penderitaan rakyat karena....
a. beban rakyat semakin berat
b. hasil pertanian menurun
c. adanya pembebasan pajak tanah
d. kas negara Belanda bertambah
26.Tujuan Jepang membentuk Pembantu Prajurit ( Heiho )adalah...
a. mempersiapkan tentara Indonesia
b. membantu Jepang melawan tentara sekutu
c. membebasan Indonesia dari penjajahan.
d. membangun bangsa Indonesia
27.Naskah teks proklamasi disusun oleh....
a. Sayuti Melik, Sutan Syarir dan Yusuf Kunto
b. Drs.Moh.Hatta,Sutan Syarir dan Mr. Ahmad Subarjo
c. Ir.Soeakrno, Drs.Moh.Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo.
d. Darwis, Wikana dan Chaerul Saleh.
28.Organisasi politik yang pertama berdiri pada zaman pergerakan nasional
adalah....
a. Budi Utomo
b. Indische Partij
c. PNI
d. Perhimpunan Indonesia.
29.Indische Partij didirikan oleh tiga serangkai yaitu....
a. E.F.E Dowes Dekker, K.H Dewantara, Cipto Mangunkusumo.
b. Ir.Soekarno,Drs.Moh.Hatta dan K.H Mas Mansur
c. Wahidin Sudirohusodo,Sutomo dan Gunawan.
d. K.H Ahmad Dahlan, KH.Samanhudi dan H.O.S. Cokroaminito.
30.Dalam Kongres Pemuda II, yang berperan sebagai Sekretaris Kongres adalah..
a. Muh. Yamin
b. Sugondo Joyopuspito
c. Joko Marsaid
d. Amir Syarifuddin.
31.Faktor yang menyebabkan adanya perubahan jumlah provinsi di Indonesia
adalah....
a. adanya otonomi daerah
b. untuk kepentingan politik
c. pertumbuhan penduduk
d. keinginan pemerinta
33.Yang menyebabkan terjadinya pertambahan pendududuk di Indonesia
adalah....
a. natalitas dan migrasi
b. migrasi dan pendidikan
c. mortalitas dan kesehatan
d. pendidikan dan kesehatan.
34.Faktor pendorong terjadinya urbanisasi adalah....
a. kesesuaian budaya
b. upah tenaga kerja tinggi
c. bencana alam
d. tersedianya fasilitas hidup.
35.Yang termasuk faktor penarik migrasi adalah....
a. di daerah asalnya akan didirikan proyek pembangunan
b. meningkatnya kemiskinan dan penggagguran
c. banyaknya perumahan kumuh
d. tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
36.Negara yang terletak disekitar katulistiwa pada umumnya mengalami iklim...
a. tropis
b. sub tropis
c. sejuk
d. dingin
37.Cagar Alam Kersik Luway melindungi jenis tumbuhan langka berupa...
a. kayu gaharu
b. anggrek hitam
c. bunga raksasa
d. kayu bengkirai
38. Perhatikan gambar, jenis fauna pada gambar barikut dilindungi di
Suaka Margasatwa ....
a. Baluran
b. Way Kambas
c. Ujung Kulon
d. Tanjung Puting
39.Negara di Asia Tenggara yang memiliki gejala alam berupa gempa bumi yang
sama dengan gejala alam di Indonesia adalah negara....
a. Filipina
b. Laos
c. Thailand
d. Myanmar
40.Yang termasuk kerjasama ASEAN dalam bidang politik adalah....
a. meningkatkan kerjasama AFTA
b. menyelenggarakan SEA GAMES
c. mendirikan pabrik vaksin di Singapura
d. perjanjian ekstradisi antara negara anggota ASEAN
41.Salah satu tujuan berdirinya ASEAN adalah untuk....
a. meningkatkan kekuatan militir regional
b. meningkatkan kerja sama ekomomi,sosial dan budaya
c. memajukan ekonomi salah satu negara ASEAN
d. mendirikan kekuatan baru di dunia.
44.Benua Asia dan Benua Eropa dibatasi oleh bentangan alam yang terkenal
yaitu....
a. Pegunungan Ural dan Danau Kaspia
b. Sungai Nil dan Laut Mediteran
c. Pegunungan Himalayah dan Laut Tengah
d. Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
45.Taj Mahal, Bendungan Aswan, Menara Eiffel dan Patung Liberty terdapat di...
a. Asia, Eropa,Afrika, dan Amerika
b. Asia, Afrika, Amerika dan Eropa
c. Asia, Afrika, Eropa dan Amerika
d. Afrika, Asia,Amerika dan Eropa.
46.Berdirinya berbagai perusahaan asing di Indonesia merupakan salah satu
dampak globaliasi dalam bidang....
a. ekonomi
b. politik
c. komunikasi
d. budaya
47.Koperasi yang terdiri atas berbagai jenis usaha seperti menjual kebutuhan
pokok, melayani simpan pinjam, pelayanan jasa dan lain-lain dinamakan....
a. koperasi konsumsi
b. koperasi produksi
c. kopersi serba usaha
d. koperasi simpan pinjam
48.Yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah ...
a. Rapat Anggota
b. Rapat Pengurus
c. Manager
d. Dewan Pengurus
49.Gambar timbangan pada lambang koperasi melambangkan ...
a. usaha karya yang terus menerus
b. persahabatan yang kekal
c. sifat nasional koperasi
d. keadilan sosial
50.Tujuan utama koperasi adalah ...
a. mencari keuntungan bersama
b. mencari keuntungan sebanyak-banyaknya
c. meningkatkan kesejahteraan anggota
d. menyediakan barang kebutuhan anggota
51.Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya adalah ....
a. Koperasi Unit Desa
b. Koperasi Simpan Pinjam
c. Koperasi Serba Usaha
d. Koperasi produksi.
52.Perbedaan antara koperasi dengan bentuk usaha lain terutama terletak pada ....
a. tujuannya
b. modalnya
c. kegiatannya
d. karyawannya
53.Di bawah ini yang bukan merupakan koperasi berdasarkan jenis usahanya
adalah....
a. Koperasi serba usaha
b. Koperasi konsumsi
c. Koperasi Pegawai Negeri.
d. Koperasi produksi
54.Berikut ini adalah hasil ekspor Indonesia berupa migas adalah...
a. rotan, kayu dan karet
b. minyak bumi dan gas alam
c. kopi, cengkeh dan cokelat
d. ikan dan udang
55.Hasil produksi pertanian yang masih diimpor dari luar negeri yaitu ....
a. beras
b. kopi
c. buah-buahan
d. sayur-sayuran
56.Indonesia mengimpor sapi dari ....
a. Jepang
b. Thailand
c. Malaysia
d. Australia
58.Kegiatan membeli barang dari negara lain disebut ....
a. ekspor
b. impor
c. devisa
d. importir
59.Salah satu manfaat yang bisa dirasakan sebagai negara pengimpor adalah ....
a. dapat memasarkan hasil produksinya
b. menyerap tenaga kerja
c. menghasilkan pendapatan negara
d. dapat memenuhi kebutuhan negaranya
60.Penerimaan negara yang diperoleh dari hasil ekspor disebut ....
a. fiskal
b. eksportir
c. devisa
d. importir
SELAMAT MEMPELAJARI SEMOGA MENJADI ANAK YANG SUKSES. HANYA ORANG2 YANG MAU BERUSAHA DAN BERANI BERKOBAR UNTUK MENEMUKAN SUKSES. HORMATILAH SEMUA UNGKAPAN DAN UCAPAN DARI SIAPA SAJA JIKA INGIN MAJU.
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT
1. Gambar segita dalam peta atau atlas melambangkan....
a. danau
b. rawa
c. gunung
d. jalan raya.
2. Pada umumnya sungai di Kalimantan dimanfaatkan sebagai....
a. Pembangkir Listrik Tenaga Air
b. irigari atau pengairan
c. kegiatan olah raga
d. sarana transportasi.
3. Kenampakan alam yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian,
peternakan,industri dan pemukiman adalah....
a. dataran rendah
b. dataran tinggi
c. pantai
d. lembah
4. Gejala sosial yang ditimbulkan oleh karena tidak berfungsinya lembaga
kemasyarakatan dengan baik seperti lembaga ekonomi....
a. kejahatan
b. kependudukan
c. kemiskinan
d. kawasan kumuh
5. Usaha pemerintah untuk mengatasi laju pertambahan penduduk yang
pesat adalah....
a. melaksanakan transmigrasi
b. menggalakkan program KB
c. menciptakan lapangan kerja.
d. mendirikan proyek padat karya.
6. Daerah penghasil tembaga terbesar di Indonesia adalah ....
a. Pulau Papua
b. Pulau Kalimantan
c. Pulau Sulawesi
d. Pulau Jawa
7. Hasil perkebunan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat obat malaria
adalah....
a. avage
b. rosela
c. tebu
d. kina
8. Penggemburan tanah pertanian dengan teknologi modern menggunakan
alat yang disebut....
a. bajak kerbau
b. stoom walls
c. traktor
d. power threster
10. Alat komunikasi tradisional yang masih digunakan sampai sekarang ini
adalah....
a. kentongan
b. surat kabar
c. bedug
d. radio
11. Alat komunikasi langsung dua arah di bawah ini adalah....
a. telepon
b. radio
c. televisi
d. telegram
13. Kelompok alat transportasi modern berikut yang terdapat di darat
adalah....
a. motor,mobil dan kereta api
b. delman, bemo dan bajaj
c. helikopter, kereta api dan fery.
d. Fery, perahu dan bus
14.Yang termasuk usaha pelesterian sumber daya alam di bawah ini
adalah....
a. menangkap ikan dengan racun
b. menebang hutan dengan sembarangan.
c. membuang sampah ke laut
d. tebang pilih tanam
15. Kerajaan yang bercorak Hindu di bawah ini adalah....
a. Tarumanegara
b. Sriwijaya
c. Kaling
d. Samudrapasai
16. Kerajaan Budha yang ada di pulau Jawa adalah....
a. Sriwijaya
b. Kediri
c. Kaling
d. Singosari
17. Langkah pertama yang ditempuh Gajah Mada dalam usaha
mempersatukan nusantara adalah....
a. memperluas wilayah kekuasaan Majapahit
b. membangun armada laut yang kuat
c. Menaklukan kerajaan Dompo dan Bali
d. Bekerja sama dengan kerajaan Thailand
18.Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim karena.....
a. mempunyai wilayah kekuasaan yang luas
b. merupakan jalur pelayaran internasional
c. memiliki armda angkatan laut yang tangguh
d. sering didatangi pedang dari India.
19.Perhatikan peta, Kerajaan Goa Tallo terletak ...
a. Jawa Barat
b. Sulawesi Selatan
c. Sumatra Barat
d. Kalimantan Selatan
20.Peninggalan sejarah sebagai bukti keberadaan Kerajaan Kutai bercorak Hindu adalah
prasasti....
a. Tugu
b. Talang Tuo
c. Yupa
d. Batu.
21.Bangunan peninggalan sejarah yang merupakan bukti tingginya peradaban
nenek moyang bangsa Indonesia adalah....
a. Keraton Jogjakarta
b. Mesjid Istiglal
c. Istana Maimun
d. Candi Borobudur
22.Peninggalan bercorak Islam, berupa budaya memperingati hari lahirnya
Nabi Muhammad SAW, disebut....
a. Upacara Grebeg Besar
b. Upacara Sekaten
c. Budaya Dhug Dher
d. Pesta Tabuik
23.Tujuan utama kedatangan bangsa Eropa di Indonesia adalah....
a. menjajah Indonesia
b. memperluas kekuasaan
c. berdagang
d. menjelajah
24..Kerja paksa dan tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia
menimbulkan penderitaan rakyat karena....
a. beban rakyat semakin berat
b. hasil pertanian menurun
c. adanya pembebasan pajak tanah
d. kas negara Belanda bertambah
26.Tujuan Jepang membentuk Pembantu Prajurit ( Heiho )adalah...
a. mempersiapkan tentara Indonesia
b. membantu Jepang melawan tentara sekutu
c. membebasan Indonesia dari penjajahan.
d. membangun bangsa Indonesia
27.Naskah teks proklamasi disusun oleh....
a. Sayuti Melik, Sutan Syarir dan Yusuf Kunto
b. Drs.Moh.Hatta,Sutan Syarir dan Mr. Ahmad Subarjo
c. Ir.Soeakrno, Drs.Moh.Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo.
d. Darwis, Wikana dan Chaerul Saleh.
28.Organisasi politik yang pertama berdiri pada zaman pergerakan nasional
adalah....
a. Budi Utomo
b. Indische Partij
c. PNI
d. Perhimpunan Indonesia.
29.Indische Partij didirikan oleh tiga serangkai yaitu....
a. E.F.E Dowes Dekker, K.H Dewantara, Cipto Mangunkusumo.
b. Ir.Soekarno,Drs.Moh.Hatta dan K.H Mas Mansur
c. Wahidin Sudirohusodo,Sutomo dan Gunawan.
d. K.H Ahmad Dahlan, KH.Samanhudi dan H.O.S. Cokroaminito.
30.Dalam Kongres Pemuda II, yang berperan sebagai Sekretaris Kongres adalah..
a. Muh. Yamin
b. Sugondo Joyopuspito
c. Joko Marsaid
d. Amir Syarifuddin.
31.Faktor yang menyebabkan adanya perubahan jumlah provinsi di Indonesia
adalah....
a. adanya otonomi daerah
b. untuk kepentingan politik
c. pertumbuhan penduduk
d. keinginan pemerinta
33.Yang menyebabkan terjadinya pertambahan pendududuk di Indonesia
adalah....
a. natalitas dan migrasi
b. migrasi dan pendidikan
c. mortalitas dan kesehatan
d. pendidikan dan kesehatan.
34.Faktor pendorong terjadinya urbanisasi adalah....
a. kesesuaian budaya
b. upah tenaga kerja tinggi
c. bencana alam
d. tersedianya fasilitas hidup.
35.Yang termasuk faktor penarik migrasi adalah....
a. di daerah asalnya akan didirikan proyek pembangunan
b. meningkatnya kemiskinan dan penggagguran
c. banyaknya perumahan kumuh
d. tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
36.Negara yang terletak disekitar katulistiwa pada umumnya mengalami iklim...
a. tropis
b. sub tropis
c. sejuk
d. dingin
37.Cagar Alam Kersik Luway melindungi jenis tumbuhan langka berupa...
a. kayu gaharu
b. anggrek hitam
c. bunga raksasa
d. kayu bengkirai
38. Perhatikan gambar, jenis fauna pada gambar barikut dilindungi di
Suaka Margasatwa ....
a. Baluran
b. Way Kambas
c. Ujung Kulon
d. Tanjung Puting
39.Negara di Asia Tenggara yang memiliki gejala alam berupa gempa bumi yang
sama dengan gejala alam di Indonesia adalah negara....
a. Filipina
b. Laos
c. Thailand
d. Myanmar
40.Yang termasuk kerjasama ASEAN dalam bidang politik adalah....
a. meningkatkan kerjasama AFTA
b. menyelenggarakan SEA GAMES
c. mendirikan pabrik vaksin di Singapura
d. perjanjian ekstradisi antara negara anggota ASEAN
41.Salah satu tujuan berdirinya ASEAN adalah untuk....
a. meningkatkan kekuatan militir regional
b. meningkatkan kerja sama ekomomi,sosial dan budaya
c. memajukan ekonomi salah satu negara ASEAN
d. mendirikan kekuatan baru di dunia.
44.Benua Asia dan Benua Eropa dibatasi oleh bentangan alam yang terkenal
yaitu....
a. Pegunungan Ural dan Danau Kaspia
b. Sungai Nil dan Laut Mediteran
c. Pegunungan Himalayah dan Laut Tengah
d. Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
45.Taj Mahal, Bendungan Aswan, Menara Eiffel dan Patung Liberty terdapat di...
a. Asia, Eropa,Afrika, dan Amerika
b. Asia, Afrika, Amerika dan Eropa
c. Asia, Afrika, Eropa dan Amerika
d. Afrika, Asia,Amerika dan Eropa.
46.Berdirinya berbagai perusahaan asing di Indonesia merupakan salah satu
dampak globaliasi dalam bidang....
a. ekonomi
b. politik
c. komunikasi
d. budaya
47.Koperasi yang terdiri atas berbagai jenis usaha seperti menjual kebutuhan
pokok, melayani simpan pinjam, pelayanan jasa dan lain-lain dinamakan....
a. koperasi konsumsi
b. koperasi produksi
c. kopersi serba usaha
d. koperasi simpan pinjam
48.Yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah ...
a. Rapat Anggota
b. Rapat Pengurus
c. Manager
d. Dewan Pengurus
49.Gambar timbangan pada lambang koperasi melambangkan ...
a. usaha karya yang terus menerus
b. persahabatan yang kekal
c. sifat nasional koperasi
d. keadilan sosial
50.Tujuan utama koperasi adalah ...
a. mencari keuntungan bersama
b. mencari keuntungan sebanyak-banyaknya
c. meningkatkan kesejahteraan anggota
d. menyediakan barang kebutuhan anggota
51.Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya adalah ....
a. Koperasi Unit Desa
b. Koperasi Simpan Pinjam
c. Koperasi Serba Usaha
d. Koperasi produksi.
52.Perbedaan antara koperasi dengan bentuk usaha lain terutama terletak pada ....
a. tujuannya
b. modalnya
c. kegiatannya
d. karyawannya
53.Di bawah ini yang bukan merupakan koperasi berdasarkan jenis usahanya
adalah....
a. Koperasi serba usaha
b. Koperasi konsumsi
c. Koperasi Pegawai Negeri.
d. Koperasi produksi
54.Berikut ini adalah hasil ekspor Indonesia berupa migas adalah...
a. rotan, kayu dan karet
b. minyak bumi dan gas alam
c. kopi, cengkeh dan cokelat
d. ikan dan udang
55.Hasil produksi pertanian yang masih diimpor dari luar negeri yaitu ....
a. beras
b. kopi
c. buah-buahan
d. sayur-sayuran
56.Indonesia mengimpor sapi dari ....
a. Jepang
b. Thailand
c. Malaysia
d. Australia
58.Kegiatan membeli barang dari negara lain disebut ....
a. ekspor
b. impor
c. devisa
d. importir
59.Salah satu manfaat yang bisa dirasakan sebagai negara pengimpor adalah ....
a. dapat memasarkan hasil produksinya
b. menyerap tenaga kerja
c. menghasilkan pendapatan negara
d. dapat memenuhi kebutuhan negaranya
60.Penerimaan negara yang diperoleh dari hasil ekspor disebut ....
a. fiskal
b. eksportir
c. devisa
d. importir
SELAMAT MEMPELAJARI SEMOGA MENJADI ANAK YANG SUKSES. HANYA ORANG2 YANG MAU BERUSAHA DAN BERANI BERKOBAR UNTUK MENEMUKAN SUKSES. HORMATILAH SEMUA UNGKAPAN DAN UCAPAN DARI SIAPA SAJA JIKA INGIN MAJU.
Jumat, 20 November 2009
Berlatih soal UAS B.Inggris
1. Siti: Good afternoon mother.
Mother: Good afternoon Siti. How was your day?
Siti: …
a. It was great thank you.
b. I am ten years old.
c. No, thank you.
d. I’m sorry.
2. A: What is your father’s name?
B: ...
a. My father’s name is Tono.
b. My name is Tono.
c. He is a pilot.
d. He is 40 years old.
3. I want to make a line. I need a ...
a. eraser
b. sharpener
c. bag
d. ruler
4. Can you get me the book, please. It is … the table.
a. on
b. in
c. under
d. between
5. Mother bought me … because the old one is broken.
a. Fan
b. Iron
c. Television
d. Rice cooker
6. Where is the computer? It is ... the blender and rice cooker.
a. on
b. in
c. under
d. between
7. My favorite subject is ... . I like to study about planet, animals and human body.
a. English
b. Mathematics
c. Science
d. Sport
8. ... is a place where students can play with their friends.
a. Library
b. Playground
c. Canteen
d. Restroom
9. We want to go to the beach. Don’t forget to bring your ...
a. Sunglasses
b. Sunglass
c. Glasses
d. Sunglassess
10. My mother’s niece is my ... .
a. Cousin
b. Aunt
c. Grandmother
d. Sister
11. This animal has for legs and long neck. It eats grass. What animals is it?
a. Elephant
b. Giraffe
c. Cow
d. Monkey
12. I have 2 toy cars and ... marbles. (13)
a. thirteen
b. Thirty
c. Threety
d. Threeteen
13. Twenty four devided by six equals ... .
a. eighteen
b. twelve
c. thirty
d. four
14. B.J. Habibie is the ... (ketiga) president in Indonesia.
a. first
b. second
c. third
d. foutrth
15. A: ...
B: I am twelve years old.
a. How are you?
b. How old are you?
c. How was your day?
d. How do you go to school?
16. What time is it ? It is ... .
a. a quarter past nine.
b. a quarter to nine.
c. quarter to nine
d. nine past a quarter.
17. Yesterday was Sunday. The day after tomorrow is ...
a. Monday
b. Tuesday
c. Wednesday
d. Thursday
18. What is the date today?
a. It is the eleventh of May two thousand and nine.
b. It is the May eleventh two thousand and nine.
c. It is the two thousand and nine May eleventh.
d. It is eleven May two thousand and nine.
19. The month before July is ... .
a. May
b. June
c. August
d. September
20. A: Can you open the door, please.
B: ...
a. Sure.
b. No, thanks.
c. I’m hungry.
d. You’re welcome.
21. ... some milk? No, thank you. I don’t like milk
a. Do you want
b. Can you make
c. Can you help me
d. Do you eat
22. My uncle is a waiter. He works in ...
a. hospital
b. restaurant
c. school
d. market
23. The market is ... the fire station.
a. across
b. between
c. next to
d. behind
24. Doni is a ... . He sells fish in the market.
a. fishmonger
b. policeman
c. teacher
d. doctor
Read the text to answer no 25 -26
Ani gets up at 5 o’clock every morning. She prepares herself to pray. After she finishes her pray, her mother asks her to help her in the kitchen. Ani helps her mother cooks breakfast. Her brother Agus helps too. He cleans the floor and waters the plants.
25. What does Ani do after pray?
a. Ani cooks breakfast in the kitchen.
b. Ani cleans the floor.
c. Ani eats breakfast with mother.
d. Ani gets up every morning.
26. Who cleans the floor?
a. Agus
b. Ani
c. Agus’s brother
d. mother
27. Rearrange the words into good sentence.
tongue – taste – I – with – can – my
a. I can taste with my tongue.
b. I can tongue with my taste.
c. I with my tongue can taste.
d. I my tongue with my taste
Read the dialog to answer no 28 – 30
Waiter : Can I help you?
Dini : I want a bowl of meatball.
Rina : I like fried rice.
Budi : Mmm. I think I’ll have burger.
Waiter : What about the drink? We have ice tea, coconut ice, avocado juice, ..
Dini, Rina, Budi : Avocado Juice.
28. What does Budi like to eat?
a. meatball
b. fried rice
c. burger
d. egg
29. What do they want to drink?
a. ice tea
b. avocado juice
c. coconut ice
d. ice cream
30. How much fried rice does Rina want?
a. a plate
b. a bowl
c. a glass
d. a bar
31. Choose the correct sentence
a. My hobby is listening to pop music.
b. my hobby is listen to pop music.
c. I hobby is listening to pop music
d. I hobby is listen to pop music.
32. Mira likes to bring shuttle cock and racket. her hobby is ...
a. playing football
b. playing badminton
c. swimming
d. jogging
33. Put the sentence in order. (Urutkan kalimat berikut ini)
1. Add sugar.
2. To make a cup of tea, put the tea bag in the cup.
3. The tea is ready to drink.
4. Pour hot water in the cup.
The correct order is ...
a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 2 – 4 – 1 – 3
c. 4 – 1 – 2 – 3
d. 3 – 4 – 1 – 2
34. The clock is ...
a. square
b. round
c. triangle
d. oval
35. We will have picnic today. The sky is ... and the sun shines brightly.
a. black
b. brown
c. blue
d. red
36. The actor is very ... . He is tall and has pointed nose.
a. short
b. beautiful
c. handsome
d. slim
37. My brother is ... because his cat is sick.
a. sad
b. happy
c. angry
d. afraid
38. Hadi ate too much chili. Now he has …
a. headache
b. stomachache
c. sore eyes
d. influenza
39. This T-shirt is very expensive. It costs … . Rp. 125.000
a. one hundred and twenty thousand rupiah.
b. one hundred and twenty five thousand rupiah.
c. one hundred and fifty thousand rupiah.
d. one hundred and fifty five thousand rupiah.
40. Seller : What do you want to buy?
Buyer : I want to buy shoes. ....?
Seller : It’s two hundred thousand rupiah.
a. How many is it?
b. How much is it?
c. How is it?
d. What money is it?
41. Kiki always brings her ... to market, so she will not forget what to buy.
a. shopping list
b. trolley
c. stove
d. handkerchief
42. A: ... do you have?
B: I have 2 oranges.
a. How many oranges
b. How much oranges
c. How oranges
d. What oranges
43. Mrs. Hanny bought chicken, potatoes and ...to make soup.
a. carrots
b. lettuce
c. spinach
d. chili
44. Lina ... book from library yesterday.
a. borrow
b. borrows
c. borrowed
d. borrowing
45. The students always go to school by ...
a. bicycle
b. motorcycle
c. bus
d. train
46. ... does father go to Balikpapan?
a. What
b. Where
c. When
d. How
47. Roni walked to the ... .
a. north
b. east
c. south
d. west
48. Students usually bring ... books in the bag.
a. his
b. her
c. their
d. my
49. What is Billy doing?
a. He is driving a car.
b. He is reading a book.
c. He drives a car.
d. He reads a book.
50. I will not go to your house. It is ... and it will rain soon.
a. sunny
b. cloudy
c. foggy
d. stormy
Silahkan pelajari soal ini semoga bermanfaat by m4rthynusgt@gmail.com
Silahkan tinggalkan komentar
Mother: Good afternoon Siti. How was your day?
Siti: …
a. It was great thank you.
b. I am ten years old.
c. No, thank you.
d. I’m sorry.
2. A: What is your father’s name?
B: ...
a. My father’s name is Tono.
b. My name is Tono.
c. He is a pilot.
d. He is 40 years old.
3. I want to make a line. I need a ...
a. eraser
b. sharpener
c. bag
d. ruler
4. Can you get me the book, please. It is … the table.
a. on
b. in
c. under
d. between
5. Mother bought me … because the old one is broken.
a. Fan
b. Iron
c. Television
d. Rice cooker
6. Where is the computer? It is ... the blender and rice cooker.
a. on
b. in
c. under
d. between
7. My favorite subject is ... . I like to study about planet, animals and human body.
a. English
b. Mathematics
c. Science
d. Sport
8. ... is a place where students can play with their friends.
a. Library
b. Playground
c. Canteen
d. Restroom
9. We want to go to the beach. Don’t forget to bring your ...
a. Sunglasses
b. Sunglass
c. Glasses
d. Sunglassess
10. My mother’s niece is my ... .
a. Cousin
b. Aunt
c. Grandmother
d. Sister
11. This animal has for legs and long neck. It eats grass. What animals is it?
a. Elephant
b. Giraffe
c. Cow
d. Monkey
12. I have 2 toy cars and ... marbles. (13)
a. thirteen
b. Thirty
c. Threety
d. Threeteen
13. Twenty four devided by six equals ... .
a. eighteen
b. twelve
c. thirty
d. four
14. B.J. Habibie is the ... (ketiga) president in Indonesia.
a. first
b. second
c. third
d. foutrth
15. A: ...
B: I am twelve years old.
a. How are you?
b. How old are you?
c. How was your day?
d. How do you go to school?
16. What time is it ? It is ... .
a. a quarter past nine.
b. a quarter to nine.
c. quarter to nine
d. nine past a quarter.
17. Yesterday was Sunday. The day after tomorrow is ...
a. Monday
b. Tuesday
c. Wednesday
d. Thursday
18. What is the date today?
a. It is the eleventh of May two thousand and nine.
b. It is the May eleventh two thousand and nine.
c. It is the two thousand and nine May eleventh.
d. It is eleven May two thousand and nine.
19. The month before July is ... .
a. May
b. June
c. August
d. September
20. A: Can you open the door, please.
B: ...
a. Sure.
b. No, thanks.
c. I’m hungry.
d. You’re welcome.
21. ... some milk? No, thank you. I don’t like milk
a. Do you want
b. Can you make
c. Can you help me
d. Do you eat
22. My uncle is a waiter. He works in ...
a. hospital
b. restaurant
c. school
d. market
23. The market is ... the fire station.
a. across
b. between
c. next to
d. behind
24. Doni is a ... . He sells fish in the market.
a. fishmonger
b. policeman
c. teacher
d. doctor
Read the text to answer no 25 -26
Ani gets up at 5 o’clock every morning. She prepares herself to pray. After she finishes her pray, her mother asks her to help her in the kitchen. Ani helps her mother cooks breakfast. Her brother Agus helps too. He cleans the floor and waters the plants.
25. What does Ani do after pray?
a. Ani cooks breakfast in the kitchen.
b. Ani cleans the floor.
c. Ani eats breakfast with mother.
d. Ani gets up every morning.
26. Who cleans the floor?
a. Agus
b. Ani
c. Agus’s brother
d. mother
27. Rearrange the words into good sentence.
tongue – taste – I – with – can – my
a. I can taste with my tongue.
b. I can tongue with my taste.
c. I with my tongue can taste.
d. I my tongue with my taste
Read the dialog to answer no 28 – 30
Waiter : Can I help you?
Dini : I want a bowl of meatball.
Rina : I like fried rice.
Budi : Mmm. I think I’ll have burger.
Waiter : What about the drink? We have ice tea, coconut ice, avocado juice, ..
Dini, Rina, Budi : Avocado Juice.
28. What does Budi like to eat?
a. meatball
b. fried rice
c. burger
d. egg
29. What do they want to drink?
a. ice tea
b. avocado juice
c. coconut ice
d. ice cream
30. How much fried rice does Rina want?
a. a plate
b. a bowl
c. a glass
d. a bar
31. Choose the correct sentence
a. My hobby is listening to pop music.
b. my hobby is listen to pop music.
c. I hobby is listening to pop music
d. I hobby is listen to pop music.
32. Mira likes to bring shuttle cock and racket. her hobby is ...
a. playing football
b. playing badminton
c. swimming
d. jogging
33. Put the sentence in order. (Urutkan kalimat berikut ini)
1. Add sugar.
2. To make a cup of tea, put the tea bag in the cup.
3. The tea is ready to drink.
4. Pour hot water in the cup.
The correct order is ...
a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 2 – 4 – 1 – 3
c. 4 – 1 – 2 – 3
d. 3 – 4 – 1 – 2
34. The clock is ...
a. square
b. round
c. triangle
d. oval
35. We will have picnic today. The sky is ... and the sun shines brightly.
a. black
b. brown
c. blue
d. red
36. The actor is very ... . He is tall and has pointed nose.
a. short
b. beautiful
c. handsome
d. slim
37. My brother is ... because his cat is sick.
a. sad
b. happy
c. angry
d. afraid
38. Hadi ate too much chili. Now he has …
a. headache
b. stomachache
c. sore eyes
d. influenza
39. This T-shirt is very expensive. It costs … . Rp. 125.000
a. one hundred and twenty thousand rupiah.
b. one hundred and twenty five thousand rupiah.
c. one hundred and fifty thousand rupiah.
d. one hundred and fifty five thousand rupiah.
40. Seller : What do you want to buy?
Buyer : I want to buy shoes. ....?
Seller : It’s two hundred thousand rupiah.
a. How many is it?
b. How much is it?
c. How is it?
d. What money is it?
41. Kiki always brings her ... to market, so she will not forget what to buy.
a. shopping list
b. trolley
c. stove
d. handkerchief
42. A: ... do you have?
B: I have 2 oranges.
a. How many oranges
b. How much oranges
c. How oranges
d. What oranges
43. Mrs. Hanny bought chicken, potatoes and ...to make soup.
a. carrots
b. lettuce
c. spinach
d. chili
44. Lina ... book from library yesterday.
a. borrow
b. borrows
c. borrowed
d. borrowing
45. The students always go to school by ...
a. bicycle
b. motorcycle
c. bus
d. train
46. ... does father go to Balikpapan?
a. What
b. Where
c. When
d. How
47. Roni walked to the ... .
a. north
b. east
c. south
d. west
48. Students usually bring ... books in the bag.
a. his
b. her
c. their
d. my
49. What is Billy doing?
a. He is driving a car.
b. He is reading a book.
c. He drives a car.
d. He reads a book.
50. I will not go to your house. It is ... and it will rain soon.
a. sunny
b. cloudy
c. foggy
d. stormy
Silahkan pelajari soal ini semoga bermanfaat by m4rthynusgt@gmail.com
Silahkan tinggalkan komentar
Rabu, 18 November 2009
Sepasang Ujian MTK
UJIAN SEKOLAH SD
Tahun Pelajaran 2009/2010
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal :
Waktu : 120 Menit
PETUNJUK UMUM
1. Gunakan pensil 2B untuk menghitamkan bulatan pada Lembar Jawaban Komputer (LJK)!
Contoh menghitamkan:
2. Perhatikan dan ikuti petunjuk pengisian pada Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang disediakan!
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda jawab!
4. Laporkan kepada pengawas ujian kalau terdapat tulisan yang kurang jelas!
5. Jumlah soal sebanyak 50 butir pilihan ganda dan semua harus dijawab!
6. Dahulukan soal-soal yang Anda anggab mudah!
7. Penilaian diatur sebagai berikut:
a. Tiap soal skornya = 1
b. Jumlah skor maksimal = 50
c. Nilai maksimal = 10,00
8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian!
SELAMAT BEKERJA
Pilihan Ganda
1. FPB dari pasangan bilangan 64 dan 96 adalah . . . .
a. 8 c. 32
b. 16 d. 64
2. Empat tahun yang lalu umur Adi 7 tahun. 4 tahun yang akan datang umur Adi . . . th.
a. 4 c. 11
b. 7 d. 15
3. Nama desimal dari pecahan % ialah…..
a. 13,9 c. 0,139
b. 1,39 d. 0,0139
4. Pecahan 3/8, 4/10, ¾, 1/5 bila diurutkan dari kecil ke besar adalah….
a. 1/5, 3/8, 4/10, ¾
b. 4/10, 1/5, 3/8, ¾
c. 1/5, 3/4, 3/8, 4/10
d. 3/4, 1/5, 3/8, 4/10
5. Hasil penjumlahan dalam bentuk desimal dari
a. 0,03 c. 0,930
b. 0,795 d. 1,650
6. Kakak membeli tiket kereta api dari pukul 09.15 sampai pukul 13.10. Lama kakak membeli tiket adalah
a. 4 jam 5 menit c. 3 jam 55 menit
b. 3 jam 5 menit d. 4 jam 55 menit
7. Sumbu simetri pada bangun datar di bawah ini adalah….
A B C
a. BF H H D
b. DH
c. AE
d. CG G F E
8. 729 = n x n x n . Maka nilai n adalah ….
a. 3 c. 9
b. 6 d. 27
9. Volum tabung di bawah ini adalah ….
a. 1.980 cm3
b. 5.940 cm3
c. 41.580 cm3
d. 50.230 cm3
10.
a. c.
b. d.
11. Keliling lingkaran 176 cm, maka jari-jari dan luas lingkaran itu adalah….. (p = )
a. 14 c. 21
b. 16 d. 28
12. Besar sudut C pada gambar
B
600 segitiga ABC adalah . . .
a. 900
b. 600
C c. 450
d. 300
13. Keliling bangun-bangun berikut!
a. 34 cm c. 36 cm
b. 35 cm d. 38 cm
14. : = ………
a. 2 d. 24
b. 12 c. 36
15. 652 - 642 = …..
a. 129 c. 169
b. 149 d. 189
–7 –6 –5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 16.
Kalimat matematika yang benar adalah . . .
a. -3 - 7 = -11 c. 3 – 7 = –4
b. -3 + 7 = 4 d. 7 – 3 = 4
17. kwintal + 200 kg = . . . ons.
a. 7.500 c. 750
b. 2500 d. 250
18. Ani belajar mulai pukul 19.00 sampai dengan 21.45, maka lama Ani belajar adalah . . .
a. 2,75 jam c. 2,45 jam
b. 2,5 jam d. 2,3 jam
19. Lampu kuning menyala setiap 6 menit sedang lampu hijau menyala setiap 8 menit. Kedua lampu akan menyala bersama-sama setiap . . . menit.
a. 12 c. 24
b. 16 d. 48
20.
Diagram di atas menunjukkan kegemaran 40 murid kelas VI terhadap pelajaran tertentu. Siswa yang menggemari pelajaran Matema-tika ialah…..murid
a. 5 b. 10 c. 15 d. 17
21. Sebuah bangun berbentuk segitiga dengan luas 675 cm2. Jika tinggi segitiga 25 cm, maka panjang alasnya adalah ...
A. 75 cm C. 45 cm
b. 54 cm d. 35 cm
22. Jarum jam yang menunjukkan pukul 01.30 membentuk sudut yang besarnya . . . .
a. 1350 c. 3600
b. 1450 d. 2700
23. Uang Budi Rp. 27.000,- sedang uang Toni Rp. 45.000 Perbandingan yang paling sederhana uang Budi terhadap uang Toni adalah . . . .
a. 1 : 3 c. 9 : 15
b. 3 : 5 d. 27 : 45
24. Lomba gerak jalan diikuti anak kelas VI SD. Tiap regu ada 12 anak. Pada lomba itu terdapat 12 regu. Jumlah anak yang mengikuti lomba gerak jalan adalah…
a. 12 c. 36
b. 24 d. 144
25. Pada ulang tahun sekolah diundang 100 anak yatim piatu. Masing-masing anak mendapat bingkisan hadiah sebesar kg. Ternyata hanya anak yatim yang hadir. Sisa bingkisan yang belum dibagikan sebesar….
a. 45 kg c. 60 kg
b. 55 kg d. 75 kg
26. Kelipatan persekutuan dari bilangan 5 dan 6 yang kurang dari 100 ialah….
a. {30, 50, 90} c. {30, 60, 90}
b. {20, 40, 80} d. {20, 60, 90}
27. Seorang penjaga pintu air membuka pintu air itu sehingga air mengalir dengan derasnya. Jika debitnya 27,5 km3/jam dan dalam waktu 4 jam telah mengalir air sebanyak . . . km3
a. 110 c. 98
b. 108 d. 115
28. Harga penjualan sebuah barang adalah Rp 460.000,00. Jika ruginya 8%, maka harga pembeliannya adalah….
a. Rp 450.000,00 c. Rp 840.000,00
b. Rp 500.000,00 d. Rp 4.232.000,00
29. Luas bangun di bawah ini adalah …
a. 369 cm2 c. 171cm2
b. 270 cm2 d. 169 cm2
3
15
7
930.
I II
Perbandingan luas bangun I dan II diatas adalah
a. 5:7 c. 3:7
b. 7:9 d. 5:3
31. Kambing dan ayam Pak Akbar berbanding 3 : 8. Selisih kambing dan ayam Pak Akbar ada 15. Maka jumlah kambing dan ayam masing-masing milik Pak Akbar adalah….
a. 31 c. 35
b. 33 d. 40
32. Luas seluruh permukaan kubus di bawah ini adalah ……
1.350 cm2
864 cm2
450 cm2
375 cm2
33. Ibu Tita membeli 5 keranjang salak pondoh. Tiap-tiap keranjang beratnya kg. Salak pondoh tersebut dijual kembali . Sisa penjualan sebesar kg. Salak pondoh yang terjual sebesar ……
a. 50,25 c. 23,75
b. 65,50 d. 20,25
34. 482 : 122 = ………….
a. 4 c. 16
b. 8 d. 32
35. a x a = 72 , maka besarnya a adalah….
a. Ö7 c. 14
b. 7 d. 49
36. Banyaknya anak
20
16
12
8
4
0
4 5 6 7 8
Nilai
Dari diagram batang di atas menunjukkan
hasil ulangan Bahasa Indonesia, niali rata-
ratanya adalah….
a. 5,8 c. 6,0
b. 5,9 d. 6,1
37. Bangun ruang yang berbentuk kapsul di bawah ini terdiri dari ….
a. 1 tabung dan ½ bola
b. 2 tatung dan ½ bola
c. 1 tabung dan 2 bola
d. 1 tabung dan 1 bola
38. Pak Arman mempunyai sepetak sawah yang berbentuk persegi dengan luas 3.136 m2. Panjang sisi sawah Pak Arman adalah….
a. 36 m c. 56 m
b. 46 m d. 66 m
39. Faktor prima dari bilangan 104 adalah . . . .
a. 2 dan 13
b. 23 x 13
c. 1, 2, 13
d. 1, 2, 13, 26, 52, 104
40. x = …………..
a. 6 c. 9
b. 8 d. 12
41. Bangun segitiga ABC pada gambar di bawah ini terletak pada koordinat ….
a. (5, 1), , (3, 6),(0, 3)
b. (0, 3), (3, 6), (5, 1)
c. (5, 1), (0, 3), (3, 6)
d. (0, 3), (5, 1), (3, 6)
42. : = ………
a. 0,21 c 2,1
b 0,42 d 4,2
43.Sebuah truk dapat mengangkut kuintal
beras , kuintal kedele dan 375 kg kacang,Truk tersebut dapat mengangkut barang seberat…..kg
a. 575 c. 770
b. 675 d. 775
44. Volum balok di bawah ini jika panjangnya 6,5 cm, lebar 3,5 cm dan tingginya 2 cm adalah ….
a. 34,5 cm3 c. 55,5 cm3
b. 45,5 cm3 d. 65,5 cm3
45. Sebuah limas dengan alas persegi yang mempunyai rusuk 6 cm dan tinggi limas 10 cm . Volum lima adalah …..
a. 360 cm3
b. 180 cm3
c. 120 cm3
d. 100 cm3
46. Umur Andi dari umur Badu. Umur Andi …. dari umur Badu
a. 85% c. 75%
b. 84% d. 65%
47. Bangun yang memiliki 2 sumbu simetri dibawah ini adalah . . .
a. persegi dan belah ketupat
b. persegi panjang dan belah ketupat
c. layang-layang dan jajaran genjang
d. persegi panjang dan trapesium
48. Sebuah bak mandi berisi 594 liter air. Dipakai untuk mandi selama 40 menit, sisa air sekarang tinggal 314 liter. Debit air yang keluar adalah . . . liter/menit.
a 5,5 c 6,5
b 6 d 7,5
49. Berat sebuah kalung emas 52,5 gr. Jika kalung emas itu dicampur dengan tembaga, beratnya berkurang 8%. Berat kalung emas sekarang adalah…..
a. 46,3 c. 48,3
b. 47,3 d. 49,3
50. Tabel di bawah ini menunjukkan nilai ulangan IPA Edi selama setahun
Nilai
5
6
8
9
5
Frekuensi
3
5
4
2
1
Modusnya adalah….
a. 6,7 b. 7,5 c. 8 d. 8,5
Tahun Pelajaran 2009/2010
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal :
Waktu : 120 Menit
PETUNJUK UMUM
1. Gunakan pensil 2B untuk menghitamkan bulatan pada Lembar Jawaban Komputer (LJK)!
Contoh menghitamkan:
2. Perhatikan dan ikuti petunjuk pengisian pada Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang disediakan!
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda jawab!
4. Laporkan kepada pengawas ujian kalau terdapat tulisan yang kurang jelas!
5. Jumlah soal sebanyak 50 butir pilihan ganda dan semua harus dijawab!
6. Dahulukan soal-soal yang Anda anggab mudah!
7. Penilaian diatur sebagai berikut:
a. Tiap soal skornya = 1
b. Jumlah skor maksimal = 50
c. Nilai maksimal = 10,00
8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian!
SELAMAT BEKERJA
Pilihan Ganda
1. FPB dari pasangan bilangan 64 dan 96 adalah . . . .
a. 8 c. 32
b. 16 d. 64
2. Empat tahun yang lalu umur Adi 7 tahun. 4 tahun yang akan datang umur Adi . . . th.
a. 4 c. 11
b. 7 d. 15
3. Nama desimal dari pecahan % ialah…..
a. 13,9 c. 0,139
b. 1,39 d. 0,0139
4. Pecahan 3/8, 4/10, ¾, 1/5 bila diurutkan dari kecil ke besar adalah….
a. 1/5, 3/8, 4/10, ¾
b. 4/10, 1/5, 3/8, ¾
c. 1/5, 3/4, 3/8, 4/10
d. 3/4, 1/5, 3/8, 4/10
5. Hasil penjumlahan dalam bentuk desimal dari
a. 0,03 c. 0,930
b. 0,795 d. 1,650
6. Kakak membeli tiket kereta api dari pukul 09.15 sampai pukul 13.10. Lama kakak membeli tiket adalah
a. 4 jam 5 menit c. 3 jam 55 menit
b. 3 jam 5 menit d. 4 jam 55 menit
7. Sumbu simetri pada bangun datar di bawah ini adalah….
A B C
a. BF H H D
b. DH
c. AE
d. CG G F E
8. 729 = n x n x n . Maka nilai n adalah ….
a. 3 c. 9
b. 6 d. 27
9. Volum tabung di bawah ini adalah ….
a. 1.980 cm3
b. 5.940 cm3
c. 41.580 cm3
d. 50.230 cm3
10.
a. c.
b. d.
11. Keliling lingkaran 176 cm, maka jari-jari dan luas lingkaran itu adalah….. (p = )
a. 14 c. 21
b. 16 d. 28
12. Besar sudut C pada gambar
B
600 segitiga ABC adalah . . .
a. 900
b. 600
C c. 450
d. 300
13. Keliling bangun-bangun berikut!
a. 34 cm c. 36 cm
b. 35 cm d. 38 cm
14. : = ………
a. 2 d. 24
b. 12 c. 36
15. 652 - 642 = …..
a. 129 c. 169
b. 149 d. 189
–7 –6 –5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 16.
Kalimat matematika yang benar adalah . . .
a. -3 - 7 = -11 c. 3 – 7 = –4
b. -3 + 7 = 4 d. 7 – 3 = 4
17. kwintal + 200 kg = . . . ons.
a. 7.500 c. 750
b. 2500 d. 250
18. Ani belajar mulai pukul 19.00 sampai dengan 21.45, maka lama Ani belajar adalah . . .
a. 2,75 jam c. 2,45 jam
b. 2,5 jam d. 2,3 jam
19. Lampu kuning menyala setiap 6 menit sedang lampu hijau menyala setiap 8 menit. Kedua lampu akan menyala bersama-sama setiap . . . menit.
a. 12 c. 24
b. 16 d. 48
20.
Diagram di atas menunjukkan kegemaran 40 murid kelas VI terhadap pelajaran tertentu. Siswa yang menggemari pelajaran Matema-tika ialah…..murid
a. 5 b. 10 c. 15 d. 17
21. Sebuah bangun berbentuk segitiga dengan luas 675 cm2. Jika tinggi segitiga 25 cm, maka panjang alasnya adalah ...
A. 75 cm C. 45 cm
b. 54 cm d. 35 cm
22. Jarum jam yang menunjukkan pukul 01.30 membentuk sudut yang besarnya . . . .
a. 1350 c. 3600
b. 1450 d. 2700
23. Uang Budi Rp. 27.000,- sedang uang Toni Rp. 45.000 Perbandingan yang paling sederhana uang Budi terhadap uang Toni adalah . . . .
a. 1 : 3 c. 9 : 15
b. 3 : 5 d. 27 : 45
24. Lomba gerak jalan diikuti anak kelas VI SD. Tiap regu ada 12 anak. Pada lomba itu terdapat 12 regu. Jumlah anak yang mengikuti lomba gerak jalan adalah…
a. 12 c. 36
b. 24 d. 144
25. Pada ulang tahun sekolah diundang 100 anak yatim piatu. Masing-masing anak mendapat bingkisan hadiah sebesar kg. Ternyata hanya anak yatim yang hadir. Sisa bingkisan yang belum dibagikan sebesar….
a. 45 kg c. 60 kg
b. 55 kg d. 75 kg
26. Kelipatan persekutuan dari bilangan 5 dan 6 yang kurang dari 100 ialah….
a. {30, 50, 90} c. {30, 60, 90}
b. {20, 40, 80} d. {20, 60, 90}
27. Seorang penjaga pintu air membuka pintu air itu sehingga air mengalir dengan derasnya. Jika debitnya 27,5 km3/jam dan dalam waktu 4 jam telah mengalir air sebanyak . . . km3
a. 110 c. 98
b. 108 d. 115
28. Harga penjualan sebuah barang adalah Rp 460.000,00. Jika ruginya 8%, maka harga pembeliannya adalah….
a. Rp 450.000,00 c. Rp 840.000,00
b. Rp 500.000,00 d. Rp 4.232.000,00
29. Luas bangun di bawah ini adalah …
a. 369 cm2 c. 171cm2
b. 270 cm2 d. 169 cm2
3
15
7
930.
I II
Perbandingan luas bangun I dan II diatas adalah
a. 5:7 c. 3:7
b. 7:9 d. 5:3
31. Kambing dan ayam Pak Akbar berbanding 3 : 8. Selisih kambing dan ayam Pak Akbar ada 15. Maka jumlah kambing dan ayam masing-masing milik Pak Akbar adalah….
a. 31 c. 35
b. 33 d. 40
32. Luas seluruh permukaan kubus di bawah ini adalah ……
1.350 cm2
864 cm2
450 cm2
375 cm2
33. Ibu Tita membeli 5 keranjang salak pondoh. Tiap-tiap keranjang beratnya kg. Salak pondoh tersebut dijual kembali . Sisa penjualan sebesar kg. Salak pondoh yang terjual sebesar ……
a. 50,25 c. 23,75
b. 65,50 d. 20,25
34. 482 : 122 = ………….
a. 4 c. 16
b. 8 d. 32
35. a x a = 72 , maka besarnya a adalah….
a. Ö7 c. 14
b. 7 d. 49
36. Banyaknya anak
20
16
12
8
4
0
4 5 6 7 8
Nilai
Dari diagram batang di atas menunjukkan
hasil ulangan Bahasa Indonesia, niali rata-
ratanya adalah….
a. 5,8 c. 6,0
b. 5,9 d. 6,1
37. Bangun ruang yang berbentuk kapsul di bawah ini terdiri dari ….
a. 1 tabung dan ½ bola
b. 2 tatung dan ½ bola
c. 1 tabung dan 2 bola
d. 1 tabung dan 1 bola
38. Pak Arman mempunyai sepetak sawah yang berbentuk persegi dengan luas 3.136 m2. Panjang sisi sawah Pak Arman adalah….
a. 36 m c. 56 m
b. 46 m d. 66 m
39. Faktor prima dari bilangan 104 adalah . . . .
a. 2 dan 13
b. 23 x 13
c. 1, 2, 13
d. 1, 2, 13, 26, 52, 104
40. x = …………..
a. 6 c. 9
b. 8 d. 12
41. Bangun segitiga ABC pada gambar di bawah ini terletak pada koordinat ….
a. (5, 1), , (3, 6),(0, 3)
b. (0, 3), (3, 6), (5, 1)
c. (5, 1), (0, 3), (3, 6)
d. (0, 3), (5, 1), (3, 6)
42. : = ………
a. 0,21 c 2,1
b 0,42 d 4,2
43.Sebuah truk dapat mengangkut kuintal
beras , kuintal kedele dan 375 kg kacang,Truk tersebut dapat mengangkut barang seberat…..kg
a. 575 c. 770
b. 675 d. 775
44. Volum balok di bawah ini jika panjangnya 6,5 cm, lebar 3,5 cm dan tingginya 2 cm adalah ….
a. 34,5 cm3 c. 55,5 cm3
b. 45,5 cm3 d. 65,5 cm3
45. Sebuah limas dengan alas persegi yang mempunyai rusuk 6 cm dan tinggi limas 10 cm . Volum lima adalah …..
a. 360 cm3
b. 180 cm3
c. 120 cm3
d. 100 cm3
46. Umur Andi dari umur Badu. Umur Andi …. dari umur Badu
a. 85% c. 75%
b. 84% d. 65%
47. Bangun yang memiliki 2 sumbu simetri dibawah ini adalah . . .
a. persegi dan belah ketupat
b. persegi panjang dan belah ketupat
c. layang-layang dan jajaran genjang
d. persegi panjang dan trapesium
48. Sebuah bak mandi berisi 594 liter air. Dipakai untuk mandi selama 40 menit, sisa air sekarang tinggal 314 liter. Debit air yang keluar adalah . . . liter/menit.
a 5,5 c 6,5
b 6 d 7,5
49. Berat sebuah kalung emas 52,5 gr. Jika kalung emas itu dicampur dengan tembaga, beratnya berkurang 8%. Berat kalung emas sekarang adalah…..
a. 46,3 c. 48,3
b. 47,3 d. 49,3
50. Tabel di bawah ini menunjukkan nilai ulangan IPA Edi selama setahun
Nilai
5
6
8
9
5
Frekuensi
3
5
4
2
1
Modusnya adalah….
a. 6,7 b. 7,5 c. 8 d. 8,5
Try Out UASBN IPA
UJIAN SEKOLAH SD
Tahun Pelajaran 2009/2010
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Hari/Tanggal : ………………….
Waktu : 90 Menit
PETUNJUK UMUM
1. Gunakan pensil 2B untuk menghitamkan bulatan pada Lembar Jawaban Komputer (LJK)!
Contoh menghitamkan:
2. Perhatikan dan ikuti petunjuk pengisian pada Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang disediakan!
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda jawab!
4. Laporkan kepada pengawas ujian kalau terdapat tulisan yang kurang jelas!
5. Jumlah soal sebanyak 50 butir pilihan ganda dan semua harus dijawab!
6. Dahulukan soal-soal yang Anda anggab mudah!
7. Penilaian diatur sebagai berikut:
a. Tiap soal skornya = 1
b. Jumlah skor maksimal = 50
c. Nilai maksimal = 10,00
8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian!
SELAMAT BEKERJA
Pilihan Ganda
1. Pada gambar di bawah ini, gaya yang bekerja pada bola menyebabkan……..
a. bola berpindah kedudukannya
b. bola berubah sifatnya
c. bola berubah bentuknya
d. bola berubah massanya
2. Semakin jauh jarak benda dari permukaan bumi, pengaruh gravitasi bumi . . . ..
a. semakin berkurang
b. semakin bertambah
c. tidak berbeda
d. berubah-ubah
3. Dasar kolam tampak lebih dangkal disebabkan cahaya mengalami . . ..
a. pemantulan c. pembiasan
b. penguraian d. perambatan
4. Perkembangbiakan tanaman ada bermacam cara. Manfaat menanam mangga dengan cara mencangkok adalah….
a. cepat berbuah
b. pohon cepat tinggi
c. berakar kuat
d. tanaman tidak mudah tumbang
5. Tumbuhan berikut yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah…
a. jagung c. bawang merah
b. jahe d. pisang
6. Posisi bulan purnama ditunjukkan pada nomor ….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
7. Jenis gigi yang berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan adalah . .. .
a. Gigi susu c. gigi taring
b. Gigi geraham d. gigi seri
8. Kelompok alat berikut yang termasuk tuas adalah ….
No.
Jenis
1.
Timba sumur
2.
Pembuka botol
3.
Pengerek bendera
4.
Pedal sepeda
5.
Sekrup
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 5
9. Susunan Tata surya terdiri dari …
a. Matahari dan bumi
b. Matahari dan bintang-bintang yang memancarkan cahaya sendiri
c. Matahari, planet, satelit, asteroid, meteor, dan komet
d. Matahari, bumi, dan bulan
10. Semua bola lampu dayanya sama. Bola lampu yang menyala lebih redup dari yang lain adalah …….
a. nomor 1 dan 4
b. nomor 2 dan 3
c. nomor 1
d. nomor 4
11. Kekuatan gaya magnet terbesar terletak pada
a. 1 dan 3
b. 1 dan 5
c. 3 dan 5
d. 2 dan 4 daerah…
U U S
1 2 3 4 5
12. Pada siang hari tumbuhan hijau dapat menyejukkan udara sekitarnya, sebab tumbuhan mengeluarkan…..
a. oksigen hasi fotosintesis
b. karbon dioksida hasil respirasi
c. karbon mpnpksida hasil penguapan
d. uap air hasil pernafasan
13. Adaptasi dengan mengubah warna kulit dimiliki oleh…..
a. walang daun dan belalang daun
b. bunglon
c. walang sangit
d. burung puyuh
14. Antara hewan dan tumbuhan ada saling ketergantungan yang membentuk rantai makanan. Daftar urutan rantai makanan yang benar berikut ini adalah….
a. padi-belalang-katak-ular-elang
b. padi-katakar-belalang-elang
c. padi-elang-belalang-katak-ular
d. padi-elang-belalang-ular-katak
15. Pada tabel di bawah ini, terdapat urutan alat pernapasan manusia yang ditunjukkan oleh nomor . . .
No
Alat Pernapasan
1
Batang tenggorok
2
Hidung
3
Paru-paru
4
Pangkal tenggorok
a. 1, 2, 3 dan 4
b. 3, 2, 1 dan 4
c. 2, 4, 1 dan 3
d. 4, 1, 3 dan 2
16. Usaha pelestarian hutan yang dapat dilakukan kecuali ........
a melakukan tebang pilih
b. mencegah kebakaran hutan
c. mengadakan reboisasi
d. membuka hutan untuk pemukiman
17. Suatu benda dapat kita lihat jika benda itu . . .
a. membiaskan cahaya ke mata
b. memantulkan cahaya ke mata
c. menyerap cahaya dari mata
d. menembus cahaya ke mata
18. Perhatikan gambar di bawah ini ! Akar akan tumbuh pada bagian bernomor…
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4) (1)
(2)
(3) (4)
19. Pada gambar di bawah ini yang menunjukkan saluran eustachio …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
20. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
21. Gambar di bawah ini menunjukkan cacat mata …
a. rabun jauh
b. rabun dekat
c. normal
d. rabun sanja
22. Gambar kulit di bawah ini yang peka terhadap rangsangan panas adalah …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
23. Bagian lidah di bawah ini yang peka terhadap rasa asam adalah …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
24. Orang yang menderita sakit gusi berdarah disebabkan karena kekurangan …
a. vitamin A c. vitamin C
b. gizi d. buah-buahan
Gambar di samping ini menunjukkan perpindahan panas pada air yang mendidih ada- lah….…
25.
a. konduksi c. konveksi
b. radiasi d. pancaran
26.
Alat pada gambar di samping ini mengubah energi listrik menjadi energi ….
a. kalor c. gerak
b. bunyi d. panas
27. Benang sari ditunjukkan gambar di bawah ini pada nomor..
a. (1)
b.(2)
c. (3)
d.(4)
(1) (2)
(3)
(4)
28. Kelompok tumbuhan yang penyerbukananya dibantu angin adalah..
a. jagung, padi, rumput
b. sorgum, bunga sepatu, jagung
c. rumput, anggrek, bunga jambu
d. bunga jambu, sorgum, jagung
29. Gambar manakah yang membutuhkan tenaga tenaga paling kecil?
a.
5 kg
3 m
3 m
4 m
3 m
5 kg b.
3 m
3 m
5 kg c.
3 m
5 kg
3 m d.
3 m
1 m
30. Pada gambar di bawah lubang yang paling deras memancarkan air adalah .…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Gambar di samping menunjukkan rangkaian listrik …
a. seri
b. Paralel
c. Seri dan parallel
d. campuran31.
32. Munculnya ikan paus di permukaan air bertujuan untuk…
a. mengamati musuh di permukaan air
b. menghirup oksigen
c. mencari sinar matahari
d. mencari makanan
33. Tumbuhan kaktus mempunyai daun yang kecil dan tebal, agar…
a. tahan panas dan dingin
b. mengurangi penguapan
c. menghemat makanan
d. mudah berfotosintesis
34. Frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia adalah …
a. 20 Hz – 200 Hz
b. 20 Hz – 2.000 Hz
c. 20 Hz – 20.000 Hz
d. 200 Hz – 20.000 Hz
35. Perhatikan gambar! Terjadi resonansi pada
bandul …
a. A dan B c. B dan D
b. B dan E d. A dan D
36. Pesawat sederhana seperti gambar di bawah
ini adalah jenis….
a. katrol c. tuas
b. bidang miring d. bidang datar
37. Alat yang bekerja berdasarkan tuas adalah…
a. b. c. d.
38. Bakteri dalam rantai makanan berperan untuk….
a. mengolah makanan tumbuhan
b. mengeringkan sisa makhluk hidup
c. menggemburkan tanah
d. membusukkan sisa makhluk hidup
39. Sejumlah jenis makhuk hidup tertentu di suatu tempat pada waktu tertentu disebut . . .
a. individu c. populasi
b. adaptasi d. komunitas
40. Umbi, akar tinggal dan tunas termasuk cara berkembangbiak dengan…
a. vegetatif alami c. generatif
b. fertilisasi d. vegetatif buatan
41. Teratai dapat mengapung di permukaan air karena,….
a. daunnya sangat ringan
b. mempunyai daun tipis, dan melebar
c. akarnya sangat banyak
d. mempunyai bentuk daun dan bunga yang indah
42. Alat yang bekerja berdasarkan bidang miring adalah…
a. c.
b. d.
43. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di bawah me-nunjukkan rangkaian seri, kecuali ….
a. I
b. II
c. III
d. IV
44. Alat pencernaan makanan yang membantu proses pencernaan makanan secara mekanis adalah …
a. lidah dan gigi
b. kelenjar ludah dan gigi
c. gigi dan kerongkongan
d. lidah dan kerongkongan
45. Benda-benda berikut ini yang dapat ditembus
oleh gaya magnet adalah….
a. kertas karton, balok kayu, tripleks
b. dinding beton, kaca, kain
c. balok kayu, kertas karton, dinding beton
d. tikar plastik, kertas folio, kaca
46. Alat yang digunakan untuk memudahkan usaha disebut….
a. pesawat
b. pesawat sederhana
c. tuas
d. alat dongkrak
47. Sisi plastik yang telah dipakai apabila didekatkan pada potongan kertas akan tertarik karena adanya …
a. gaya listrik c. gaya magnit
b. gaya gesek d. gaya otot
48.
Alat pada gambar di samping ini mengubah energi …… menjadi ……
a. Listrik menjadi kalor
b. listrik menjadi gerak
c. Gerak menjadi kinetik
d. Gerak menjadi listrik
49. Pada kulit jangat biasanya terdapat …
a. timbunan karbohidrat
b. timbunan protein
c. timbunan lemak
d. timbunan kapur
50. Untuk dapat melihat benda yang jauh, kapal selam dilengkapi alat yang disebut ….
a. Periskop c. surya kanta
b. Teleskop d. mikroskop
Untuk soal yang ada gambarnya silahkan masukkan sendiri gambar sesuai dengan item soal.
Jika membutuhkan latihan soal-soal UASBN/UAS silahkan hubungi : marthinusarruan@yahoo.co.id, m4rthynusgt@gmail.com. m4rthyn@educ.net.com, atau 081346408365. Mohon maaf jika soal ini tidak sesuai dengan harapan bapak/ibu guru yang ganteng dan cantik-cantik. selamat mencoba soal ini semoga dapat memberikan manfaat. Jangan Lupa komentar dan sarannya, thankyu.
Tahun Pelajaran 2009/2010
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Hari/Tanggal : ………………….
Waktu : 90 Menit
PETUNJUK UMUM
1. Gunakan pensil 2B untuk menghitamkan bulatan pada Lembar Jawaban Komputer (LJK)!
Contoh menghitamkan:
2. Perhatikan dan ikuti petunjuk pengisian pada Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang disediakan!
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda jawab!
4. Laporkan kepada pengawas ujian kalau terdapat tulisan yang kurang jelas!
5. Jumlah soal sebanyak 50 butir pilihan ganda dan semua harus dijawab!
6. Dahulukan soal-soal yang Anda anggab mudah!
7. Penilaian diatur sebagai berikut:
a. Tiap soal skornya = 1
b. Jumlah skor maksimal = 50
c. Nilai maksimal = 10,00
8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian!
SELAMAT BEKERJA
Pilihan Ganda
1. Pada gambar di bawah ini, gaya yang bekerja pada bola menyebabkan……..
a. bola berpindah kedudukannya
b. bola berubah sifatnya
c. bola berubah bentuknya
d. bola berubah massanya
2. Semakin jauh jarak benda dari permukaan bumi, pengaruh gravitasi bumi . . . ..
a. semakin berkurang
b. semakin bertambah
c. tidak berbeda
d. berubah-ubah
3. Dasar kolam tampak lebih dangkal disebabkan cahaya mengalami . . ..
a. pemantulan c. pembiasan
b. penguraian d. perambatan
4. Perkembangbiakan tanaman ada bermacam cara. Manfaat menanam mangga dengan cara mencangkok adalah….
a. cepat berbuah
b. pohon cepat tinggi
c. berakar kuat
d. tanaman tidak mudah tumbang
5. Tumbuhan berikut yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah…
a. jagung c. bawang merah
b. jahe d. pisang
6. Posisi bulan purnama ditunjukkan pada nomor ….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
7. Jenis gigi yang berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan adalah . .. .
a. Gigi susu c. gigi taring
b. Gigi geraham d. gigi seri
8. Kelompok alat berikut yang termasuk tuas adalah ….
No.
Jenis
1.
Timba sumur
2.
Pembuka botol
3.
Pengerek bendera
4.
Pedal sepeda
5.
Sekrup
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 5
9. Susunan Tata surya terdiri dari …
a. Matahari dan bumi
b. Matahari dan bintang-bintang yang memancarkan cahaya sendiri
c. Matahari, planet, satelit, asteroid, meteor, dan komet
d. Matahari, bumi, dan bulan
10. Semua bola lampu dayanya sama. Bola lampu yang menyala lebih redup dari yang lain adalah …….
a. nomor 1 dan 4
b. nomor 2 dan 3
c. nomor 1
d. nomor 4
11. Kekuatan gaya magnet terbesar terletak pada
a. 1 dan 3
b. 1 dan 5
c. 3 dan 5
d. 2 dan 4 daerah…
U U S
1 2 3 4 5
12. Pada siang hari tumbuhan hijau dapat menyejukkan udara sekitarnya, sebab tumbuhan mengeluarkan…..
a. oksigen hasi fotosintesis
b. karbon dioksida hasil respirasi
c. karbon mpnpksida hasil penguapan
d. uap air hasil pernafasan
13. Adaptasi dengan mengubah warna kulit dimiliki oleh…..
a. walang daun dan belalang daun
b. bunglon
c. walang sangit
d. burung puyuh
14. Antara hewan dan tumbuhan ada saling ketergantungan yang membentuk rantai makanan. Daftar urutan rantai makanan yang benar berikut ini adalah….
a. padi-belalang-katak-ular-elang
b. padi-katakar-belalang-elang
c. padi-elang-belalang-katak-ular
d. padi-elang-belalang-ular-katak
15. Pada tabel di bawah ini, terdapat urutan alat pernapasan manusia yang ditunjukkan oleh nomor . . .
No
Alat Pernapasan
1
Batang tenggorok
2
Hidung
3
Paru-paru
4
Pangkal tenggorok
a. 1, 2, 3 dan 4
b. 3, 2, 1 dan 4
c. 2, 4, 1 dan 3
d. 4, 1, 3 dan 2
16. Usaha pelestarian hutan yang dapat dilakukan kecuali ........
a melakukan tebang pilih
b. mencegah kebakaran hutan
c. mengadakan reboisasi
d. membuka hutan untuk pemukiman
17. Suatu benda dapat kita lihat jika benda itu . . .
a. membiaskan cahaya ke mata
b. memantulkan cahaya ke mata
c. menyerap cahaya dari mata
d. menembus cahaya ke mata
18. Perhatikan gambar di bawah ini ! Akar akan tumbuh pada bagian bernomor…
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4) (1)
(2)
(3) (4)
19. Pada gambar di bawah ini yang menunjukkan saluran eustachio …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
20. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
21. Gambar di bawah ini menunjukkan cacat mata …
a. rabun jauh
b. rabun dekat
c. normal
d. rabun sanja
22. Gambar kulit di bawah ini yang peka terhadap rangsangan panas adalah …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
23. Bagian lidah di bawah ini yang peka terhadap rasa asam adalah …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
24. Orang yang menderita sakit gusi berdarah disebabkan karena kekurangan …
a. vitamin A c. vitamin C
b. gizi d. buah-buahan
Gambar di samping ini menunjukkan perpindahan panas pada air yang mendidih ada- lah….…
25.
a. konduksi c. konveksi
b. radiasi d. pancaran
26.
Alat pada gambar di samping ini mengubah energi listrik menjadi energi ….
a. kalor c. gerak
b. bunyi d. panas
27. Benang sari ditunjukkan gambar di bawah ini pada nomor..
a. (1)
b.(2)
c. (3)
d.(4)
(1) (2)
(3)
(4)
28. Kelompok tumbuhan yang penyerbukananya dibantu angin adalah..
a. jagung, padi, rumput
b. sorgum, bunga sepatu, jagung
c. rumput, anggrek, bunga jambu
d. bunga jambu, sorgum, jagung
29. Gambar manakah yang membutuhkan tenaga tenaga paling kecil?
a.
5 kg
3 m
3 m
4 m
3 m
5 kg b.
3 m
3 m
5 kg c.
3 m
5 kg
3 m d.
3 m
1 m
30. Pada gambar di bawah lubang yang paling deras memancarkan air adalah .…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Gambar di samping menunjukkan rangkaian listrik …
a. seri
b. Paralel
c. Seri dan parallel
d. campuran31.
32. Munculnya ikan paus di permukaan air bertujuan untuk…
a. mengamati musuh di permukaan air
b. menghirup oksigen
c. mencari sinar matahari
d. mencari makanan
33. Tumbuhan kaktus mempunyai daun yang kecil dan tebal, agar…
a. tahan panas dan dingin
b. mengurangi penguapan
c. menghemat makanan
d. mudah berfotosintesis
34. Frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia adalah …
a. 20 Hz – 200 Hz
b. 20 Hz – 2.000 Hz
c. 20 Hz – 20.000 Hz
d. 200 Hz – 20.000 Hz
35. Perhatikan gambar! Terjadi resonansi pada
bandul …
a. A dan B c. B dan D
b. B dan E d. A dan D
36. Pesawat sederhana seperti gambar di bawah
ini adalah jenis….
a. katrol c. tuas
b. bidang miring d. bidang datar
37. Alat yang bekerja berdasarkan tuas adalah…
a. b. c. d.
38. Bakteri dalam rantai makanan berperan untuk….
a. mengolah makanan tumbuhan
b. mengeringkan sisa makhluk hidup
c. menggemburkan tanah
d. membusukkan sisa makhluk hidup
39. Sejumlah jenis makhuk hidup tertentu di suatu tempat pada waktu tertentu disebut . . .
a. individu c. populasi
b. adaptasi d. komunitas
40. Umbi, akar tinggal dan tunas termasuk cara berkembangbiak dengan…
a. vegetatif alami c. generatif
b. fertilisasi d. vegetatif buatan
41. Teratai dapat mengapung di permukaan air karena,….
a. daunnya sangat ringan
b. mempunyai daun tipis, dan melebar
c. akarnya sangat banyak
d. mempunyai bentuk daun dan bunga yang indah
42. Alat yang bekerja berdasarkan bidang miring adalah…
a. c.
b. d.
43. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di bawah me-nunjukkan rangkaian seri, kecuali ….
a. I
b. II
c. III
d. IV
44. Alat pencernaan makanan yang membantu proses pencernaan makanan secara mekanis adalah …
a. lidah dan gigi
b. kelenjar ludah dan gigi
c. gigi dan kerongkongan
d. lidah dan kerongkongan
45. Benda-benda berikut ini yang dapat ditembus
oleh gaya magnet adalah….
a. kertas karton, balok kayu, tripleks
b. dinding beton, kaca, kain
c. balok kayu, kertas karton, dinding beton
d. tikar plastik, kertas folio, kaca
46. Alat yang digunakan untuk memudahkan usaha disebut….
a. pesawat
b. pesawat sederhana
c. tuas
d. alat dongkrak
47. Sisi plastik yang telah dipakai apabila didekatkan pada potongan kertas akan tertarik karena adanya …
a. gaya listrik c. gaya magnit
b. gaya gesek d. gaya otot
48.
Alat pada gambar di samping ini mengubah energi …… menjadi ……
a. Listrik menjadi kalor
b. listrik menjadi gerak
c. Gerak menjadi kinetik
d. Gerak menjadi listrik
49. Pada kulit jangat biasanya terdapat …
a. timbunan karbohidrat
b. timbunan protein
c. timbunan lemak
d. timbunan kapur
50. Untuk dapat melihat benda yang jauh, kapal selam dilengkapi alat yang disebut ….
a. Periskop c. surya kanta
b. Teleskop d. mikroskop
Untuk soal yang ada gambarnya silahkan masukkan sendiri gambar sesuai dengan item soal.
Jika membutuhkan latihan soal-soal UASBN/UAS silahkan hubungi : marthinusarruan@yahoo.co.id, m4rthynusgt@gmail.com. m4rthyn@educ.net.com, atau 081346408365. Mohon maaf jika soal ini tidak sesuai dengan harapan bapak/ibu guru yang ganteng dan cantik-cantik. selamat mencoba soal ini semoga dapat memberikan manfaat. Jangan Lupa komentar dan sarannya, thankyu.
Senin, 09 November 2009
Sertifikasi Guru
SERTIFIKASI GURU DAN PERMASALAHANNYA
Oleh Marthinus Arruan, S.Pd
Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UNMUL
Sertifikasi bagi seorang guru merupakan suatu kabar gembira sekaligus menjadi dilema tertentu bagi guru. Dengan ditetapkannya UU Guru dan DOsen pada tahun 2005, sangat membawa paradigma baru bagi kalangan kaum pendidik di Indonesia. Sertifikasi merupakan usaha dan niat pemerintah untuk mengangkat derajat dan kesejahteraan guru di Indonesia. Dengan harapan apabila kesejahteraan guru meningkat maka dapat pula meningkatkan kinerja prestasi guru dalam menghasilkan output pendidikan.
Seorang guru yang dinyatakan lulus dalam proses pengumpulan portofolio atau yang lulus melalaui Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru akan diberikan sertifikat pendidik. Sertifikat Pendidikan akan mengambarkan tentang kemampuan dan pengakuan keprofesionalan seorang guru. Dibalik sertifikat itu juga melekat akan wewenang seorang guru sekaligus jaminan berupa peningkatan kesejahteraan alias penambahan penghasilan yang menurut UU dan Peraturan Pemerintah sebesar gaji pokok seorang guru. Dalam kenyataannya sertfikasi guru menimbulkan berbagai masalah baru bagi seorang guru dan mungkin bagi semua pihak yang bersengeloan dengan dunia pendidikan, berdasarkan pengamatan penulis, masalah-masalah yang paling banyak ditemukan dalam pelaksanaan sertifikasi guru adalah :
1. Proses sertifikasi
Tidak semua guru yang berjuta jumlah di Indonesia bisa sekaligus mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti proses sertifikasi. Di awal munculnya sertfikasi guru, yang boleh ikut sertifikasi adalah guru yang berijazah sarjana atau lulusan D4 dengan masa kerja minimal 2 tahun. Hal ini akan mengesampingan pengabdian dan pengalaman seorang guru yang sudah lama menunaikan kewajiban sebagai kaum pembangun insan cendiakiawan. Yang akan memperoleh keuntungan atau durian runtuh adalah bagi merika yang sudah sarjana dan telah mengabdi selama 2 tahun, sedangkan yang mendapatkan buntungnya adalah guru yang belum sarjana terutama guru SD yang sebagian besar adalah lulusan KPG, SPG,SGO, PGA atau sederajatnya yang diangkat semata karena untuk memenuhi kekurangan guru pada masa lalu.
Dalam proses sertifikasi juga sering menimbulkan kecurangan bagi guru-guru, dengan alasan jarang dilibatkan dalam pelatihan, seminar atau pembimbingan siswa, maka mungkin ada peserta sertifikasi yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak menggambarkan keprofesionalan seorang guru.
2. Pembagian Kuota
Salah satu persoalaan yang berpotensi menimbulkan kecemburuan baik bagi guru maupun bagi daerah lain yaitu dengan adanya pembagian kuota peserta sertifikasi bagi guru. Dengan adanya sistem kuota ini maka kemungkinan ada guru yang tidak akan ikut sertifikasi sampai guru itu memasuki usia pensiun. Sistem ini juga akan menimbulkan kesenjangan yang besar antara daerah yang memiliki guru yang banyak dengan daerah yang hanya memiliki guru dalam jumlah yang sedikit. Bagi daerah hasil pemekaran sistim ini akan menguntungkan karena daerah yang baru dimekarkan memiliki jumlha guru yang sedikit dengan dengan demikian peluang guru yang mengajar di daerah hasil pemekaran akan lebih cepat mengikuti sertifikasi guru dibandingkan bagi guru yang mengajar di daerah induk. Oleh sebab itu guru yang diikutkan sertifikasi sebaiknya diranking secara nasional.
3. Kemampuan Keuangan negara
Sepertinya sertifikasi guru sangat berpengaruh terhadap keungan negara. Keterbatasan pembiayaan pemerintah juga tidak dapat dilepaskan begitu saja. Hal ini disebabkan karena guru yang sudah dinyatakan lulus sertifikasi harus mendapatkan tunjungan profesi. Konsekuensi dari itu adalah pemerintahan harus menambah kos negara khususnya biaya rutin. Sementara pemerintah mempunyai banyak program dalam dunia pendidikan. Dengan adanya keterbatasan keuangan negara ini juga akan berimbas bagi tertuntanya pembayaran tunjngan profesi yang diharapkan oleh guru. Sistim pembayaran yang dilakukan selama ini dengan pembayaran tri wulan ternyata tidak efektif, buktinya menurut teman-teman guru yang sudah lulus sertifikasi tahun 2007 saja baru 12 bulan menerima tunjangan profesi sampai tahun 2009 ( sampai bulan nopember) pada hal mereka sudah memiliki sertifikat pendidik pada tahun 2008 yang artinya seharusnya sudah menerima tunjungan profesi kurang lebih 17 bulan.
4. Kurangnya pengawasan dan tindak lanjut dari pemerintah dalam hal ini aalah dinas pendidikan.
Ingin lebih lengkap silahkan hubungi m4rtynusgt@gmail.com (gratis)
Jumat, 06 November 2009
FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN
PENERAPAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh
Marthinus Arruan, S.Pd
Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UNMUL
A. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan itu, dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diungkapkan bahwa pendidikan adalah ” usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukakan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari defenisi pendidikan tersebut mengandung pengertian bahwa pendidikan Indonesia adalah pendidikan yang dilakukan dengan usaha sadar dan terencana untuk mengemangkan potensi individu demi terciptanya kesejahteraan pribadi, masyarakat dan negara.
Insan pendidikan di Indonesia mulai dari guru, tenaga kependidikan lainnya sampai penentu kebijakan dalam pendidikan haruslah mengetahui dengan tepat apa yang menjadi landasan dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
Pengetahuan mengenai landasan akan menghindarkan pendidikan dari proyek coba-coba dan ganti menteri ganti kurikulum. Pengetahuan mengenai landasan pendidikan
1
Indonesia oleh guru akan membuat pelajaran menjadi lebih bermakna. Kebermaknaan ini karena guru di dalam kelas mengetahui untuk apa, mengapa, dan karena apa dia melakukan proses pendidikan di kelas. Demikian juga dengan siswa, akan merasa lebih nyaman untuk belajar, karena mengetahui alasan dan tujuan menginvestasikan waktu mudanya untuk belajar di sekolah.
Pengetahuan mengenai landasan pendidikan Indonesia oleh para penentu kebijakan pendidikan akan membuat kebijakan pendidikan nasional yang konsisten, tetap dan terarah. Konsisten maksudnya kebijakan pendidikan secara menyeluruh tersusun dengan landasan yang sama. Tetap artinya kebijakan pendidikan dari waktu ke waktu tidak mengalami loncatan yang mengejutkan, sehingga tidak membinggungkan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan. Tetap mengandur pengertian bahwa kebijakan pendidikan dari waktu ke waktu tetap mengarah kepada pencapaian tujuan besar yaitu gambaran manusia ideal menurut bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia secara keseluruhan juga sangat penting untuk memahami landasan pendidikan, sebab sebagai pelanggan pendidikan dari kebijakan pendidikan, meraka berhak untuk mengetahui mengapa, untuk apa dan apa kebijakan pendidikan yang ada dan harus mereka ikut. Sebagian orang mengatakan landasan pendidikan hendaknya diletakkan pada sautu sistem pengetahuan yang mapan, sehingga penyususnan kebijakan pendidikan menjadi pasti dan eksak (Widana Putra. 2007) Pendapat ini menyarakan agar penyelenggaraan pendidikan sebaiknya didasarkan pada ilmu-ilmu yang telah mapan seperti psykologi, sosiologi, antropologi, biologi, kimia, dan lain-lain.
2
Pengetahuan manusia yang memiliki sifat seperti di atas adalah pengetahuan filsafat. Pendidikan memerlukan landasan filsafat karena pendidikan tidak hanya sebatas pelaksanaan pendidikan, yang hanya terbatas pada pengalaman emperis, atau hanya ontologis, epistimologis tetapi juga berkaitan dengan aksiologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka makalah ini akan mencoba membahas persoalan seberapa besar akan kebutuhan epistemologi filsafat dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
B. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Akhmad Sudrajat (2008, 2) mengatakan bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakekat ilmu yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologi. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi ( filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu.
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan, struktur, metode dan validitas pengetahuan, (Sudarsono.2001:137). Jadi pada prinsipnya epistemologi adalah bagian
3
filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat metdoe dan keahlian pengetahuan.
2.2 Penerapan Metode Filsafat dalam Dunia Penelitian
Metode penelitian merupakan uraian ilmiah penelitian, yaitu cara bertindak menurut sistim aturan tertentu dengan tujuan agar aktifitas dapat terlaksana secara rasional dan terarah supaya dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Ada beberapa metode filsafat yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian baik yang sifatnya sederhana maupun penelitian yang lebih kompleks, atau penelitian pembuktian sesuatu, penelitian untuk mengembangkan ilmu dan bahkan penelitian untuk menemukan teori baru. Di dalam Dictionory of Philosophy ditulis ada beberapa metode filsafat yang sekiranya dapat diterapkan dalam sebuah penelitian antara lain ;
Metode Kritis
Metode kritis bersifat analisa istilah atau pendapat. Merupakan hermeneutika,
Yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya (bedialog), membedakan,membersihkan,menyisihkan dan menolak akhirnya ditemukan hakekat. Dalam penelitian, metode ini merupakan salah satu langkah untuk melakukan pengujian terhadap apa yang sudah ada untuk dibuktikan kebenarannya.
Metode Intuitif
Metode intuitif dilakukan dengan jalan intropeksi pembersihan intelektual (bersama dengan persucian moral), sehingga tercapai suatu penerangan pemikiran. Metode ini juga dapat dilakukan dengan jalan pembauran antara kesadaran dan proses perubahan, sehingga tercapai pemahaman langsung mengenai kenyataan.
Metode skolastik
Metode skolastik bersifat sintetis deduktif, dengan bertitik tolak dari defenisi-defenisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, ditarik kesimpulan-kesimpulan.
Metode Metamatis
Metode metamatis dilakukan melalaui analisis tentang hal-hal kompleks, dicapai intuisi akan hakekat-hakekat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain); dari hakekat-hakekat itu dideduksikan secara matematis segala pengertian lainnya.
Metode Emperis
Metode ini beranggapan bahwa hanya pengalamanlah menyajikan pengertian-pengertian (ide-ide) dalam intropeksi dibandingkan dengan serapan-serapan (impressi) dan kemudian disusun bersama secara geometris
Metode transendental
Metode transendental bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu, dengan jalan analisis kemudian diselidiki syarat-syarat apriori bagi pengertian sedemikian.
Metode dialektis
Metode dialektis dilakukan dengan jalan mengikuti dinamika pikiran atau alam sendiri, menurut triade tesis, antitesis dicapai hakikat kenyataan.
5
Metode fenomenologis
Metode fenomenologis dikembangkan dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction),refleksi atas fenomin dalam kesadaran untuk mencapai penglihatan hakekat-hakekat murni.
2.3 Kebutuhan Akan Filsafat Dalam Pendidikan
Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang bertujuan. Tujuan proses perkembangan itu secara alamiah adalah kedewasaan, sebab potensi manusia yang paling alamiah adalah bertumbuh menuju tingkat kedewasaan, kematangan. Potensi ini akan dapat terwujud apabila prakondisi alamiah dan social manusia bersangkutan memungkinkan untuk perkembangan tersebut, misalnya iklim, makanan, kesehatan, dan keamanan, relative sesuai kebutuhan manusia.
Kedewasaan yang harus dicapai manusia yakni kedewasaan biologis-jasmani, kedewasaan rohaniah (pikiran, rasa, dan karsa), dan kedewasaan moral ( tanggung jawab dan kesadaran normative. Akan tetapi kedewasaan itu ada yang terjadi secara alamiah dan ada yang terjadi karena proses pendewasaan melalui pendidikan.
Proses pendewasaan itu merupakan cara kerja dan hasil filsafat pendidikan, dimana pendidikan merupakan salah satu dari aspek kehidupan manusia, karena hanya manusia yang dapat menerima dan melaksanakan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan memerlukan filsafat. Karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang terbatas pada pengalaman.
Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas,lebih dalam dan lebih kompleks, yang tidak terbatasi oleh pengalaman maupun fakta faktual. Dan tidak memungkinkan untuk dijangkau hanya oleh ilmu. Seorang guru, baik sebagai
pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat dan filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami filsafat pendidikan karena tujuan pendidikan selalu berhubungan langsung dengan tujuan kehidupan manusia.
2.4 Pentingnya Filsafat Pendidikan
Hubungan antara filsafat dengan pendidikan adalah, filsafat menelaah suatu realitas dengan luas dan menyeluruh, sesuai dengan karakteristik filsafat yang radikal, sistimatis, dan menyeluruh. Konsep tentang dunia dan tujuan hidup manusia yang merupakan hasil dari studi filsafat, akan menjadi landasan dalam menyusun tujuan pendidikan. Tatanan sistem pendidikan dan praktek pendidikan akan dilaksanakan berorientasi kepada tujuan pendidikan itu sendiri. Antara filsafat dengan filsafat pendidikan akan menunjukkan hubungan bahwa filsafat tidak hanya melahirkan ilmu atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan, sehingga dapat dipahami bahwa filsafat merupakan teori umum pendidikan.
Filsafat pendidikan tidak hanya terbatas pada fakta faktual, tetapi filsafat pendidikan harus sampai pada penyelesaian tuntas tentang baik atau buruk, tentang persyaratan hidup sempurna, tentang bentuk kehidupan individual maupun kehidupan sosial yang baik dan sempurna. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan pelaksanaan ide-ide filsafat. Dengan kata lain filsafat memberikan asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan, lembaga pendidikan dan aktivitas penyelenggaraan pendidikan. Jadi peranan filsafat pendidikan merupakan sumber pendorong adanya pendidikan. Dalam bentuk yang lebih terperinci lagi, filsafat pendidikan menjadi jiwa dan
7
pedoman asasi pendidikan. Pendidikan merupakan usaha untuk merealisasikan ide-ide ideal dari filsafat menjadi kenyataan, tindakan, tingkalaku, dan pembentukan kepribadian.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat kependidikan. Praktik pendidikan atau prose pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan nasional bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik pendidikan di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasi konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogic atau ilmu dan seni mengajar materi terkait, tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.
2.5 Aliran-Aliran Filsafat Dalam Pendidikan
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang berpengaruh dalam pengembangan pendidikan, misalnya idealisme, realisme,pragmatisme, humanisme, behaviorisme dan kontruktivisme.
8
2.5.1 Aliran Idealisme
Idealisme berpandangan bahwa pengetahuan itu sudah ada dalam jiwa kita. Untuk membawanya pada tingkat kesadaran perlu adanya proses intropeksi.
Dalam aliran ini beranggapan bahwa dalam pendidikan hakekat idea adalah berpikir. Berpikir adalah kerja dan gerak yang senantiasa baru. Ide merupakan pikiran. Dengan pikiran menjadikan manusia sadar akan dirinya sendiri. Tujuan pendidikan aliran ini membentuk karakter masnusia. Oleh sebab itu, dalam proses pendidikan seorang guru dan praktisi pendidikan sebaiknya memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyampaikan ide atau pikiran-pikiran yang cemerlang dalam dirinya.
2.5.2 Aliran Realisme
Aliran realisme berpandangan bahwa hakekat realitas adalah fisik dan roh, bersifat dualistis. Menurut John Locke, tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kesempurnaan rohani dalam jasmani yang sempurna,(Hidayanto.2007:110). Jadi tujuan pendidikannya adalah membentuk individu yang mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat dengan menitik beratkan kepada pendidikan antara fisik dan roh. Hubungan antara guru, orang tua, dan murid harus berjalan baik menjadi suatu kejujuran mutual, yang dapat mencerminkan persaudaraan dan disiplin yang luas. Jika hubungan ini tercipta dengan baik maka anak akan siap menerima perbaikan dan dapat mengembangkan watak moral dengan baik tinggi. Anak-anak harus ditunjukkan tentang kenyataan dunia yang ada.
9
2.5.3 Aliran Pragmatisme
Pragmatisme merupakan kreasi filsafat dari Amerika, dipenaruhi oleh emperisme, utilitarianisme, dan positivisme. Esensi dari aliran ini adalah hidup bukan untuk mencari kebenaran melainkan untuk menemukan arti atau kegunaan. Aliran ini beranggapan bahwa tugas pendidikan itu adalah mengembangkan penemuan-penemuan baru yang bermanfaat. Oleh sebab itu, pendidikan harus berpangkal kepada eksperimen secara konsekuen yang berpangkal dasar-dasar empiris.Tujuan pendidikannya adalah menggunakan pengalaman- pengalaman yang postif sebagai alat untuk menyeleasikan hal-hal baru dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
2.5.4 Aliran Humanisme
Humanisme berpandangan bahwa pendidikan harus ditekankan pada kebutuhan anak ( child centered). Tujuannya untuk aktualisasi diri, perkembangan efektif dan pembentukan moral. Aliran ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah bagaimana peserta didik dapat menguasi ilmu-ilmu yang sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat anak.
2.5.5 Aliran Konstruktivisme
Menurut paham kontruktivisme, pengetahuan diperoleh melalui proses aktif individu mengkontruksikan arti dari suatu teks, pengalaman fisik, dialog, dan lain-lain melalui asimilasi pengalaman baru dengan pengertian yang telah dimiliki seseorang. Tujuan pendidikannya adalah menghasilkan individu yang memeliki
10
kemampuan berpikir untuk menyelesaikan persoalan hidup. Penerapan aliran ini dalam dunia pendidikan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan bahkan lingkungan diluar dirinya untuk
mengakomodasi serta melakukan asimilasi terhadap berbagai pengetahuan lama kedalam pengetahuan baru sehingga dapat menghasilkan teori baru yang mungkin bermanfaat bagi kehidupannya.
2.5.6 Aliran Behaviorisme
Paham behaviorisme memandang perubahan perilaku setelah seseorang memperoleh stimulus dari luar merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, pendidikan behaviorisme menekankan pada proses mengubah atau memodifikasi perilaku. Tujuannya untuk menyiapkan pribadi-pribadi yang sesuai dengan kemampuannya, mempunyai rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Aliran ini menuntut pelaku pendidikan selalu memberikan stimulus yang dapat merangsang individu-invidu dalam menangapi berbagai kemungkinan yang terjadi.
C. PENUTUP
Dengan memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan dunia pendidikan yang harus diperhatikan dan dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan di pendidikan Indonesia. Bagi pelaksana pendidikan filsafat dijadikan sebagai pedoman
11
untuk menetapkan langkah-langkah dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran, baik yang berlangsung di sekolah ( fomral ), dalam keluarga (informal) maupun yang berlangsung di masyarakat ( non formal )
Oleh
Marthinus Arruan, S.Pd
Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UNMUL
A. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan itu, dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diungkapkan bahwa pendidikan adalah ” usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukakan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari defenisi pendidikan tersebut mengandung pengertian bahwa pendidikan Indonesia adalah pendidikan yang dilakukan dengan usaha sadar dan terencana untuk mengemangkan potensi individu demi terciptanya kesejahteraan pribadi, masyarakat dan negara.
Insan pendidikan di Indonesia mulai dari guru, tenaga kependidikan lainnya sampai penentu kebijakan dalam pendidikan haruslah mengetahui dengan tepat apa yang menjadi landasan dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
Pengetahuan mengenai landasan akan menghindarkan pendidikan dari proyek coba-coba dan ganti menteri ganti kurikulum. Pengetahuan mengenai landasan pendidikan
1
Indonesia oleh guru akan membuat pelajaran menjadi lebih bermakna. Kebermaknaan ini karena guru di dalam kelas mengetahui untuk apa, mengapa, dan karena apa dia melakukan proses pendidikan di kelas. Demikian juga dengan siswa, akan merasa lebih nyaman untuk belajar, karena mengetahui alasan dan tujuan menginvestasikan waktu mudanya untuk belajar di sekolah.
Pengetahuan mengenai landasan pendidikan Indonesia oleh para penentu kebijakan pendidikan akan membuat kebijakan pendidikan nasional yang konsisten, tetap dan terarah. Konsisten maksudnya kebijakan pendidikan secara menyeluruh tersusun dengan landasan yang sama. Tetap artinya kebijakan pendidikan dari waktu ke waktu tidak mengalami loncatan yang mengejutkan, sehingga tidak membinggungkan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan. Tetap mengandur pengertian bahwa kebijakan pendidikan dari waktu ke waktu tetap mengarah kepada pencapaian tujuan besar yaitu gambaran manusia ideal menurut bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia secara keseluruhan juga sangat penting untuk memahami landasan pendidikan, sebab sebagai pelanggan pendidikan dari kebijakan pendidikan, meraka berhak untuk mengetahui mengapa, untuk apa dan apa kebijakan pendidikan yang ada dan harus mereka ikut. Sebagian orang mengatakan landasan pendidikan hendaknya diletakkan pada sautu sistem pengetahuan yang mapan, sehingga penyususnan kebijakan pendidikan menjadi pasti dan eksak (Widana Putra. 2007) Pendapat ini menyarakan agar penyelenggaraan pendidikan sebaiknya didasarkan pada ilmu-ilmu yang telah mapan seperti psykologi, sosiologi, antropologi, biologi, kimia, dan lain-lain.
2
Pengetahuan manusia yang memiliki sifat seperti di atas adalah pengetahuan filsafat. Pendidikan memerlukan landasan filsafat karena pendidikan tidak hanya sebatas pelaksanaan pendidikan, yang hanya terbatas pada pengalaman emperis, atau hanya ontologis, epistimologis tetapi juga berkaitan dengan aksiologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka makalah ini akan mencoba membahas persoalan seberapa besar akan kebutuhan epistemologi filsafat dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
B. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Akhmad Sudrajat (2008, 2) mengatakan bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakekat ilmu yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologi. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi ( filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu.
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan, struktur, metode dan validitas pengetahuan, (Sudarsono.2001:137). Jadi pada prinsipnya epistemologi adalah bagian
3
filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat metdoe dan keahlian pengetahuan.
2.2 Penerapan Metode Filsafat dalam Dunia Penelitian
Metode penelitian merupakan uraian ilmiah penelitian, yaitu cara bertindak menurut sistim aturan tertentu dengan tujuan agar aktifitas dapat terlaksana secara rasional dan terarah supaya dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Ada beberapa metode filsafat yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian baik yang sifatnya sederhana maupun penelitian yang lebih kompleks, atau penelitian pembuktian sesuatu, penelitian untuk mengembangkan ilmu dan bahkan penelitian untuk menemukan teori baru. Di dalam Dictionory of Philosophy ditulis ada beberapa metode filsafat yang sekiranya dapat diterapkan dalam sebuah penelitian antara lain ;
Metode Kritis
Metode kritis bersifat analisa istilah atau pendapat. Merupakan hermeneutika,
Yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya (bedialog), membedakan,membersihkan,menyisihkan dan menolak akhirnya ditemukan hakekat. Dalam penelitian, metode ini merupakan salah satu langkah untuk melakukan pengujian terhadap apa yang sudah ada untuk dibuktikan kebenarannya.
Metode Intuitif
Metode intuitif dilakukan dengan jalan intropeksi pembersihan intelektual (bersama dengan persucian moral), sehingga tercapai suatu penerangan pemikiran. Metode ini juga dapat dilakukan dengan jalan pembauran antara kesadaran dan proses perubahan, sehingga tercapai pemahaman langsung mengenai kenyataan.
Metode skolastik
Metode skolastik bersifat sintetis deduktif, dengan bertitik tolak dari defenisi-defenisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, ditarik kesimpulan-kesimpulan.
Metode Metamatis
Metode metamatis dilakukan melalaui analisis tentang hal-hal kompleks, dicapai intuisi akan hakekat-hakekat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain); dari hakekat-hakekat itu dideduksikan secara matematis segala pengertian lainnya.
Metode Emperis
Metode ini beranggapan bahwa hanya pengalamanlah menyajikan pengertian-pengertian (ide-ide) dalam intropeksi dibandingkan dengan serapan-serapan (impressi) dan kemudian disusun bersama secara geometris
Metode transendental
Metode transendental bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu, dengan jalan analisis kemudian diselidiki syarat-syarat apriori bagi pengertian sedemikian.
Metode dialektis
Metode dialektis dilakukan dengan jalan mengikuti dinamika pikiran atau alam sendiri, menurut triade tesis, antitesis dicapai hakikat kenyataan.
5
Metode fenomenologis
Metode fenomenologis dikembangkan dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction),refleksi atas fenomin dalam kesadaran untuk mencapai penglihatan hakekat-hakekat murni.
2.3 Kebutuhan Akan Filsafat Dalam Pendidikan
Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang bertujuan. Tujuan proses perkembangan itu secara alamiah adalah kedewasaan, sebab potensi manusia yang paling alamiah adalah bertumbuh menuju tingkat kedewasaan, kematangan. Potensi ini akan dapat terwujud apabila prakondisi alamiah dan social manusia bersangkutan memungkinkan untuk perkembangan tersebut, misalnya iklim, makanan, kesehatan, dan keamanan, relative sesuai kebutuhan manusia.
Kedewasaan yang harus dicapai manusia yakni kedewasaan biologis-jasmani, kedewasaan rohaniah (pikiran, rasa, dan karsa), dan kedewasaan moral ( tanggung jawab dan kesadaran normative. Akan tetapi kedewasaan itu ada yang terjadi secara alamiah dan ada yang terjadi karena proses pendewasaan melalui pendidikan.
Proses pendewasaan itu merupakan cara kerja dan hasil filsafat pendidikan, dimana pendidikan merupakan salah satu dari aspek kehidupan manusia, karena hanya manusia yang dapat menerima dan melaksanakan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan memerlukan filsafat. Karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang terbatas pada pengalaman.
Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas,lebih dalam dan lebih kompleks, yang tidak terbatasi oleh pengalaman maupun fakta faktual. Dan tidak memungkinkan untuk dijangkau hanya oleh ilmu. Seorang guru, baik sebagai
pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat dan filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami filsafat pendidikan karena tujuan pendidikan selalu berhubungan langsung dengan tujuan kehidupan manusia.
2.4 Pentingnya Filsafat Pendidikan
Hubungan antara filsafat dengan pendidikan adalah, filsafat menelaah suatu realitas dengan luas dan menyeluruh, sesuai dengan karakteristik filsafat yang radikal, sistimatis, dan menyeluruh. Konsep tentang dunia dan tujuan hidup manusia yang merupakan hasil dari studi filsafat, akan menjadi landasan dalam menyusun tujuan pendidikan. Tatanan sistem pendidikan dan praktek pendidikan akan dilaksanakan berorientasi kepada tujuan pendidikan itu sendiri. Antara filsafat dengan filsafat pendidikan akan menunjukkan hubungan bahwa filsafat tidak hanya melahirkan ilmu atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan, sehingga dapat dipahami bahwa filsafat merupakan teori umum pendidikan.
Filsafat pendidikan tidak hanya terbatas pada fakta faktual, tetapi filsafat pendidikan harus sampai pada penyelesaian tuntas tentang baik atau buruk, tentang persyaratan hidup sempurna, tentang bentuk kehidupan individual maupun kehidupan sosial yang baik dan sempurna. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan pelaksanaan ide-ide filsafat. Dengan kata lain filsafat memberikan asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan, lembaga pendidikan dan aktivitas penyelenggaraan pendidikan. Jadi peranan filsafat pendidikan merupakan sumber pendorong adanya pendidikan. Dalam bentuk yang lebih terperinci lagi, filsafat pendidikan menjadi jiwa dan
7
pedoman asasi pendidikan. Pendidikan merupakan usaha untuk merealisasikan ide-ide ideal dari filsafat menjadi kenyataan, tindakan, tingkalaku, dan pembentukan kepribadian.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat kependidikan. Praktik pendidikan atau prose pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan nasional bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik pendidikan di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasi konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogic atau ilmu dan seni mengajar materi terkait, tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.
2.5 Aliran-Aliran Filsafat Dalam Pendidikan
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang berpengaruh dalam pengembangan pendidikan, misalnya idealisme, realisme,pragmatisme, humanisme, behaviorisme dan kontruktivisme.
8
2.5.1 Aliran Idealisme
Idealisme berpandangan bahwa pengetahuan itu sudah ada dalam jiwa kita. Untuk membawanya pada tingkat kesadaran perlu adanya proses intropeksi.
Dalam aliran ini beranggapan bahwa dalam pendidikan hakekat idea adalah berpikir. Berpikir adalah kerja dan gerak yang senantiasa baru. Ide merupakan pikiran. Dengan pikiran menjadikan manusia sadar akan dirinya sendiri. Tujuan pendidikan aliran ini membentuk karakter masnusia. Oleh sebab itu, dalam proses pendidikan seorang guru dan praktisi pendidikan sebaiknya memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyampaikan ide atau pikiran-pikiran yang cemerlang dalam dirinya.
2.5.2 Aliran Realisme
Aliran realisme berpandangan bahwa hakekat realitas adalah fisik dan roh, bersifat dualistis. Menurut John Locke, tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kesempurnaan rohani dalam jasmani yang sempurna,(Hidayanto.2007:110). Jadi tujuan pendidikannya adalah membentuk individu yang mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat dengan menitik beratkan kepada pendidikan antara fisik dan roh. Hubungan antara guru, orang tua, dan murid harus berjalan baik menjadi suatu kejujuran mutual, yang dapat mencerminkan persaudaraan dan disiplin yang luas. Jika hubungan ini tercipta dengan baik maka anak akan siap menerima perbaikan dan dapat mengembangkan watak moral dengan baik tinggi. Anak-anak harus ditunjukkan tentang kenyataan dunia yang ada.
9
2.5.3 Aliran Pragmatisme
Pragmatisme merupakan kreasi filsafat dari Amerika, dipenaruhi oleh emperisme, utilitarianisme, dan positivisme. Esensi dari aliran ini adalah hidup bukan untuk mencari kebenaran melainkan untuk menemukan arti atau kegunaan. Aliran ini beranggapan bahwa tugas pendidikan itu adalah mengembangkan penemuan-penemuan baru yang bermanfaat. Oleh sebab itu, pendidikan harus berpangkal kepada eksperimen secara konsekuen yang berpangkal dasar-dasar empiris.Tujuan pendidikannya adalah menggunakan pengalaman- pengalaman yang postif sebagai alat untuk menyeleasikan hal-hal baru dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
2.5.4 Aliran Humanisme
Humanisme berpandangan bahwa pendidikan harus ditekankan pada kebutuhan anak ( child centered). Tujuannya untuk aktualisasi diri, perkembangan efektif dan pembentukan moral. Aliran ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah bagaimana peserta didik dapat menguasi ilmu-ilmu yang sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat anak.
2.5.5 Aliran Konstruktivisme
Menurut paham kontruktivisme, pengetahuan diperoleh melalui proses aktif individu mengkontruksikan arti dari suatu teks, pengalaman fisik, dialog, dan lain-lain melalui asimilasi pengalaman baru dengan pengertian yang telah dimiliki seseorang. Tujuan pendidikannya adalah menghasilkan individu yang memeliki
10
kemampuan berpikir untuk menyelesaikan persoalan hidup. Penerapan aliran ini dalam dunia pendidikan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan bahkan lingkungan diluar dirinya untuk
mengakomodasi serta melakukan asimilasi terhadap berbagai pengetahuan lama kedalam pengetahuan baru sehingga dapat menghasilkan teori baru yang mungkin bermanfaat bagi kehidupannya.
2.5.6 Aliran Behaviorisme
Paham behaviorisme memandang perubahan perilaku setelah seseorang memperoleh stimulus dari luar merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, pendidikan behaviorisme menekankan pada proses mengubah atau memodifikasi perilaku. Tujuannya untuk menyiapkan pribadi-pribadi yang sesuai dengan kemampuannya, mempunyai rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Aliran ini menuntut pelaku pendidikan selalu memberikan stimulus yang dapat merangsang individu-invidu dalam menangapi berbagai kemungkinan yang terjadi.
C. PENUTUP
Dengan memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan dunia pendidikan yang harus diperhatikan dan dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan di pendidikan Indonesia. Bagi pelaksana pendidikan filsafat dijadikan sebagai pedoman
11
untuk menetapkan langkah-langkah dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran, baik yang berlangsung di sekolah ( fomral ), dalam keluarga (informal) maupun yang berlangsung di masyarakat ( non formal )
REFORMASI PENDIDIKAN FORMAL
REFORMASI PENDIDIKAN FORMAL
MELALUI OTONOMI SEKOLAH NEGERI
Oleh : Marthinus Arruan, S.Pd
Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UNMUL
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pendidikan yang selama ini dikelolah oleh suatu iklim birokratik dianggap sebagai salah satu sebab yang telah membuahkan keterpurukan dalam mutu dan keunggulan pendidikan di tanah air. Hal ini disebabkan karena sistem birokrasi selalu menempatkan kekuasaan birokrasi sebagai faktor yang paling menentukan dalam proses pengambilan keputusan.Sekolah-sekolah negeri saat ini telah terkungkung oleh kekuasaan birokrasi yang menggurita mulai dari kekuasaan tingkat pusat hingga kekuasaan di daerah, bahkan terkesan semakin buruk dalam era desentralisasi pendidikan. Ironisnya, kepala sekolah dan guru –guru sebagai pihak yang paling memahami realitas pendidikan berada pada tempat yang dikendalikan. Merekalah seharusnya yang paling berperan sebagai pengambil keputusan dalam mengatasi berbagai persoalan sehari-hari yang menghadang upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun mereka ada dalam posisi tidak berdaya oleh berbagai pembakuan dalam bentuk juklak dan juknis yang tidak sesuai dengan kenyataan objektif di masing-masing sekolah ,sehingga tidaklah berlebihan jika dikatakan, kekuasaan birokrasi persekolahan telah membuat sistem pendidikan kita tidak pernah terhenti dari keterpurukan.
1
Kekuasaan birokrasi jugalah yang menjadi faktor penyebab dari menurunnya semangat partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sekolahnya sebaiknya dimiliki oleh masyarakat, sehingga merekalah yang membangun dan memelihara sekolah, mengadakan sarana pendidikan, serta iuran untuk mengadakan biaya operasional sekolah. Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS ) dari pemerintah pusat ataupun dari pemerintah daerah bahkan membuat sekolah-sekolah menjadi kaku dan tidak berani dalam melakukan terobosan-terobosan baru terutama mengenai hal-hal peningkatan pelayanan operasional sekolah. BOS yang diharapkan dikucurkan kepada sekolah melalui rekening bank ternyata menimbulkan masalah baru di sekolah karena pencairan dana BOS tidak tepat waktu dan bahkan ada sekolah yang tidak menerima dana tersebut. Disisi lain dana BOS membuat sebagian masyarakat merasa tidak bertanggung jawab lagi terhadap kemajuan dan program sekolah sehingga mereka tidak mau berpartisipasi lagi dalam memajukan sekolah, terutama di sekolah-sekolah negeri. Bahkan orang tua kadang meminta sekolah menyediakan semua keperluan anaknya untuk bersekolah karena mereka beranggapan bahwa pendidikan sudah digratiskan oleh pemerintah.
Pemerintah mengambil alih kepemilikan sekolah negeri yang seharusnya milik masyarakat dimana pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah sehingga rasa memiliki dari masyarakat terhadap sekolah menjadi pudar bahkan akhirnya menghilang. Peran masyarakat yang seharusnya bertanggungjawab terhadap kemajuan sekolah, menjadi sebagai partipan saja dan bahkan mereka merasa asing terhadap sekolah, karena semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
2
Pendidikan terkesan terjebak pada praktik bisnis terutama dilakukan pusat, meskipun ada upaya desentralisasi pendidikan,( Hamzah B.Uno,2007.83). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak dilaksanakan sebagai usaha sadar tetapi selalu dikaitkan dengan praktik keuntungan, baik keutnungan ekonomi dan bahkan dijadikan ajang mencari pundi-pundi suara dalam PILEG, PILKADA dan PILPRES. Masih segar dalam inggatan ketika satu hari sebelum Presiden Susilo Bambang Yudoyono membacakan pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2008, perjuangan para pembangun kaum insan cendikia memenangkan putusan Mahkamah Konstitusi yang mewajibkan pemerintah memenuhi anggaran pendidikan 20 % dari RAPBN. Putusan MK itu membuat sekretaris negara mengubah konsep pidato kenegaraan yang disudah dipersiapkan secara matang untuk menyelipkan kata 20 % dalam RAPBN untuk anggaran tahun 2009. Bahkan Mendiknas dalam setiap kesempatan menyampaikan tentang kenaikan tunjangan kependidikan sebesar 100 % (sebatas retorika) dan tunjangan profesi guru (menimbulkan delik hukum karena belum dikuatkan oleh peraturan pemerintah) untuk teknis pembayarannya. Semua ”niat baik pemerintah” selalu dihubungkan dengan mencari politik dagang sapi, karena sering dijadikan jualan bumbu dalam kampanye politik untuk mendulang simpati masyarakat. Berpijak dari penjelasan di atas ada satu pertanyaan menarik yang patut dilontarkan dalam makala ini adalah bagaimanakah reformasi pendidikan dilaksanakan di Indonesia ? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas maka dalam makala ini akan dibahas secara singkat upaya reformasi pendidikan di Indonesia melalui otonomi sekolah.
3
1.2 Tujuan
Makala ini disusun dengan tujuan untuk :
1. memberikan gambaran secara umum tentang keterpurukan mutu pendidikan di Indonesia.
2. menguraikan langkah-langkah pembaharuan system pengelolaan sekolah negeri di Indonesia
3. memberikan uaraian secara singkat tentang otonomi sekolah negeri di Indonesia
4. melatih untuk membuat dan menyusun makala kependidikan.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Reformasi adalah perubahan radikal untuk perbaikan (bidang sosial, politik, ataupun agama) dalam suatu masyarakat atau negara,(Sulchan Yasin.1997.397). Dengan demikian reformasi dalam dunia pendidikan perlu dilakukan baik menyangkut sistem pengelolaan pendidikan oleh pemerintah pusat maupun sistem pengelolaan pendidikan di daerah. Perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan formal penting dilakukan untuk tetap menjaga kualitas pendidikan itu sendiri.
Sejalan dengan adanya perubahan sistem pemerintahan di Indonesia dari sentralisasi ke desentralisai termasuk kewenangan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah, maka peluang dan kesempatan untuk mengembangkan pendidikan yang maju dan berkualitas sangat besar dan terbuka dengan lebar peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan pihak sekolah
4
Pelaksanaan desentralisasi pendidikan sebaiknya tidak dilakukan melalui suatu mekanisme penyerahan kekuasaan birokrasi dari pusat ke daerah, karena kekuasaan telah terbukti gagal dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Melalui strategi desentralisasi pemerintahan dalam pendidikan, Depdiknas tidak hanya berkepentingan dalam mengembangkan kabupaten/kota dalam pengelolan pendidikan, tetapi juga berkepentingan dalam mewujudkan otonomi satuan pendidikan. Depdiknas memiliki keleluasaan untuk membangun kapasitas setiap penyelenggara pendidikan, yaitu otonomi sekolah-sekolah.
Otonomi adalah daerah yang memerintah dan mengurus daerah sendiri atau pemerintahan daerah sendiri (Sulchan Yasin,1997.344).Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan maka otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan yang dimiliki dalam dunian pendidikan untuk mengurus, menentukan kebijakan sendiri dalam rangka menuju pendidikan yang berkualitas. Otonomi dalam pendidikan akan dijabarkan kedalam kemampuan sebuah lembaga pendidikan untuk mengelolah dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia.
2.2 Menuju Otonomi Sekolah
Suatu paradigma bahwa salah satu jalan menuju peningkatan mutu dan relevansi pendidikan adalah demokratisasi, partisipasi dan akuntabilitas pendidikan. Kepala sekolah, guru,dan masyarakat adalah pelaku utama dan terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah segala keputusan mengenai pendidikan pada tingkat mikro harus dihasilkan melalaui interaksi ketiga pihak tersebut.
5
Masyarakat adalah stakeholder pendidikan yang memiliki kepentingan akan keberhasilan pendidikan di sekolah, karena meraka seharusnya adalah pembayar pendidikan, baik melalui sekolah maupun pajak, sehingga sekolah-sekolah seharusnya bertanggungjawab terhadap masyarakat.
Untuk menyelenggarakan pendidikan di sekolah,masyarakat sebagai stakeholder dapat difungsikan dengan jalan pembentukan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sedapat mungkin bisa mempresentasikan keragaman yang ada agar benar-benar dapat mewakili masyarakat. Dengan demikian interaksi antara sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan melalui mekanisme pengambilan keputusan antara sekolah dengan komite sekolah, interaksi orang tua murid dengan unsur komite sekolah, interaksi antara pejabat pemerintah dengan dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota.
Kemandirian sekolah sebagai salah satu kebijakan dalam reformasi pendidikan merupakan suatu langkah yang panjang, oleh sebab itu, diperlukan kajian dan perencanaan yang hati-hati. Dengan demikian sekolah akan menuju demokratisasi dengan partisifasi yang tinggi dari masyarakat. Sekolah yang otonom bukan merupakan bawahan dari birokrasi pemerintah daerah tetapi sebagai lembaga profesional dimana mereka bertanggungjawab terhadap klien atau stakeholder yang diwakili oleh Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tidak bisa diukur dari pendapat birokrasi pemerintah, tetapi dari kepuasan masyarakat atau stakeholder. Pemerintah hanyalah sebagai fasilitator untuk mendorong sekolah-sekolah agar berkembang sebagai lembaga profesional dalam memberikan layanan kepada klien.
6
Dengan konsep otonomi yang melibatkan peran masyarakat yang tinggi akan mendorong mobilasasi partisipasi dan tanggung jawab masyarakat untuk ikut memikirkan pendidikan di sekolah. Partisipasi dan prakarsa masyarakat akan terlihat tidak hanya dalam bentuk sumbangan uang atau iuran, akan tetapi masyarakat akan merasa memiliki sekolah dengan cara memberikan barang,tenaga,pikiran, waktu dan bahkan kesempatan untuk mengabdikan diri terhadap program sekolah akan terwujud.
Namun untuk sampai pada kemampuan untuk mengurus dan mengatur penyelenggaraan pendidikan di sekolah diperlukan program yang sistimatis dengan melalukan capacity building. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sekolah secara berkelanjutan baik untuk melaksanakan peran manajemen pendidikan maupun peran-peran pembelajaran. Kegiatan capacity building tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan arahnya menjadi jelas (straight foreward) dan terukur (measurable).
2.3 Manajemen Sekolah yang Otonom
Manajemen adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fasilitas dan informasi guna mencapai sasaran organisasi dengan cara efisien dan efektif, (Soebagio Atmodiwirio,2000.5). Dengan demikian manajemen sekolah merupakan suatu proses yang terencana dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan untuk mengorganisasikan berbagai kegiatan persekolahan, kepemimpinan kepala sekolah dan mengendalikan sumber daya baik manusia maupun sumber daya
7
lain berupa keuangan, fasilitas sekolah dan informasi dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang terdapat dalam rencana strategi sekolah baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Manajemen sekolah dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga semua yang telah direncanakan akan terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.
Beberapa aspek manajemen yang secara langsung dapat diserahkan sebagai urusan kewenangan otonomi tingkat sekolah adalah sebagai berikut:
1. menetapkan visi,misi,strategi,tujuan,logo,lagu dan tata tertib sekolah. Urusan ini merupakan modal dasar bagi sekolah untuk mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan sekolah secara profesional. Dalam hal ini sekolah harus melibatkan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat sebaik mungkin. Bahkan dalam penyusunan program sekolah khususnya penjabarannya peran orang tua dan masyarakat lain diaktifkan.
2. otonomi dalam penerimaan murid baru.Dalam hal seleksi calon peserta didik yang baru, sekolah secara bertanggungjawab harus dapat menentukan sendiri jumlah peserta didik yang akan diterima, syarat dan kriteria calon peserta didik dengan tetap mempertimbangkan mutu, fasilitas yang tersedia, tenaga guru, tenaga administrasi serta kebijakan umum dalam seleksi penerimaan peserta didik oleh dinas pendidikan.
3. otonomi dalam menentukan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikler yang akan dilaksanakan di sekolah dengan tetap menggunakan kurikulum nasional melalui inovasi dengan melakukan penambahan beberapa mata pelajaran yang sesuai
8
dengan kebutuhan dalam masyarakat, prinsip link and matsch, life skill serta bertumpuh pada bakat,minat dan potensi anak.
4. pangadaan sarana dan prasarana, buku pelajaran dengan memperhatikan standar penyediaan, penggunaan dan pemeliharan barang.
5. proses pembelajaran, ini merupakan kewenangan profesional sejati yang dimilki oleh lembaga pendidikan atau sekolah. Guru dengan kepala sekolah dapat merancang pembelajaran secara invotif dan kreatif, tidak monoton.
2.4 Pemberdayaan Masyarakat dalam Otonomi Sekolah
Dalam uraian pada halaman-halaman terdahulu sudah berungkali dijelaskan bahwa kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, terutama masyarakat sekitarnya.Sebab masyarakat dengan sekolah saling memberi, saling mendukung, dan saling menguntungkan antara sekolah dengan masyarakat. Masyarakat juga mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap kemajuan dan kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
Kini kerja sama dengan masyarakat sudah menjadi bagian kegiatan yang penting dalam mengendalikan roda organisasi sekolah. Stein dan Kanter melambangkan satu set respon eksternal dan internal,struktur partisipatif, dan pemecahan masalah,disamping tugas-tugas rutin dalam lembaga pendidikan. (Made Pidarta,2005.217). Kegiatan internal dan eksternal, serta kegiatan rutin dan non rutin berjalan bersama-sama. Masalah yang muncul dicari kaitannya baik dalam lembaga itu sendiri maupun di masyarakat, supaya dapat diselesaikan lebih mudah dan lebih tuntas.
9
Dengan struktur sekolah yang paralel berarti memberi peluang lebih besar kepada para personil sekolah untuk meningkatkan inisiatif dan kreatifitas mereka melalui tugas-tugas yang bersifat rutin. Kondisi seperti ini lebih memungkinkan pula kepada mereka untuk meningkatkan profesinya, mencapai kedudukan yang lebih tinggi, dan membuat moral kerja lebih positif.
Para stakeholder baik sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga lembaga sekolah perlu ditangani secara sungguh-sungguh agar perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan lancar. Peranan para skakeholder dalam sekolah perlu diperhitungkan karena dapat memajukan dan sekaligus dapat menggoncangkan implementasi dan applikasi pendidikan di sekolah.
Banyak program yang dapat dikerjakan bersama antara sekolah dengan masyarakat sekitarnya, Program-program itu misalnya memajukan proses belajar mengajar, mengintegrasikan pendidikan formal,informal dan non-formal, membantu memajukan kesejahteraan bersama, layanan BK, kerja sama dalam mencari sumber dana, koperasi, kegiatan rekreasi bersama, kesenian, olah raga dan sebagainya.
2.5 Pemberdayaan Komite Sekolah dalam Otonomi Sekolah
Desentralisasi pendidikan melalui otonomi sekolah merupakan suatu bentuk desentralisasi yang langsung sampai ke ujung tombok pendidikan di lapangan. Bentuk desentralisasi pendidikan yang mendasar adalah yang dilaksanakan oleh sekolah, dengan menggunakan Komite Sekolah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, melalui manajemen berbasis sekolah sebagai proses layanan secara nyata .
10
Untuk dapat memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat, sekolah harus dapat membina kerja sama dengan orang tua dan masyarakat, menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik dan warga sekolah. Itulah sebabnya paradigma MBS mengandung makna sebagai manajemen partisipatif yang melibatkan peran serta masyarakat sehingga semua kebijakan dan keputusan yang diambil adalah kebijakan dan keputusan bersama. Dengan demikian prinsip kemandirian dalam MBS adalah kemandirian dalam nuansa kebersamaan. Hal ini merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip yang disebut total quality management, melalui suatu mekanisme yang dikenal dengan konsepsi total football dengan menekankan pada mobilisasi kekuatan secara sinergis yang mengarah pada satu tujuan, yaitu peningkatan mutu dan kesesuaian pendidikan dengan pengembangan masyarakat.
Pemberdayaan Komite Sekolah dalam prinsip manajemen otonomi sekolah dapat dilihat dalam peranan komite sekolah sebagai advisory (pemberi pertimbangan), suppoting agency (pendukung kegiatan layanan pendidikan), controlling agency (pengontrol kegiatan layanan pendidika), dan mediator ( penghubung atau pengait tali komunikasi antar masyarakat dengan pemerintah).
Untuk melaksanakan otonomi sekolah secara tepat, maka komite sekolah harus dilibatkan dalam beberapa hal antara lain :
1. Penyususnan Rencana dan Program
Sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan, sekolah bertanggung jawab menentukan kebijakan sesuai dengan arah yang telah ditentukan oleh pemerintah.
11
Setiap rencana dan program yang disusun serta dilaksanakan di sekolah harus mengacu pada standar pelayanan minimal yang diterapkan oleh pemerintah. Untuk dapat memerankan fungsi ini, komite sekolah menjadi pendamping bahkan penyeimbang bagi sekolah. Oleh sebab itu setiap rencana dan program yang disusun oleh sekolah dapat diberikan masukan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat melalui komite sekolah.
Dalam penyusunan program kurikulum life skill, Komite Sekolah dapat membantu sekolah untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai kebutuhan serta potensi sumber daya yang tersedia di dalam masyarakat untuk diterjemahkan ke dalam program sekolah tentang life skill. Mekanisme yang mungkin dapat dilakukan adalah melalui rapat Komite Sekolah dengan sekolah yang dilaksanakan setiap semester atau tahunan, untuk menyusun, memperbaiki serta menyesuaikan rencana dan program semester berikutnya.
2. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
Dalam fungsinya sebagai pelaksana pendidikan yang otonom, sekolah berperan dalam menyusun RAPBS setiap awal tahun pelajaran. Dari sisi pendapatan seluruh jenis dan sumber pendapatan yang diterima sekolah baik yang bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah propinsi,pemerintah daerah kabupaten dan sumber-sumber lain yang diperoleh secara langsung oleh sekolah harus dituangkan kedalam RAPBS. Dengan demikian setiap sumber-sumber pendapatan sekolah harus sepenuhnya diketahui oleh bersama, baik oleh pihak sekolah ( kepala sekolah,guru-guru,pegawai,
12
serta para siswa) maupun oleh Komite Sekolah sebagai wakil stakeholder pendidikan. Dari sisi belanja sekolah, seluruh jenis pengeluaran untuk kegiatan pendidikan di sekolah harus diketahui bersama, baik oleh pihak sekolah maupun oleh pihak Komite Sekolah, sesuai dengan rencana dan program yang telah disusun bersama oleh kedua pihak tersebut.
RAPBS yang dituangkan kedalam neraca tahunan sekolah disahkan atas dasar persetujuan bersama antara kepala sekolah dan Komite Sekolah sehingga menjadi APBS yang resmi. Mekanisme ini diperlukan untuk memperkecil penyalagunaan, baik dalam pendapatan maupun pengeluaran sekolah sehingga anggaran resmi sekolah menjadi bertambah serta pendayagunaannya semakin efisien dan akuntabilitasnya dapat terjaga.
3. Pelaksanaan Program Sekolah
Pendidikan di zaman sentralisasi selalu dikendalikan oleh pemerintah pusat, sehingga sekolah harus tunduk pada juklak dan juknis. Sekolah-sekolah tidak diberi kesempatan untuk mengambil kebijakan sendiri, inovasi pendidikan sama sekali tidak ada, guru tidak mempunyai inisiatif, prinsip sekolah adalah ABS ( asal bapak senang).
Dalam manajemen sekolah yang berorientasi pada otonomi, memberikan keleluasan kepada pihak untuk mengelolah pelaksanaan programnya dengan melibatkan semua komponen sekolah dan memanfaatkan sumber-sumber daya sekolah. Sehingga sekolah dan komite sekolah dapat menjalankan fungsinya secara baik.
13
Sekolah sebagai agen pembelajaran, pusat sumber belajar, tempat pengembangan potensi dan bakat anak, tempat terjadinya proses aktualisasi diri perserta didik dapat menjalankan peranannya secara optimal. Disisi lain Komite Sekolah dapat melaksanakan fungsinya sebagai partner dari kepala sekolah dalam mengadakan sumber-sumber daya pendidikan dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang efektif. Komite sekolah dapat meneliti berbagai permasalahan belajar yang dihadapi oleh murid, memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk menerapkan suatu kebijakan yang tepat dan kena sasaran. Komite sekolah dapat memberikan bahan pertimbangkan sebagai pertimbangan pihak sekolah dalam perbaikan atau penyempurnaan program sekolah selanjutnya.
4. Akuntabilitas Sekolah
Akuntabilitas sekolah di masa sentralisasi pendidikan, hanya disampaikan kepada pemerintah pusat melalui pemeriksa, pengawas, penilik sekolah untuk mengawasi dan meminta pertanggungjawaban sekolah-sekolah mengenai proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Jika terdapat penyimpangan administrasi yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru maka kepada mereka diberikan sangsi administrasi, penundaan kenaikan pangkat, penundaan kenaikan gaji berkala tetapi tidak perna memberi sanksi kepada guru atau kepala sekolah atas dasar hasil-hasil yang dicapai dalam pembelajaran siswa atau lulusan.
Dalam era otonomi sekolah, partisipasi dan akuntabilitas pendidikan tidak hanya terletak pada pemerintah tapi bahkan harus lebih banyak kepada masyarakat/orang tua.
14
Komite Sekolah sebagai wakil dari stakeholder pendidikan perlu menempatkan fungsinya untuk meminta pertanggungjawaban atas hasil pendidikan dalam mencapai prestasi belajar murid-murid di sekolah. Komite Sekolah dapat memberikan ketidakpuasan para orang tua murid akan rendahnya prestasi yang dicapai oleh sekolah. Orang tua sebagai klien dalam pendidikan sewajarnya dapat meminta kepada sekolah melalui Komite Sekolah tentang persoalan atau kendala yang menyebabkan rendahnya kualitas lulusan sekolah dan pihak sekolah sebagai publik service harus memberikan penjelasan dan uraian yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Tetapi orang tua juga dapat menyampaikan kepada pihak sekolah tentang kemajuan pendidikan yang telah dicapai oleh sekolah. Pertanggungjawaban yang harus disampaikan kepada orang tua bukan hanya hasil yang dicapai sekolah tetapi semua bentuk partisipasi pemerintah, orang tua dan dari bahkan pihak-pihak lain, hal ini dilakukan untuk tetap menjaga eksistensi sekolah sebagai pelayanan masyarakat dan lembaga pencipta manusia yang seutuhnya, bertanggungjawab, beraklak mulia, bertagwa kepada Tuhan Yang Mahasa Esa,cerdas, trampil dan bangga sebagai bangsa Indonesia.
Keberhasilan Komite Sekolah diharapkan dapat mnegikis berbagai dampak negatif dari birokrasi yang sangat mengejala di masa lampau. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga adalah menjadi tanggungjawab keluarga dan masyarakat. Komite Sekolah pada intinya wakil masyarakat dan keluarga yang dapat dijadikan wahana untuk aktif berpartisipasi dan mendukung kemajuan pendidikan di sekolah.
15
C. PENUTUP
Dengan memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia karena belum sepenuhnya sekolah diberikan otonomi sekolah,
2. otonomi sekolah perlu dilaksanakan dengan prinsip tetap memperhatikan kebijakan umum dalam pendidikan
3. otonomi sekolah hanya dapat dilaksanakan apabila semua komponen dan stakeholder dilibatkan dalam manajemen sekolah,
4. pentingya peranan komite sekolah dalam otonomi sekolah.
MELALUI OTONOMI SEKOLAH NEGERI
Oleh : Marthinus Arruan, S.Pd
Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UNMUL
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pendidikan yang selama ini dikelolah oleh suatu iklim birokratik dianggap sebagai salah satu sebab yang telah membuahkan keterpurukan dalam mutu dan keunggulan pendidikan di tanah air. Hal ini disebabkan karena sistem birokrasi selalu menempatkan kekuasaan birokrasi sebagai faktor yang paling menentukan dalam proses pengambilan keputusan.Sekolah-sekolah negeri saat ini telah terkungkung oleh kekuasaan birokrasi yang menggurita mulai dari kekuasaan tingkat pusat hingga kekuasaan di daerah, bahkan terkesan semakin buruk dalam era desentralisasi pendidikan. Ironisnya, kepala sekolah dan guru –guru sebagai pihak yang paling memahami realitas pendidikan berada pada tempat yang dikendalikan. Merekalah seharusnya yang paling berperan sebagai pengambil keputusan dalam mengatasi berbagai persoalan sehari-hari yang menghadang upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun mereka ada dalam posisi tidak berdaya oleh berbagai pembakuan dalam bentuk juklak dan juknis yang tidak sesuai dengan kenyataan objektif di masing-masing sekolah ,sehingga tidaklah berlebihan jika dikatakan, kekuasaan birokrasi persekolahan telah membuat sistem pendidikan kita tidak pernah terhenti dari keterpurukan.
1
Kekuasaan birokrasi jugalah yang menjadi faktor penyebab dari menurunnya semangat partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sekolahnya sebaiknya dimiliki oleh masyarakat, sehingga merekalah yang membangun dan memelihara sekolah, mengadakan sarana pendidikan, serta iuran untuk mengadakan biaya operasional sekolah. Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS ) dari pemerintah pusat ataupun dari pemerintah daerah bahkan membuat sekolah-sekolah menjadi kaku dan tidak berani dalam melakukan terobosan-terobosan baru terutama mengenai hal-hal peningkatan pelayanan operasional sekolah. BOS yang diharapkan dikucurkan kepada sekolah melalui rekening bank ternyata menimbulkan masalah baru di sekolah karena pencairan dana BOS tidak tepat waktu dan bahkan ada sekolah yang tidak menerima dana tersebut. Disisi lain dana BOS membuat sebagian masyarakat merasa tidak bertanggung jawab lagi terhadap kemajuan dan program sekolah sehingga mereka tidak mau berpartisipasi lagi dalam memajukan sekolah, terutama di sekolah-sekolah negeri. Bahkan orang tua kadang meminta sekolah menyediakan semua keperluan anaknya untuk bersekolah karena mereka beranggapan bahwa pendidikan sudah digratiskan oleh pemerintah.
Pemerintah mengambil alih kepemilikan sekolah negeri yang seharusnya milik masyarakat dimana pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah sehingga rasa memiliki dari masyarakat terhadap sekolah menjadi pudar bahkan akhirnya menghilang. Peran masyarakat yang seharusnya bertanggungjawab terhadap kemajuan sekolah, menjadi sebagai partipan saja dan bahkan mereka merasa asing terhadap sekolah, karena semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
2
Pendidikan terkesan terjebak pada praktik bisnis terutama dilakukan pusat, meskipun ada upaya desentralisasi pendidikan,( Hamzah B.Uno,2007.83). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak dilaksanakan sebagai usaha sadar tetapi selalu dikaitkan dengan praktik keuntungan, baik keutnungan ekonomi dan bahkan dijadikan ajang mencari pundi-pundi suara dalam PILEG, PILKADA dan PILPRES. Masih segar dalam inggatan ketika satu hari sebelum Presiden Susilo Bambang Yudoyono membacakan pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2008, perjuangan para pembangun kaum insan cendikia memenangkan putusan Mahkamah Konstitusi yang mewajibkan pemerintah memenuhi anggaran pendidikan 20 % dari RAPBN. Putusan MK itu membuat sekretaris negara mengubah konsep pidato kenegaraan yang disudah dipersiapkan secara matang untuk menyelipkan kata 20 % dalam RAPBN untuk anggaran tahun 2009. Bahkan Mendiknas dalam setiap kesempatan menyampaikan tentang kenaikan tunjangan kependidikan sebesar 100 % (sebatas retorika) dan tunjangan profesi guru (menimbulkan delik hukum karena belum dikuatkan oleh peraturan pemerintah) untuk teknis pembayarannya. Semua ”niat baik pemerintah” selalu dihubungkan dengan mencari politik dagang sapi, karena sering dijadikan jualan bumbu dalam kampanye politik untuk mendulang simpati masyarakat. Berpijak dari penjelasan di atas ada satu pertanyaan menarik yang patut dilontarkan dalam makala ini adalah bagaimanakah reformasi pendidikan dilaksanakan di Indonesia ? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas maka dalam makala ini akan dibahas secara singkat upaya reformasi pendidikan di Indonesia melalui otonomi sekolah.
3
1.2 Tujuan
Makala ini disusun dengan tujuan untuk :
1. memberikan gambaran secara umum tentang keterpurukan mutu pendidikan di Indonesia.
2. menguraikan langkah-langkah pembaharuan system pengelolaan sekolah negeri di Indonesia
3. memberikan uaraian secara singkat tentang otonomi sekolah negeri di Indonesia
4. melatih untuk membuat dan menyusun makala kependidikan.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Reformasi adalah perubahan radikal untuk perbaikan (bidang sosial, politik, ataupun agama) dalam suatu masyarakat atau negara,(Sulchan Yasin.1997.397). Dengan demikian reformasi dalam dunia pendidikan perlu dilakukan baik menyangkut sistem pengelolaan pendidikan oleh pemerintah pusat maupun sistem pengelolaan pendidikan di daerah. Perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan formal penting dilakukan untuk tetap menjaga kualitas pendidikan itu sendiri.
Sejalan dengan adanya perubahan sistem pemerintahan di Indonesia dari sentralisasi ke desentralisai termasuk kewenangan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah, maka peluang dan kesempatan untuk mengembangkan pendidikan yang maju dan berkualitas sangat besar dan terbuka dengan lebar peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan pihak sekolah
4
Pelaksanaan desentralisasi pendidikan sebaiknya tidak dilakukan melalui suatu mekanisme penyerahan kekuasaan birokrasi dari pusat ke daerah, karena kekuasaan telah terbukti gagal dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Melalui strategi desentralisasi pemerintahan dalam pendidikan, Depdiknas tidak hanya berkepentingan dalam mengembangkan kabupaten/kota dalam pengelolan pendidikan, tetapi juga berkepentingan dalam mewujudkan otonomi satuan pendidikan. Depdiknas memiliki keleluasaan untuk membangun kapasitas setiap penyelenggara pendidikan, yaitu otonomi sekolah-sekolah.
Otonomi adalah daerah yang memerintah dan mengurus daerah sendiri atau pemerintahan daerah sendiri (Sulchan Yasin,1997.344).Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan maka otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan yang dimiliki dalam dunian pendidikan untuk mengurus, menentukan kebijakan sendiri dalam rangka menuju pendidikan yang berkualitas. Otonomi dalam pendidikan akan dijabarkan kedalam kemampuan sebuah lembaga pendidikan untuk mengelolah dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia.
2.2 Menuju Otonomi Sekolah
Suatu paradigma bahwa salah satu jalan menuju peningkatan mutu dan relevansi pendidikan adalah demokratisasi, partisipasi dan akuntabilitas pendidikan. Kepala sekolah, guru,dan masyarakat adalah pelaku utama dan terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah segala keputusan mengenai pendidikan pada tingkat mikro harus dihasilkan melalaui interaksi ketiga pihak tersebut.
5
Masyarakat adalah stakeholder pendidikan yang memiliki kepentingan akan keberhasilan pendidikan di sekolah, karena meraka seharusnya adalah pembayar pendidikan, baik melalui sekolah maupun pajak, sehingga sekolah-sekolah seharusnya bertanggungjawab terhadap masyarakat.
Untuk menyelenggarakan pendidikan di sekolah,masyarakat sebagai stakeholder dapat difungsikan dengan jalan pembentukan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sedapat mungkin bisa mempresentasikan keragaman yang ada agar benar-benar dapat mewakili masyarakat. Dengan demikian interaksi antara sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan melalui mekanisme pengambilan keputusan antara sekolah dengan komite sekolah, interaksi orang tua murid dengan unsur komite sekolah, interaksi antara pejabat pemerintah dengan dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota.
Kemandirian sekolah sebagai salah satu kebijakan dalam reformasi pendidikan merupakan suatu langkah yang panjang, oleh sebab itu, diperlukan kajian dan perencanaan yang hati-hati. Dengan demikian sekolah akan menuju demokratisasi dengan partisifasi yang tinggi dari masyarakat. Sekolah yang otonom bukan merupakan bawahan dari birokrasi pemerintah daerah tetapi sebagai lembaga profesional dimana mereka bertanggungjawab terhadap klien atau stakeholder yang diwakili oleh Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tidak bisa diukur dari pendapat birokrasi pemerintah, tetapi dari kepuasan masyarakat atau stakeholder. Pemerintah hanyalah sebagai fasilitator untuk mendorong sekolah-sekolah agar berkembang sebagai lembaga profesional dalam memberikan layanan kepada klien.
6
Dengan konsep otonomi yang melibatkan peran masyarakat yang tinggi akan mendorong mobilasasi partisipasi dan tanggung jawab masyarakat untuk ikut memikirkan pendidikan di sekolah. Partisipasi dan prakarsa masyarakat akan terlihat tidak hanya dalam bentuk sumbangan uang atau iuran, akan tetapi masyarakat akan merasa memiliki sekolah dengan cara memberikan barang,tenaga,pikiran, waktu dan bahkan kesempatan untuk mengabdikan diri terhadap program sekolah akan terwujud.
Namun untuk sampai pada kemampuan untuk mengurus dan mengatur penyelenggaraan pendidikan di sekolah diperlukan program yang sistimatis dengan melalukan capacity building. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sekolah secara berkelanjutan baik untuk melaksanakan peran manajemen pendidikan maupun peran-peran pembelajaran. Kegiatan capacity building tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan arahnya menjadi jelas (straight foreward) dan terukur (measurable).
2.3 Manajemen Sekolah yang Otonom
Manajemen adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fasilitas dan informasi guna mencapai sasaran organisasi dengan cara efisien dan efektif, (Soebagio Atmodiwirio,2000.5). Dengan demikian manajemen sekolah merupakan suatu proses yang terencana dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan untuk mengorganisasikan berbagai kegiatan persekolahan, kepemimpinan kepala sekolah dan mengendalikan sumber daya baik manusia maupun sumber daya
7
lain berupa keuangan, fasilitas sekolah dan informasi dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang terdapat dalam rencana strategi sekolah baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Manajemen sekolah dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga semua yang telah direncanakan akan terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.
Beberapa aspek manajemen yang secara langsung dapat diserahkan sebagai urusan kewenangan otonomi tingkat sekolah adalah sebagai berikut:
1. menetapkan visi,misi,strategi,tujuan,logo,lagu dan tata tertib sekolah. Urusan ini merupakan modal dasar bagi sekolah untuk mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan sekolah secara profesional. Dalam hal ini sekolah harus melibatkan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat sebaik mungkin. Bahkan dalam penyusunan program sekolah khususnya penjabarannya peran orang tua dan masyarakat lain diaktifkan.
2. otonomi dalam penerimaan murid baru.Dalam hal seleksi calon peserta didik yang baru, sekolah secara bertanggungjawab harus dapat menentukan sendiri jumlah peserta didik yang akan diterima, syarat dan kriteria calon peserta didik dengan tetap mempertimbangkan mutu, fasilitas yang tersedia, tenaga guru, tenaga administrasi serta kebijakan umum dalam seleksi penerimaan peserta didik oleh dinas pendidikan.
3. otonomi dalam menentukan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikler yang akan dilaksanakan di sekolah dengan tetap menggunakan kurikulum nasional melalui inovasi dengan melakukan penambahan beberapa mata pelajaran yang sesuai
8
dengan kebutuhan dalam masyarakat, prinsip link and matsch, life skill serta bertumpuh pada bakat,minat dan potensi anak.
4. pangadaan sarana dan prasarana, buku pelajaran dengan memperhatikan standar penyediaan, penggunaan dan pemeliharan barang.
5. proses pembelajaran, ini merupakan kewenangan profesional sejati yang dimilki oleh lembaga pendidikan atau sekolah. Guru dengan kepala sekolah dapat merancang pembelajaran secara invotif dan kreatif, tidak monoton.
2.4 Pemberdayaan Masyarakat dalam Otonomi Sekolah
Dalam uraian pada halaman-halaman terdahulu sudah berungkali dijelaskan bahwa kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, terutama masyarakat sekitarnya.Sebab masyarakat dengan sekolah saling memberi, saling mendukung, dan saling menguntungkan antara sekolah dengan masyarakat. Masyarakat juga mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap kemajuan dan kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
Kini kerja sama dengan masyarakat sudah menjadi bagian kegiatan yang penting dalam mengendalikan roda organisasi sekolah. Stein dan Kanter melambangkan satu set respon eksternal dan internal,struktur partisipatif, dan pemecahan masalah,disamping tugas-tugas rutin dalam lembaga pendidikan. (Made Pidarta,2005.217). Kegiatan internal dan eksternal, serta kegiatan rutin dan non rutin berjalan bersama-sama. Masalah yang muncul dicari kaitannya baik dalam lembaga itu sendiri maupun di masyarakat, supaya dapat diselesaikan lebih mudah dan lebih tuntas.
9
Dengan struktur sekolah yang paralel berarti memberi peluang lebih besar kepada para personil sekolah untuk meningkatkan inisiatif dan kreatifitas mereka melalui tugas-tugas yang bersifat rutin. Kondisi seperti ini lebih memungkinkan pula kepada mereka untuk meningkatkan profesinya, mencapai kedudukan yang lebih tinggi, dan membuat moral kerja lebih positif.
Para stakeholder baik sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga lembaga sekolah perlu ditangani secara sungguh-sungguh agar perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan lancar. Peranan para skakeholder dalam sekolah perlu diperhitungkan karena dapat memajukan dan sekaligus dapat menggoncangkan implementasi dan applikasi pendidikan di sekolah.
Banyak program yang dapat dikerjakan bersama antara sekolah dengan masyarakat sekitarnya, Program-program itu misalnya memajukan proses belajar mengajar, mengintegrasikan pendidikan formal,informal dan non-formal, membantu memajukan kesejahteraan bersama, layanan BK, kerja sama dalam mencari sumber dana, koperasi, kegiatan rekreasi bersama, kesenian, olah raga dan sebagainya.
2.5 Pemberdayaan Komite Sekolah dalam Otonomi Sekolah
Desentralisasi pendidikan melalui otonomi sekolah merupakan suatu bentuk desentralisasi yang langsung sampai ke ujung tombok pendidikan di lapangan. Bentuk desentralisasi pendidikan yang mendasar adalah yang dilaksanakan oleh sekolah, dengan menggunakan Komite Sekolah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, melalui manajemen berbasis sekolah sebagai proses layanan secara nyata .
10
Untuk dapat memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat, sekolah harus dapat membina kerja sama dengan orang tua dan masyarakat, menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik dan warga sekolah. Itulah sebabnya paradigma MBS mengandung makna sebagai manajemen partisipatif yang melibatkan peran serta masyarakat sehingga semua kebijakan dan keputusan yang diambil adalah kebijakan dan keputusan bersama. Dengan demikian prinsip kemandirian dalam MBS adalah kemandirian dalam nuansa kebersamaan. Hal ini merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip yang disebut total quality management, melalui suatu mekanisme yang dikenal dengan konsepsi total football dengan menekankan pada mobilisasi kekuatan secara sinergis yang mengarah pada satu tujuan, yaitu peningkatan mutu dan kesesuaian pendidikan dengan pengembangan masyarakat.
Pemberdayaan Komite Sekolah dalam prinsip manajemen otonomi sekolah dapat dilihat dalam peranan komite sekolah sebagai advisory (pemberi pertimbangan), suppoting agency (pendukung kegiatan layanan pendidikan), controlling agency (pengontrol kegiatan layanan pendidika), dan mediator ( penghubung atau pengait tali komunikasi antar masyarakat dengan pemerintah).
Untuk melaksanakan otonomi sekolah secara tepat, maka komite sekolah harus dilibatkan dalam beberapa hal antara lain :
1. Penyususnan Rencana dan Program
Sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan, sekolah bertanggung jawab menentukan kebijakan sesuai dengan arah yang telah ditentukan oleh pemerintah.
11
Setiap rencana dan program yang disusun serta dilaksanakan di sekolah harus mengacu pada standar pelayanan minimal yang diterapkan oleh pemerintah. Untuk dapat memerankan fungsi ini, komite sekolah menjadi pendamping bahkan penyeimbang bagi sekolah. Oleh sebab itu setiap rencana dan program yang disusun oleh sekolah dapat diberikan masukan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat melalui komite sekolah.
Dalam penyusunan program kurikulum life skill, Komite Sekolah dapat membantu sekolah untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai kebutuhan serta potensi sumber daya yang tersedia di dalam masyarakat untuk diterjemahkan ke dalam program sekolah tentang life skill. Mekanisme yang mungkin dapat dilakukan adalah melalui rapat Komite Sekolah dengan sekolah yang dilaksanakan setiap semester atau tahunan, untuk menyusun, memperbaiki serta menyesuaikan rencana dan program semester berikutnya.
2. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
Dalam fungsinya sebagai pelaksana pendidikan yang otonom, sekolah berperan dalam menyusun RAPBS setiap awal tahun pelajaran. Dari sisi pendapatan seluruh jenis dan sumber pendapatan yang diterima sekolah baik yang bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah propinsi,pemerintah daerah kabupaten dan sumber-sumber lain yang diperoleh secara langsung oleh sekolah harus dituangkan kedalam RAPBS. Dengan demikian setiap sumber-sumber pendapatan sekolah harus sepenuhnya diketahui oleh bersama, baik oleh pihak sekolah ( kepala sekolah,guru-guru,pegawai,
12
serta para siswa) maupun oleh Komite Sekolah sebagai wakil stakeholder pendidikan. Dari sisi belanja sekolah, seluruh jenis pengeluaran untuk kegiatan pendidikan di sekolah harus diketahui bersama, baik oleh pihak sekolah maupun oleh pihak Komite Sekolah, sesuai dengan rencana dan program yang telah disusun bersama oleh kedua pihak tersebut.
RAPBS yang dituangkan kedalam neraca tahunan sekolah disahkan atas dasar persetujuan bersama antara kepala sekolah dan Komite Sekolah sehingga menjadi APBS yang resmi. Mekanisme ini diperlukan untuk memperkecil penyalagunaan, baik dalam pendapatan maupun pengeluaran sekolah sehingga anggaran resmi sekolah menjadi bertambah serta pendayagunaannya semakin efisien dan akuntabilitasnya dapat terjaga.
3. Pelaksanaan Program Sekolah
Pendidikan di zaman sentralisasi selalu dikendalikan oleh pemerintah pusat, sehingga sekolah harus tunduk pada juklak dan juknis. Sekolah-sekolah tidak diberi kesempatan untuk mengambil kebijakan sendiri, inovasi pendidikan sama sekali tidak ada, guru tidak mempunyai inisiatif, prinsip sekolah adalah ABS ( asal bapak senang).
Dalam manajemen sekolah yang berorientasi pada otonomi, memberikan keleluasan kepada pihak untuk mengelolah pelaksanaan programnya dengan melibatkan semua komponen sekolah dan memanfaatkan sumber-sumber daya sekolah. Sehingga sekolah dan komite sekolah dapat menjalankan fungsinya secara baik.
13
Sekolah sebagai agen pembelajaran, pusat sumber belajar, tempat pengembangan potensi dan bakat anak, tempat terjadinya proses aktualisasi diri perserta didik dapat menjalankan peranannya secara optimal. Disisi lain Komite Sekolah dapat melaksanakan fungsinya sebagai partner dari kepala sekolah dalam mengadakan sumber-sumber daya pendidikan dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang efektif. Komite sekolah dapat meneliti berbagai permasalahan belajar yang dihadapi oleh murid, memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk menerapkan suatu kebijakan yang tepat dan kena sasaran. Komite sekolah dapat memberikan bahan pertimbangkan sebagai pertimbangan pihak sekolah dalam perbaikan atau penyempurnaan program sekolah selanjutnya.
4. Akuntabilitas Sekolah
Akuntabilitas sekolah di masa sentralisasi pendidikan, hanya disampaikan kepada pemerintah pusat melalui pemeriksa, pengawas, penilik sekolah untuk mengawasi dan meminta pertanggungjawaban sekolah-sekolah mengenai proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Jika terdapat penyimpangan administrasi yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru maka kepada mereka diberikan sangsi administrasi, penundaan kenaikan pangkat, penundaan kenaikan gaji berkala tetapi tidak perna memberi sanksi kepada guru atau kepala sekolah atas dasar hasil-hasil yang dicapai dalam pembelajaran siswa atau lulusan.
Dalam era otonomi sekolah, partisipasi dan akuntabilitas pendidikan tidak hanya terletak pada pemerintah tapi bahkan harus lebih banyak kepada masyarakat/orang tua.
14
Komite Sekolah sebagai wakil dari stakeholder pendidikan perlu menempatkan fungsinya untuk meminta pertanggungjawaban atas hasil pendidikan dalam mencapai prestasi belajar murid-murid di sekolah. Komite Sekolah dapat memberikan ketidakpuasan para orang tua murid akan rendahnya prestasi yang dicapai oleh sekolah. Orang tua sebagai klien dalam pendidikan sewajarnya dapat meminta kepada sekolah melalui Komite Sekolah tentang persoalan atau kendala yang menyebabkan rendahnya kualitas lulusan sekolah dan pihak sekolah sebagai publik service harus memberikan penjelasan dan uraian yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Tetapi orang tua juga dapat menyampaikan kepada pihak sekolah tentang kemajuan pendidikan yang telah dicapai oleh sekolah. Pertanggungjawaban yang harus disampaikan kepada orang tua bukan hanya hasil yang dicapai sekolah tetapi semua bentuk partisipasi pemerintah, orang tua dan dari bahkan pihak-pihak lain, hal ini dilakukan untuk tetap menjaga eksistensi sekolah sebagai pelayanan masyarakat dan lembaga pencipta manusia yang seutuhnya, bertanggungjawab, beraklak mulia, bertagwa kepada Tuhan Yang Mahasa Esa,cerdas, trampil dan bangga sebagai bangsa Indonesia.
Keberhasilan Komite Sekolah diharapkan dapat mnegikis berbagai dampak negatif dari birokrasi yang sangat mengejala di masa lampau. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga adalah menjadi tanggungjawab keluarga dan masyarakat. Komite Sekolah pada intinya wakil masyarakat dan keluarga yang dapat dijadikan wahana untuk aktif berpartisipasi dan mendukung kemajuan pendidikan di sekolah.
15
C. PENUTUP
Dengan memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia karena belum sepenuhnya sekolah diberikan otonomi sekolah,
2. otonomi sekolah perlu dilaksanakan dengan prinsip tetap memperhatikan kebijakan umum dalam pendidikan
3. otonomi sekolah hanya dapat dilaksanakan apabila semua komponen dan stakeholder dilibatkan dalam manajemen sekolah,
4. pentingya peranan komite sekolah dalam otonomi sekolah.
Selasa, 03 November 2009
JENIS SUMBER DATA PENELITIAN
A.Pengertian Sumber data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya jagung, sumber datanya adalah jagung, sedang objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek penelitian atau variabel penelitian.Untuk mempermudah mengindentifikasi sumber data penulis mengklasifikasikannya menjadi 3 tingkatan yaitu person,place dan paper.
Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau symbol-simbol lain. Dengan pengertiannya ini maka paper bukan terbatas hanya pada kertas sebagiamana terjemahan dari kata paper dalam bahasa Inggris, tetapi dapat berwujud batu,kayu,tulang,daun lontar dan sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.
Apa yang dibicarakan ini adalah sumber data dilihat dari subjek di mana data menempel. Pada bagian berikut akan dibicarakan juga sumber data, dalam hubungan dengan seluruh atau sebagian sumber data, diambil sebagai subjek penelitian.Sumber data antara lain adalah populasi dan sampel.
Mengingat tulisan tentang sampel, samping, dan populasi penelitian ini dipotong-potong menjadi beberapa bagian, maka sebelum masuk ke pembahasan bagian ini, perlu dirujuk ulang secara singkat apa yang penting dipahami terlebih dahulu.
B.Populasi
Menurut Prof.Drs.Sutrisno Hadi,M.A, populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diteliti atau diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.
Di dalam penelitian, peneliti dihadapkan pada keputusan untuk memilih keseluruhan unsure populasi (manusia atau benda ) atau hanya sebagian unsure yang diambil dari populasi yang lebih besar.Populasi didefenisikan sebagai himpunan ( yang lengkap atau sempurna) dari semua unit peneliti yang mungkin diteliti. Istilah lengkap atau sempurna mempunyai pengertian bahwa defenisi populasi sautu penelitian harus dinyatakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan salah pengertian. Populasi dapat dibedakan menjadi populasi target dan populasi sampel atau populasi penelitian (study population). Misalnya seorang peneliti ingin mempelajari masalah kependudukan di propensi Kalimantan Timur.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut populasi atau studi sensus.
Di dalam Encylopedia of Educational Evaluation tertulis A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or more attributes of interest. Dikemukan sebagai contoh;
1. Semua orang yang terdaftar dalam angkatan laut pada hari tertentu
2. Semua televise dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu tahun tertentu,
3. Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil suatu mata kuliah tertentu
4. Semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang.
Dilihat dari jumlahnya, maka populasi dapat dibedakan atas:
1. Jumlah terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu) seperti contoh nomor 1,2, dan 3 di atas.
2. Jumlah tak hingga (terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasannya). Mungkin senjata itu kini sudah jadi, sudah diproduksi, tetapi mungkin juga belum diproduksi oleh pabrik, atau bahkan sudah rusak dan dimusnakan.
Penelitian populasi dilakukan apabila peniliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di
dalam populasi. Oleh sebab itu subjeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka juga disebut sensus.
Objek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis,disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi. Misalnya ingin mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap tingkat kehadiran guru di SD Negeri X. Setelah diadakan penelitian kepada semua guru yang menerima insentif terhadap tingkat kehadiran guru di SD Negeri X, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pemberian insentif terhadap semua guru SD Negeri X.
Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak (tidak lebih dari 100) jika populasinya terlalu banyak maka sebaiknya peneliti membatasi subjek penelitian melalaui sampel.
Pertama, dalam penelitian ada subjek penelitian, yaitu seseorang atau sesuatu, apa saja, yang tentangnya (sifatnya, keadaannya, “attribute”-nya) penelitian akan dilakukan. Sifat atau keadaan (”attribute”) subjek yang akan diteliti itu disebut sebagai objek penelitian. Jika subjek penelitian banyak, maka keseluruhan subjek penelitian itu disebut populasi subjek penelitian. Setiap subjek penelitian merupakan anggota populasi subjek penelitian.
Kedua, ada kalanya penelitian, dalam arti pengumpulan data, dilakukan kepada/terhadap subjek itu sendiri, ada kalanya kepada/lewat orang lain. Siapapun yang “ditanyai” (dalam arti luas) mengenai sifat keadaan subjek penelitian itu, disebut responden penelitian. Jadi subjek penelitian bisa sekaligus menjadi responden penelitian, bisa juga tidak. Orang lain yang ditanyai mengenai sifat keadaan subjek merupakan responden murni (maksudnya yang bukan subjek penelitian). “Responden murni” yang jumlahnya banyak disebut populasi responden penelitian. Populasi responden penelitian jadinya merupakan keseluruhan responden penelitian. Setiap responden disebut anggota populasi responden penelitian.
Populasi tak terhingga dan tak jelas (tak pasti)
Populasi penelitian, apakah itu populasi subjek penelitian, ataukah populasi responden penelitian, ada yang jumlah anggotanya bisa dan mudah dihitung, ada yang tidak bisa atau tidak mudah dihitung. Oleh karenanya populasi penelitian dibedakan (oleh Penulis) menjadi tiga kategori. Pertama populasi terhingga, kedua populasi tidak terhingga, dan ketiga populasi tidak jelas atau tidak pasti.
Populasi terhingga adalah populasi yang anggota-anggotanya sangat mungkin dan bisa dihitung. Terhingga artinya ada hitungan tertentu, bisa dihitung jumlah atau banyaknya. Sebaliknya, tak terhingga artinya tidak bisa dihitung jumlah atau banyaknya. Ini seperti kalau orang mengucapkan, “Hutang budi kami kepadanya sungguh tiada terhingga.” Jadi, populasi tak terhingga adalah populasi penelitian yang jumlah anggotanya tidak bisa atau tidak mudah dihutung.
C. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Penelitian sampel dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen.Apabila subjek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh digeneralisasikan). Contoh, jika kita ingin mengetahui apakah siswa SMA I pandai-pandai. Kita panggil seorang siswa putra yang kebetulan dapat dijumpai. Setelah dites mengenai berbagai pelajaran, ternyata hasilnya sangat memuaskan. Apakah dengan hasil tersebut kita boleh menggeneralisasikan bagi seluruh siswa SMA I ? tentu saja tidak. Dalam contoh tersebut misalnya saja siswa yang kebetulan berhasil kita hubungi tersebut adalah juara sekolah, maka tentu saja dia tidak mencerminkan populasi.
Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sampel sebagi subjek penelitian ;
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya tentu kurang,
2. Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati,
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efisien ( dalam arti uang,waktu dan tenaga),
4. Adakalnya dengan penelitian populasi berarti deskruktif(merusak). Bayangkan kalau kita harus meneliti keampuhan senjata yang dihasilkan oleh pabrik, misalnya granat.
5. Ada bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data. Karena subjeknya banyak, petugas pengumpul data menjadi lelah, sehingga pencatatannya bisa menjadi bisa memjadi tidak teliti.
6. Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi.
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representative. Adapun cara-cara pengambilan sampel penelitian ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Teknik-teknik nonprobability sampling
Seperti telah disebutkan, populasi (populasi subjek dan atau responden penelitian) tak terhingga adalah populasi yang jumlah anggotanya tidak bisa atau tidak mungkin dihitung, sehingga tidak diketahui secara pasti berapa jumlah anggota populasi tersebut, sedangkan populasi tak jelas atau tidak pasti adalah populasi yang keberadaan dan jumlah anggotanya tidak jelas atau tidak bisa dipastikan jumlahnya.
Oleh karena anggota populasinya tidak diketahui secara pasti siapa saja dan berapa banyak, maka tidak mungkin mengambil sampel dari populasi tersebut secara adil, memberi peluang yang sama kepada setiap anggota untuk terambil menjadi sampel (probability sampling), atau mengambil sampelnya secara acak (random sampling). Oleh karena tidak memberi peluang yang adil, yang sama, kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel, maka teknik-teknik pengambilan sampel dari populasi tak terhingga dan tidak jelas ini dikelompokkan ke dalam rumpun nonprobability sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama kepada setiap anggota untuk terambil sebagai sampel, atau nonrandom sampling (cara pengambilan sampel yang tidak acak).
Apa saja teknik-teknik sampling (pengambilan sampel) yang nonprobability (nonrandom) itu, dan kapan atau terhadap populasi yang seperti apa cocok digunakan, akan dibahas satu per satu, disertai contoh penggunaan agar mempermudah yang akan menerapkannya dalam praktik.
2. Quota sampling
Teknik quota sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak jelas), kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan sebagai sampel dari populasi tersebut.
Pada uraian terdahulu telah disebutkan bahwa penetapan banyaknya sampel yang akan diambil dengan quota sampling berbeda makna dan teknis dari penetapan jumlah sampel pada populasi terhingga. Pada populasi terhingga penetapan jumlah sampel yang akan diambil itu lazimnya bersifat “proporsional,” setidak-tidaknya memperhatikan “besaran atau banyaknya anggota populasi), sehingga sebanding atau mendekati sebanding jumlah anggota dalam populasi (bahkan selalu seiring dengan heteroginitas populasi), karena jumlah anggota populasi jelas hitungannya. Oleh karena jelas hitungan anggota populasinya, maka untuk representativitas, pengambilan sampel biasanya menggunakan persentase.
Pada quota sampling banyaknya sampel yang ditetapkan itu hanya sekedar perkiraan akan relatif memadai untuk mendapatkan data yang diperlukan yang diperkirakan dapat mencerminkan populasinya, tidak bisa diperhitungkan secara tegas proporsinya dari populasi, karena jumlah anggota populasi tidak diketahui secara pasti tadi. Quota sampling pasti, karenanya, nonrandom sampling.
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi latar belakang (motivasi, niat) yang sesungguhnya dari para orang tua ingin menyekolahkan anaknya pada sekolah tertentu. Para orang tua di sini dimaksudkan mereka yang memiliki anak usia sekolah tertentu dan belum masuk ke sekolah tersebut (bukan orang tua murid, melainkan orang tua anak usia sekolah).
Keinginan para orang tua itu tentu bisa benar-benar dilaksanakan, bisa pula tidak. Kenapa? Jika sekolah itu sekolah yang termasuk elit, mungkin saja ada orang tua yang dalam hatinya ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut, tetapi tidak bisa karena tak mampu dan alasan lainnya. Jadi, keinginan (motivasi, niat) itu sebenarnya ada, tapi tidak hendak (karena tidak bisa atau tidak mungkin) diaktualisasikan (diwujudkan).
Dengan “status” seperti itu maka jumlah populasi orang tua tersebut menjadi tak terhingga, karena orang tua anak usia sekolah yang “berkeinginan” itu bisa tak diketahui secara pasti. Ini berbeda dengan jumlah orang tua yang benar-benar mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut, yang bisa dipastikan jumlahnya akan terhingga, bisa dihitung, karena tercatat sebagai pendaftar (lebih-lebih yang benar-benar anaknya diterima).
Oleh karena berkeadaan seperti itu, maka peneliti dapat menetapkan besaran “kuota” sampel yang akan diambil dengan memperhitungkan yang mendaftar dan perkiraan banyaknya yang sebenarnya berkeinginan tadi. Jelasnya: Jika yang medaftar ada 200 orang–yang diterima mungkin hanya 90 orang–berapa kira-kira yang tidak mendaftar tetapi berkeinginan?
Catatan:
Jika penelitian ini melibatkan orang tua anak usia sekolah yang benar-benar mendaftarkan anaknya dan yang tidak mendaftarkan anaknya (tetapi berkeinginan tadi), maka ada dua subpopulasi dari populasi orang tua anak usia sekolah yang berminat mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut, yaitu (1) yang benar-benar mendaftar, dan (2) yang potensial (ada keinginan) mendaftar tapi tidak mendaftarkan anaknya.
Dari yang mendaftar (karena tercatat, jumlahnya pasti, jadi merupakan subpopulasi terhingga) tentu dapat diambil sampel dengan teknik-teknik probability sampling. Sampel yang akan diambil dengan quota sampling adalah sampel dari para orang tua yang berkeinginan tetapi tidak mendaftar.
Apabila penelitian dilakukan jauh hari sebelum masa pendaftaran dilakukan, maka populasinya secara sekeluruhan bersifat tak terhingga (hanya ada “satu” populasi, tidak terdiri atas “dua subpopulasi”), karena yang mendaftar belum ada. Oleh karenanya maka sampelnya dapat diambil dengan teknik quota sampling.
3. Purposive sampling
Istilah purposive sering diterjemahkan bertujuan, karena purpose artinya maksud atau tujuan; jadi purposive sampling diartikan sebagai pengambilan sampel secara bertujuan. Ini benar, tapi tidak betul. Beberapa definisi sering menyebutnya sebagai pengambilan sampel “with purpose in mind” (dengan tujuan atau maksud tertentu di hati). Tetapi tujuan tersebut tidak jelas (tujuan apa?). Itu makanya disebut benar tapi tidak betul, karena tak jelas.
Kalau membuka kamus (buka kamus yang “besar” semisal Oxford Advances Learner’s Dictionary), akan tertemukan bahwa memang salah satu arti purpose adalah tujuan. Tapi tentu dalam hal ini bukan itu yang dimaksud, karena tidak ada pengambilan sampel yang tidak punya tujuan, apalagi menelitinya. Jika dibaca lebih cermat kamus tersebut, maka akan ditemukan arti lain dari purpose, antara lain kesengajaan (”intention”), tidak sekedar secara kebetulan (”accidental“); juga berarti alasan (”reason“) tertentu; dan juga tuntutan keadaan tertentu (the requirements of a particular situation) atau, jelasnya, menurut persyaratan tertentu.
Jadi, dapatlah dikatakan bahwa purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel (jangan lupa yang mencerminkan populasinya).
Misalnya yang diperlukan sebagai sampel adalah “perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki (bukan bebek dan sejenisnya)”–karena yang sedang dicari (jadi, populasinya) adalah perempuan-perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki. Hati-hati, populasinya bukan semua pengguna sepeda motor, sepeda motor jenis atau tipe apapun. Hati-hati pula, bukan “pengguna motor: kasus perempuan pengguna motor laki-laki.” Juga hati-hati: bukan pengguna sepeda motor laki-laki: kasus perempuan. Populasinya semua perempuan pengguna sepeda motor laki-laki (artinya, atau definisi operasionlanya: perempuan yangselalu atau sering kali jika bepergian menggunakan sepeda motor jenis itu, apapun yang menjadi latar belakangnya).Dalam kasus tertentu, Penulis lebih suka menyebut purposive sampling dalam istilah bahasa Jawa sebagai teknik pengambilan sampel secara “njujug“, “menuju langsung ke “tempat” (area, wilayah, lokasi) tertentu yang banyak anggota populasi dimaksud berada.
Contoh:
Jika ingin meneliti anak-anak jalanan, datangilah (untuk mengambil sampel) perempatan-perempatan jalan raya. Kenapa? Karena di situ anak-anak jalanan sering melakukan aktivitas ngamen dan meminta-minta. Jadi, jelas tidak perlu dengan teknik area sampling (area geografis dan atau administratif). Maksudnya, memilih-pilih (menyampel) area, lalu dari area-area tersampel itu dicari anak-anak jalanannya. Muspro, mubazir, gitu kira-kira. Sebab, bisa jadi dari area tertentu malah tak tertemukan anak jalanan itu.
Jika ingin meneliti “ayam-ayam kampus” (maaf lho, karena ini sudah “populer” alias diketahui “populi” atau orang banyak) contoh lainnya, datangilah tempat-tempat yang biasa dipakai “praktek lapangan” mereka, bukan di kampus [Dimarahi Rektor, nanti, hehe. Tentu juga, jangan tanya saya di mana mereka ngetem, tentu saja, hehe! Mana tahu?! Eh, belum tahu, belum berkepentingan, sih. Hus, untuk penelitian, maksudnya, bukan kepentingan lain!Heheh . . . Tanya "informan"-nya saja, lah! Informannya siapa, gak tahu juga aku!]. Nah, jadi, lalu, ambillah sampel mereka di atau dari tempat mangkalnya itu.
Dengan cara seperti itu, maka:
(1) Tuntutan mendapatkan sampel yang sesuai atau pas (yang termasuk anggota “anak jalanan”atau “ayam kampus”) pasti tecapai.
(2) Secara sengaja” (baca: terencana; purposive) mencari anggota populasi “njujug langsung ke tempat tertentu” punya alasan logis, karena jelas lebih efektif dan efisien, daripada mencari-cari ke mana-mana yang belum tentu menemukan apa yang dicari.
Ambil contoh Anda akan meneliti kasus tawuran pelajar. Sudah diketahui umum bahwa yang suka tawuran itu hanya dari beberapa sekolah tertentu saja (antar sekolah tertentu). Jadi, secara sengaja (purposive) Anda lakukan perburuan (hunting) sampel murid yang suka tawuran ke sekolah-sekolah tertentu itu saja, tak perlu semua sekolah dimasuki, atau disampel. Di sekolah itu saja pun mungkin Anda harus cukup lama berakrab-akrab dulu dengan murid-murid sebelum mendapatkan sampel para petawur itu. Jangan begitu datang langsung “to the point” (togmol, kata orang Sunda) mencari dan mewawancarai petawur. Bisa terjebak, salah “tangkap,” dan mendapatkan informasi yang bias. [Hehehe . . ., maaf, jangan suka main "tangkap dulu urusan belakang" kayak oknum polisi-polisi yang tidak profesional--ditangkap, dianggap teroris, lalu dilepas, tak terbukti! Bikin trauma dan stres orang saja!].
Ada pula yang memberi makna purposive sampling itu sebagai pengambilan sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan. Jadi ini akan sama dengan opportunistic (incidental, acidental) sampling. Misal dalam polling (jajag pendapat) seseorang peneliti (observer) mencegat orang-orang yang lewat untuk ditanyai. Barangsiapa sesuai ketentuan (kriteria sampel) maka langsung diambil sebagai sampel, yang tidak memenuhi kriteria dibiarkan lewat. Sekali lagi, cara seperti itu lebih lazim disebut dengan opportunistic (accidental, incidental) sampling (mengambil sampel siapa saja yang kebetulan pas untuk menjadi sampel).
Dalam penelitian kualitatif sampel lazim diambil secara purposive. Ini juga maknanya sama, yakni “njujug,” hanya saja yang dijadikan “jujugan” (tujuan) bukan tempat, melainkan orang (subjek/reponden penelitian). Jelasnya, yang “dituju” adalah orang-orang tertentu yang (dengan alasan atau latar belakang logis) memenuhi persyaratan (tuntutan persyaratan) sebagai “responden” (yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian). Ini hampir mirip dengan informan (narasumber) penelitian. Jangan lupa, bedanya, informan tidak memberikan informasi pribadi, melainkan informasi kelembagaan. Sampel penelitian kualitatif yang purposive tadi, tetap memiliki ciri individual, pribadi. Artinya, keindividuannya itu yang diteliti. Ia tidak mewakili kelembagaan (apapun lembaga, organisasi dsb).
Purposive sampling suka juga disebut judgmental sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan “penilaian” (judgment) peneliti mengenai siapa-siapa saja yang pantas (memenuhi persyaratan) untuk dijadikan sampel. Oleh karenanya agar tidak sangat subjektif, peneliti harus punya latar belakang pengetahuan tertentu mengenai sampel dimaksud (tentu juga populasinya) agar benar-benar bisa mendapatkan sampel yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan penelitian (memperoleh data yang akurat).
Berapa banyak sampel purposif diambil? Rumusnya sederhana: sebanyak yang dianggap cukup memadai untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan (representatif) keadaan populasi. Maksudnya, data dari sampel purposif tersebut dianggap sudah bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian. Tentu tidak bagus kalu cuma satu dua orang. Sebanyak mungkin jauh lebih baik. Angka pasti? Tidak ada. Perhatikan perkiraan “anggota populasi” yang ada di “area” (contoh: tempat mangkal anak jalanan dan ayam kampus tadi) ada berapa banyak, lalu ambillah sebanyak mungkin).
Hati-hati dengan kasus “ayam kampus.” Bisa jadi ini termasuk jenis populasi tidak jelas atau tidak pasti (tidak jelas keberadaannya dan tidak pasti jumlahnya). Dalam kasus ini gunakan teknik sampling untuk populasi tak jelas/tak pasti (uraian berikut).
4. Convenience dan incidental (accidental, opportunistic) sampling
Istilah convenience sampling sering disamamaknakan dengan incidental sampling dan accidental sampling. Convenience artinya mudah atau kemudahan atau kenyamanan (dalam arti tidak memberikan kesulitan atau kesusahan). Incidental artinya tidak secara sengaja, secara kebetulan, atau sampingan (bukan yang pokok atau utama). Accidental artinya (salah satu yang cocok dengan pengambilan sampel) adalah tidak secara sengaja, atau secara kebetulan. Opportunistic artinya juga secara kebetulan. Jadi, incidental, accidental, dan opportunistic mempunyai makna yang sama.
Convenience sampling maksudnya mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan. Misalnya yang terdekat dengan tempat peneliti berdomisili.
Incidental (accidental, opportunistic sampling) maksudnya mengambil sampel secara sembarang (kapanpun dan dimanapun menemukan) asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu.Jadi, sebenarnya antara convenience sampling dan incidental (accidental, opportunistic) sampling ada perbedaan, yaitu pada convenience sampling pengambilan sampel secara sengaja (sengaja yang mudah), sementara pada incidental (accidental, opportunistic) faktor kesengajaan tidak menjadi pokok, faktor kebetulan justru yang paling menonjol (mencari-cari sampai secara “kebetulan” mendapatkan sampel yang dikehendaki). Akan tetapi semuanya mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama menempuh cara yang relatif paling mudah, yang tidak menyulitkan. Hanya saja pada incedental (accidental, opportunistic) sampling kemudahan itu dilihat dari sudut “asal menemukan yang memenuhi ketentuan atau persyaratan,” sementara pada convennience sampling faktor kemudahan itu dilihat dari keterjangkauan (tempat dan hubungan).
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui partisipasi orang tua murid dalam meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya. Peneliti mengambil sebagai sampel tetangganya, temannya, kerabatnya, sejawatnya, dan kenalannya yang semuanya termasuk kategori “anggota populasi penelitian” (dalam hal ini orang tua murid). Ini termasuk convenience sampling, pengambilan sampel dengan cara yang paling mudah, paling tidak sulit, paling nyaman.
5. Snowball sampling
Orang-orang, terutama anak-anak, di daerah bersalju, suka bermain-main dengan bola salju (snowball). Bukan lempar-lemparan, melainkan menggelindingkan bola salju itu dari bukit ke lembah, ke bawah. Bola yang digelindingkan hanya sekepalan tangan. Pada ketika menggelinding itu, ada salju yang ikut menempel ke bola sekepal tadi. Makin ke bawah jadinya makin banyak salju yang menempel, dan makin membesarlah bola salju tersebut.
Pengambilan sampel dengan teknik snowball sampling gambarannya seperti menggelindingkan bola salju sekepalan tangan anak tadi. Di ketika populasi penelitian tidak jelas keberadaannya, dan tidak pasti jumlahnya, temuan satu sampel saja sudah sangat amat berarti. Dari sampel pertama itu dicarilah (diminta informasinya) mengenai “teman-teman” sampel lainnya.
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang tidak jelas keberadaaan anggotanya dan tidak pasti jumlahnya dengan cara menemukan satu sampel, untuk kemudian dari sampel tersebut dicari (digali) keterangan mengenai keberadaan sampel (sampel-sampel) lain, terus demikian secara berantai.
Ambil contoh akan meneliti para pengguna narkoba. Jika sudah tertemukan satu orang pengguna, dari orang tersebut digali infomrasi siapa saja teman atau teman-temannya yang sama-sama suka mengkonsumsi narkoba. Dari temannya tadi dicari lagi informasi siapa teman atau teman-teman lainnya. Begitu seterusnya, sampai sampel dirasa cukup untuk memperoleh data yang diperlukan, atau sampai “mentog” sudah tidak terkorek lagi keterangan sampel lainnya siapa dan di mana, atau sampai data yang diperoleh dipandang sudah cukup memadai untuk menjawab permasalahan penelitian.
6. Sampel Random atau sampel acak,sampel campur
Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya
peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti member hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
Setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi, diberi nomor urut mulai dari 1 sampai dengan banyaknya subjek. Di dalam pengambilan sampel biasanya peneliti sudah menentukan terlebih dahulu besarnya jumlah sampel yang paling baik. Jawaban terhadap pertanyaan ini tidaklah begitu sederhana.
Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel atau semakin besar persentasenya sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subjek dalam populasi.
Supaya perolehan sampel lebih akurat. diperlukan rumus-rumus penentuan besarnya sampel, antara lain ;
1. Rumus Jacob Cohen:
L
N = + u + 1
F2
dengan keterangan :
N = ukuran sampel
f2 = Effect size
u = banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = fungsi power dari u, diperoleh table, t.s 1%
2. Dengan rumus Paul Leedy
Z
N = ( )2 (P) ( 1 – P )
e
dengan keterangan :
N = Ukuran sampel
Z = standar score untuk jumlah sampel yang dipilih
e = sampling error
P = proporsi harus dalam populasi.
Cara penentuan sampel terhadap populasi yang tidak homogen dalam teknik sampel
random atau sampel acak,sampel campur antara lain ;
a. Undian (untung-untungan)
Pada kerta kecil-kecil kita tulis nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kemudian kertas ini kita gulung. Dengan tanpa prasangka,kita mengambil gulungan kertas, sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan nomor subjek sampel penelitian kita.
b. Ordinal (tingkatan sama)
Kita membuat 5 gulungan kertas dengan nomor 1,2,3,4, dan 5. Kita ambil satu, misalnya setelah dibuka tertera angka 3, maka nomor sampel yang diambil adalah kelipatan angka 3,6,9,dan seterusnya sampai memenuhi jumlah sampel yang akn dijadikan subjek dalam penelitian.
c. Menggunakan table bilangan random.
Agar pengambilan sampel terlepas dari perasaan subjektif, maka sebaiknya peneliti menuliskan langkah-langkah yang akan diambil, misalnya :
1) menjatuhkan ujung pensil, menemukan nomor baris,
2) menjatuhkan ujung pensil kedua, menemukan nomor kolom
Pertemuan antara baris dan kolom inilah dijadikan nomor subjek ke-1
3) bergerak dari nomor tersebut 2 langkah ke kanan,menemukan nomor subjek ke-2
4) bergerak ke bawah 5 langkah menemukan nomor subjek, ke-3
5) bergerak ke kiri 2 langkah menemukan nomor subjek ke-4
dan seterusnya sampai diperoleh jumlah subjek yang dikehendaki
Perlu ditambahkan di sini bahwa apabila jumlah subjeknya tidak terlalu banyak, maka semua langkah dapat ditulis. Tetapi jika jumlah subjeknya banyak, kita dapat mengulang langkah yang sudah kita lalui.Pengambilan sampel dengan cara random ini hanya dapat digunakan jika keadaan populasi memang homogen. Bagi populasi yang tidak homogeny, peneliti perlu mempertimbangkan ciri-ciri yang ada, dan cara pengambilan sampelnya diterangkan pada nomor-nomor berikutnya.
7.Sampel Berstrata atau stratified sampel
Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random. Adanya strata, tidak boleh diabaikan, dan setiap strata harus diwakili sebagai sampel.
Apabila kesimpulannya akan diberlakukan untuk seluruh institusi, maka kita harus mengambil sampel, wakil dari semua tingkat. Strata ekonomi, strata pendidikan, strata umur, strata,strata kelas, dan sebagainya, dapat digunakan sebagai dasar penentuan sampel strata. Sampel berstrata digunakan apabila kita berpendapat bahwa ada perbedaan ciri, atau karakteristik antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variabel. Akan tetapi jika tidak ada perbedaan ciri antara setiap tingkat yang ada, kita boleh menggunakan sampel random.
8.Sampel Proporsi atau Proportional Sampel, atau Sampel Imbangan
Teknik pegambilan sampel proporsi atau sampel imbangan ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Adakalanya banyak subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang reprensetatif,pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.
Pada umumnya teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian memang tidak tunggal, tetapi gabungan dari 2 atau 3 teknik. Apabila misalnya pengambilan sampel mahasiswa tingkat 1 sebanyak 50 dari 500 orang dilakukan dengan acak,demikian juga dari tingkat-tingkat lain, maka sudah 3 tenik yang digunakan, yakni berstrata,proporsi dan acak Teknik pengambilan sampel ini disebut stratifield proportional random sampling.
9.Sampel Kelompok atau Cluster Sample
Di masyarakat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau strata. Dalam membicarakan masalah persekolahan,kita jumpai adanya kelompok SD,SMP,SLA. Kelompok-kelompok tersebut dapat dipandang sebagai tingkatan atau strata. Demikian juga adanya kelas atau tingkat di masing-masing tingkatan sekolah.
Akan tetapi jika kita menghadapi perwakilan dari sekolah-sekolah negari, bersubsidi, berbantuan,swasta, sebenarnya lebih tepat kita sebut kelompok, daripada strata. Demikian pula kelompok pegawai negeri, anggota TNI/POLRI, pedagang, petani, nelayan dan sebagainya, kita tidak dapat memandanginya sebagai strata, tetapi kelompok. Inilah yang disebut cluster. Di dalam menentukan jenis cluster atau kelompok harus dipertimbangkan dengan masak-masak apa ciri-ciri yanga ada.
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya jagung, sumber datanya adalah jagung, sedang objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek penelitian atau variabel penelitian.Untuk mempermudah mengindentifikasi sumber data penulis mengklasifikasikannya menjadi 3 tingkatan yaitu person,place dan paper.
Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau symbol-simbol lain. Dengan pengertiannya ini maka paper bukan terbatas hanya pada kertas sebagiamana terjemahan dari kata paper dalam bahasa Inggris, tetapi dapat berwujud batu,kayu,tulang,daun lontar dan sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.
Apa yang dibicarakan ini adalah sumber data dilihat dari subjek di mana data menempel. Pada bagian berikut akan dibicarakan juga sumber data, dalam hubungan dengan seluruh atau sebagian sumber data, diambil sebagai subjek penelitian.Sumber data antara lain adalah populasi dan sampel.
Mengingat tulisan tentang sampel, samping, dan populasi penelitian ini dipotong-potong menjadi beberapa bagian, maka sebelum masuk ke pembahasan bagian ini, perlu dirujuk ulang secara singkat apa yang penting dipahami terlebih dahulu.
B.Populasi
Menurut Prof.Drs.Sutrisno Hadi,M.A, populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diteliti atau diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.
Di dalam penelitian, peneliti dihadapkan pada keputusan untuk memilih keseluruhan unsure populasi (manusia atau benda ) atau hanya sebagian unsure yang diambil dari populasi yang lebih besar.Populasi didefenisikan sebagai himpunan ( yang lengkap atau sempurna) dari semua unit peneliti yang mungkin diteliti. Istilah lengkap atau sempurna mempunyai pengertian bahwa defenisi populasi sautu penelitian harus dinyatakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan salah pengertian. Populasi dapat dibedakan menjadi populasi target dan populasi sampel atau populasi penelitian (study population). Misalnya seorang peneliti ingin mempelajari masalah kependudukan di propensi Kalimantan Timur.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut populasi atau studi sensus.
Di dalam Encylopedia of Educational Evaluation tertulis A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or more attributes of interest. Dikemukan sebagai contoh;
1. Semua orang yang terdaftar dalam angkatan laut pada hari tertentu
2. Semua televise dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu tahun tertentu,
3. Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil suatu mata kuliah tertentu
4. Semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang.
Dilihat dari jumlahnya, maka populasi dapat dibedakan atas:
1. Jumlah terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu) seperti contoh nomor 1,2, dan 3 di atas.
2. Jumlah tak hingga (terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasannya). Mungkin senjata itu kini sudah jadi, sudah diproduksi, tetapi mungkin juga belum diproduksi oleh pabrik, atau bahkan sudah rusak dan dimusnakan.
Penelitian populasi dilakukan apabila peniliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di
dalam populasi. Oleh sebab itu subjeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka juga disebut sensus.
Objek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis,disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi. Misalnya ingin mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap tingkat kehadiran guru di SD Negeri X. Setelah diadakan penelitian kepada semua guru yang menerima insentif terhadap tingkat kehadiran guru di SD Negeri X, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pemberian insentif terhadap semua guru SD Negeri X.
Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak (tidak lebih dari 100) jika populasinya terlalu banyak maka sebaiknya peneliti membatasi subjek penelitian melalaui sampel.
Pertama, dalam penelitian ada subjek penelitian, yaitu seseorang atau sesuatu, apa saja, yang tentangnya (sifatnya, keadaannya, “attribute”-nya) penelitian akan dilakukan. Sifat atau keadaan (”attribute”) subjek yang akan diteliti itu disebut sebagai objek penelitian. Jika subjek penelitian banyak, maka keseluruhan subjek penelitian itu disebut populasi subjek penelitian. Setiap subjek penelitian merupakan anggota populasi subjek penelitian.
Kedua, ada kalanya penelitian, dalam arti pengumpulan data, dilakukan kepada/terhadap subjek itu sendiri, ada kalanya kepada/lewat orang lain. Siapapun yang “ditanyai” (dalam arti luas) mengenai sifat keadaan subjek penelitian itu, disebut responden penelitian. Jadi subjek penelitian bisa sekaligus menjadi responden penelitian, bisa juga tidak. Orang lain yang ditanyai mengenai sifat keadaan subjek merupakan responden murni (maksudnya yang bukan subjek penelitian). “Responden murni” yang jumlahnya banyak disebut populasi responden penelitian. Populasi responden penelitian jadinya merupakan keseluruhan responden penelitian. Setiap responden disebut anggota populasi responden penelitian.
Populasi tak terhingga dan tak jelas (tak pasti)
Populasi penelitian, apakah itu populasi subjek penelitian, ataukah populasi responden penelitian, ada yang jumlah anggotanya bisa dan mudah dihitung, ada yang tidak bisa atau tidak mudah dihitung. Oleh karenanya populasi penelitian dibedakan (oleh Penulis) menjadi tiga kategori. Pertama populasi terhingga, kedua populasi tidak terhingga, dan ketiga populasi tidak jelas atau tidak pasti.
Populasi terhingga adalah populasi yang anggota-anggotanya sangat mungkin dan bisa dihitung. Terhingga artinya ada hitungan tertentu, bisa dihitung jumlah atau banyaknya. Sebaliknya, tak terhingga artinya tidak bisa dihitung jumlah atau banyaknya. Ini seperti kalau orang mengucapkan, “Hutang budi kami kepadanya sungguh tiada terhingga.” Jadi, populasi tak terhingga adalah populasi penelitian yang jumlah anggotanya tidak bisa atau tidak mudah dihutung.
C. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Penelitian sampel dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen.Apabila subjek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh digeneralisasikan). Contoh, jika kita ingin mengetahui apakah siswa SMA I pandai-pandai. Kita panggil seorang siswa putra yang kebetulan dapat dijumpai. Setelah dites mengenai berbagai pelajaran, ternyata hasilnya sangat memuaskan. Apakah dengan hasil tersebut kita boleh menggeneralisasikan bagi seluruh siswa SMA I ? tentu saja tidak. Dalam contoh tersebut misalnya saja siswa yang kebetulan berhasil kita hubungi tersebut adalah juara sekolah, maka tentu saja dia tidak mencerminkan populasi.
Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sampel sebagi subjek penelitian ;
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya tentu kurang,
2. Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati,
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efisien ( dalam arti uang,waktu dan tenaga),
4. Adakalnya dengan penelitian populasi berarti deskruktif(merusak). Bayangkan kalau kita harus meneliti keampuhan senjata yang dihasilkan oleh pabrik, misalnya granat.
5. Ada bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data. Karena subjeknya banyak, petugas pengumpul data menjadi lelah, sehingga pencatatannya bisa menjadi bisa memjadi tidak teliti.
6. Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi.
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representative. Adapun cara-cara pengambilan sampel penelitian ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Teknik-teknik nonprobability sampling
Seperti telah disebutkan, populasi (populasi subjek dan atau responden penelitian) tak terhingga adalah populasi yang jumlah anggotanya tidak bisa atau tidak mungkin dihitung, sehingga tidak diketahui secara pasti berapa jumlah anggota populasi tersebut, sedangkan populasi tak jelas atau tidak pasti adalah populasi yang keberadaan dan jumlah anggotanya tidak jelas atau tidak bisa dipastikan jumlahnya.
Oleh karena anggota populasinya tidak diketahui secara pasti siapa saja dan berapa banyak, maka tidak mungkin mengambil sampel dari populasi tersebut secara adil, memberi peluang yang sama kepada setiap anggota untuk terambil menjadi sampel (probability sampling), atau mengambil sampelnya secara acak (random sampling). Oleh karena tidak memberi peluang yang adil, yang sama, kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel, maka teknik-teknik pengambilan sampel dari populasi tak terhingga dan tidak jelas ini dikelompokkan ke dalam rumpun nonprobability sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama kepada setiap anggota untuk terambil sebagai sampel, atau nonrandom sampling (cara pengambilan sampel yang tidak acak).
Apa saja teknik-teknik sampling (pengambilan sampel) yang nonprobability (nonrandom) itu, dan kapan atau terhadap populasi yang seperti apa cocok digunakan, akan dibahas satu per satu, disertai contoh penggunaan agar mempermudah yang akan menerapkannya dalam praktik.
2. Quota sampling
Teknik quota sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak jelas), kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan sebagai sampel dari populasi tersebut.
Pada uraian terdahulu telah disebutkan bahwa penetapan banyaknya sampel yang akan diambil dengan quota sampling berbeda makna dan teknis dari penetapan jumlah sampel pada populasi terhingga. Pada populasi terhingga penetapan jumlah sampel yang akan diambil itu lazimnya bersifat “proporsional,” setidak-tidaknya memperhatikan “besaran atau banyaknya anggota populasi), sehingga sebanding atau mendekati sebanding jumlah anggota dalam populasi (bahkan selalu seiring dengan heteroginitas populasi), karena jumlah anggota populasi jelas hitungannya. Oleh karena jelas hitungan anggota populasinya, maka untuk representativitas, pengambilan sampel biasanya menggunakan persentase.
Pada quota sampling banyaknya sampel yang ditetapkan itu hanya sekedar perkiraan akan relatif memadai untuk mendapatkan data yang diperlukan yang diperkirakan dapat mencerminkan populasinya, tidak bisa diperhitungkan secara tegas proporsinya dari populasi, karena jumlah anggota populasi tidak diketahui secara pasti tadi. Quota sampling pasti, karenanya, nonrandom sampling.
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi latar belakang (motivasi, niat) yang sesungguhnya dari para orang tua ingin menyekolahkan anaknya pada sekolah tertentu. Para orang tua di sini dimaksudkan mereka yang memiliki anak usia sekolah tertentu dan belum masuk ke sekolah tersebut (bukan orang tua murid, melainkan orang tua anak usia sekolah).
Keinginan para orang tua itu tentu bisa benar-benar dilaksanakan, bisa pula tidak. Kenapa? Jika sekolah itu sekolah yang termasuk elit, mungkin saja ada orang tua yang dalam hatinya ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut, tetapi tidak bisa karena tak mampu dan alasan lainnya. Jadi, keinginan (motivasi, niat) itu sebenarnya ada, tapi tidak hendak (karena tidak bisa atau tidak mungkin) diaktualisasikan (diwujudkan).
Dengan “status” seperti itu maka jumlah populasi orang tua tersebut menjadi tak terhingga, karena orang tua anak usia sekolah yang “berkeinginan” itu bisa tak diketahui secara pasti. Ini berbeda dengan jumlah orang tua yang benar-benar mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut, yang bisa dipastikan jumlahnya akan terhingga, bisa dihitung, karena tercatat sebagai pendaftar (lebih-lebih yang benar-benar anaknya diterima).
Oleh karena berkeadaan seperti itu, maka peneliti dapat menetapkan besaran “kuota” sampel yang akan diambil dengan memperhitungkan yang mendaftar dan perkiraan banyaknya yang sebenarnya berkeinginan tadi. Jelasnya: Jika yang medaftar ada 200 orang–yang diterima mungkin hanya 90 orang–berapa kira-kira yang tidak mendaftar tetapi berkeinginan?
Catatan:
Jika penelitian ini melibatkan orang tua anak usia sekolah yang benar-benar mendaftarkan anaknya dan yang tidak mendaftarkan anaknya (tetapi berkeinginan tadi), maka ada dua subpopulasi dari populasi orang tua anak usia sekolah yang berminat mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut, yaitu (1) yang benar-benar mendaftar, dan (2) yang potensial (ada keinginan) mendaftar tapi tidak mendaftarkan anaknya.
Dari yang mendaftar (karena tercatat, jumlahnya pasti, jadi merupakan subpopulasi terhingga) tentu dapat diambil sampel dengan teknik-teknik probability sampling. Sampel yang akan diambil dengan quota sampling adalah sampel dari para orang tua yang berkeinginan tetapi tidak mendaftar.
Apabila penelitian dilakukan jauh hari sebelum masa pendaftaran dilakukan, maka populasinya secara sekeluruhan bersifat tak terhingga (hanya ada “satu” populasi, tidak terdiri atas “dua subpopulasi”), karena yang mendaftar belum ada. Oleh karenanya maka sampelnya dapat diambil dengan teknik quota sampling.
3. Purposive sampling
Istilah purposive sering diterjemahkan bertujuan, karena purpose artinya maksud atau tujuan; jadi purposive sampling diartikan sebagai pengambilan sampel secara bertujuan. Ini benar, tapi tidak betul. Beberapa definisi sering menyebutnya sebagai pengambilan sampel “with purpose in mind” (dengan tujuan atau maksud tertentu di hati). Tetapi tujuan tersebut tidak jelas (tujuan apa?). Itu makanya disebut benar tapi tidak betul, karena tak jelas.
Kalau membuka kamus (buka kamus yang “besar” semisal Oxford Advances Learner’s Dictionary), akan tertemukan bahwa memang salah satu arti purpose adalah tujuan. Tapi tentu dalam hal ini bukan itu yang dimaksud, karena tidak ada pengambilan sampel yang tidak punya tujuan, apalagi menelitinya. Jika dibaca lebih cermat kamus tersebut, maka akan ditemukan arti lain dari purpose, antara lain kesengajaan (”intention”), tidak sekedar secara kebetulan (”accidental“); juga berarti alasan (”reason“) tertentu; dan juga tuntutan keadaan tertentu (the requirements of a particular situation) atau, jelasnya, menurut persyaratan tertentu.
Jadi, dapatlah dikatakan bahwa purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel (jangan lupa yang mencerminkan populasinya).
Misalnya yang diperlukan sebagai sampel adalah “perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki (bukan bebek dan sejenisnya)”–karena yang sedang dicari (jadi, populasinya) adalah perempuan-perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki. Hati-hati, populasinya bukan semua pengguna sepeda motor, sepeda motor jenis atau tipe apapun. Hati-hati pula, bukan “pengguna motor: kasus perempuan pengguna motor laki-laki.” Juga hati-hati: bukan pengguna sepeda motor laki-laki: kasus perempuan. Populasinya semua perempuan pengguna sepeda motor laki-laki (artinya, atau definisi operasionlanya: perempuan yangselalu atau sering kali jika bepergian menggunakan sepeda motor jenis itu, apapun yang menjadi latar belakangnya).Dalam kasus tertentu, Penulis lebih suka menyebut purposive sampling dalam istilah bahasa Jawa sebagai teknik pengambilan sampel secara “njujug“, “menuju langsung ke “tempat” (area, wilayah, lokasi) tertentu yang banyak anggota populasi dimaksud berada.
Contoh:
Jika ingin meneliti anak-anak jalanan, datangilah (untuk mengambil sampel) perempatan-perempatan jalan raya. Kenapa? Karena di situ anak-anak jalanan sering melakukan aktivitas ngamen dan meminta-minta. Jadi, jelas tidak perlu dengan teknik area sampling (area geografis dan atau administratif). Maksudnya, memilih-pilih (menyampel) area, lalu dari area-area tersampel itu dicari anak-anak jalanannya. Muspro, mubazir, gitu kira-kira. Sebab, bisa jadi dari area tertentu malah tak tertemukan anak jalanan itu.
Jika ingin meneliti “ayam-ayam kampus” (maaf lho, karena ini sudah “populer” alias diketahui “populi” atau orang banyak) contoh lainnya, datangilah tempat-tempat yang biasa dipakai “praktek lapangan” mereka, bukan di kampus [Dimarahi Rektor, nanti, hehe. Tentu juga, jangan tanya saya di mana mereka ngetem, tentu saja, hehe! Mana tahu?! Eh, belum tahu, belum berkepentingan, sih. Hus, untuk penelitian, maksudnya, bukan kepentingan lain!Heheh . . . Tanya "informan"-nya saja, lah! Informannya siapa, gak tahu juga aku!]. Nah, jadi, lalu, ambillah sampel mereka di atau dari tempat mangkalnya itu.
Dengan cara seperti itu, maka:
(1) Tuntutan mendapatkan sampel yang sesuai atau pas (yang termasuk anggota “anak jalanan”atau “ayam kampus”) pasti tecapai.
(2) Secara sengaja” (baca: terencana; purposive) mencari anggota populasi “njujug langsung ke tempat tertentu” punya alasan logis, karena jelas lebih efektif dan efisien, daripada mencari-cari ke mana-mana yang belum tentu menemukan apa yang dicari.
Ambil contoh Anda akan meneliti kasus tawuran pelajar. Sudah diketahui umum bahwa yang suka tawuran itu hanya dari beberapa sekolah tertentu saja (antar sekolah tertentu). Jadi, secara sengaja (purposive) Anda lakukan perburuan (hunting) sampel murid yang suka tawuran ke sekolah-sekolah tertentu itu saja, tak perlu semua sekolah dimasuki, atau disampel. Di sekolah itu saja pun mungkin Anda harus cukup lama berakrab-akrab dulu dengan murid-murid sebelum mendapatkan sampel para petawur itu. Jangan begitu datang langsung “to the point” (togmol, kata orang Sunda) mencari dan mewawancarai petawur. Bisa terjebak, salah “tangkap,” dan mendapatkan informasi yang bias. [Hehehe . . ., maaf, jangan suka main "tangkap dulu urusan belakang" kayak oknum polisi-polisi yang tidak profesional--ditangkap, dianggap teroris, lalu dilepas, tak terbukti! Bikin trauma dan stres orang saja!].
Ada pula yang memberi makna purposive sampling itu sebagai pengambilan sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan. Jadi ini akan sama dengan opportunistic (incidental, acidental) sampling. Misal dalam polling (jajag pendapat) seseorang peneliti (observer) mencegat orang-orang yang lewat untuk ditanyai. Barangsiapa sesuai ketentuan (kriteria sampel) maka langsung diambil sebagai sampel, yang tidak memenuhi kriteria dibiarkan lewat. Sekali lagi, cara seperti itu lebih lazim disebut dengan opportunistic (accidental, incidental) sampling (mengambil sampel siapa saja yang kebetulan pas untuk menjadi sampel).
Dalam penelitian kualitatif sampel lazim diambil secara purposive. Ini juga maknanya sama, yakni “njujug,” hanya saja yang dijadikan “jujugan” (tujuan) bukan tempat, melainkan orang (subjek/reponden penelitian). Jelasnya, yang “dituju” adalah orang-orang tertentu yang (dengan alasan atau latar belakang logis) memenuhi persyaratan (tuntutan persyaratan) sebagai “responden” (yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian). Ini hampir mirip dengan informan (narasumber) penelitian. Jangan lupa, bedanya, informan tidak memberikan informasi pribadi, melainkan informasi kelembagaan. Sampel penelitian kualitatif yang purposive tadi, tetap memiliki ciri individual, pribadi. Artinya, keindividuannya itu yang diteliti. Ia tidak mewakili kelembagaan (apapun lembaga, organisasi dsb).
Purposive sampling suka juga disebut judgmental sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan “penilaian” (judgment) peneliti mengenai siapa-siapa saja yang pantas (memenuhi persyaratan) untuk dijadikan sampel. Oleh karenanya agar tidak sangat subjektif, peneliti harus punya latar belakang pengetahuan tertentu mengenai sampel dimaksud (tentu juga populasinya) agar benar-benar bisa mendapatkan sampel yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan penelitian (memperoleh data yang akurat).
Berapa banyak sampel purposif diambil? Rumusnya sederhana: sebanyak yang dianggap cukup memadai untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan (representatif) keadaan populasi. Maksudnya, data dari sampel purposif tersebut dianggap sudah bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian. Tentu tidak bagus kalu cuma satu dua orang. Sebanyak mungkin jauh lebih baik. Angka pasti? Tidak ada. Perhatikan perkiraan “anggota populasi” yang ada di “area” (contoh: tempat mangkal anak jalanan dan ayam kampus tadi) ada berapa banyak, lalu ambillah sebanyak mungkin).
Hati-hati dengan kasus “ayam kampus.” Bisa jadi ini termasuk jenis populasi tidak jelas atau tidak pasti (tidak jelas keberadaannya dan tidak pasti jumlahnya). Dalam kasus ini gunakan teknik sampling untuk populasi tak jelas/tak pasti (uraian berikut).
4. Convenience dan incidental (accidental, opportunistic) sampling
Istilah convenience sampling sering disamamaknakan dengan incidental sampling dan accidental sampling. Convenience artinya mudah atau kemudahan atau kenyamanan (dalam arti tidak memberikan kesulitan atau kesusahan). Incidental artinya tidak secara sengaja, secara kebetulan, atau sampingan (bukan yang pokok atau utama). Accidental artinya (salah satu yang cocok dengan pengambilan sampel) adalah tidak secara sengaja, atau secara kebetulan. Opportunistic artinya juga secara kebetulan. Jadi, incidental, accidental, dan opportunistic mempunyai makna yang sama.
Convenience sampling maksudnya mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan. Misalnya yang terdekat dengan tempat peneliti berdomisili.
Incidental (accidental, opportunistic sampling) maksudnya mengambil sampel secara sembarang (kapanpun dan dimanapun menemukan) asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu.Jadi, sebenarnya antara convenience sampling dan incidental (accidental, opportunistic) sampling ada perbedaan, yaitu pada convenience sampling pengambilan sampel secara sengaja (sengaja yang mudah), sementara pada incidental (accidental, opportunistic) faktor kesengajaan tidak menjadi pokok, faktor kebetulan justru yang paling menonjol (mencari-cari sampai secara “kebetulan” mendapatkan sampel yang dikehendaki). Akan tetapi semuanya mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama menempuh cara yang relatif paling mudah, yang tidak menyulitkan. Hanya saja pada incedental (accidental, opportunistic) sampling kemudahan itu dilihat dari sudut “asal menemukan yang memenuhi ketentuan atau persyaratan,” sementara pada convennience sampling faktor kemudahan itu dilihat dari keterjangkauan (tempat dan hubungan).
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui partisipasi orang tua murid dalam meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya. Peneliti mengambil sebagai sampel tetangganya, temannya, kerabatnya, sejawatnya, dan kenalannya yang semuanya termasuk kategori “anggota populasi penelitian” (dalam hal ini orang tua murid). Ini termasuk convenience sampling, pengambilan sampel dengan cara yang paling mudah, paling tidak sulit, paling nyaman.
5. Snowball sampling
Orang-orang, terutama anak-anak, di daerah bersalju, suka bermain-main dengan bola salju (snowball). Bukan lempar-lemparan, melainkan menggelindingkan bola salju itu dari bukit ke lembah, ke bawah. Bola yang digelindingkan hanya sekepalan tangan. Pada ketika menggelinding itu, ada salju yang ikut menempel ke bola sekepal tadi. Makin ke bawah jadinya makin banyak salju yang menempel, dan makin membesarlah bola salju tersebut.
Pengambilan sampel dengan teknik snowball sampling gambarannya seperti menggelindingkan bola salju sekepalan tangan anak tadi. Di ketika populasi penelitian tidak jelas keberadaannya, dan tidak pasti jumlahnya, temuan satu sampel saja sudah sangat amat berarti. Dari sampel pertama itu dicarilah (diminta informasinya) mengenai “teman-teman” sampel lainnya.
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang tidak jelas keberadaaan anggotanya dan tidak pasti jumlahnya dengan cara menemukan satu sampel, untuk kemudian dari sampel tersebut dicari (digali) keterangan mengenai keberadaan sampel (sampel-sampel) lain, terus demikian secara berantai.
Ambil contoh akan meneliti para pengguna narkoba. Jika sudah tertemukan satu orang pengguna, dari orang tersebut digali infomrasi siapa saja teman atau teman-temannya yang sama-sama suka mengkonsumsi narkoba. Dari temannya tadi dicari lagi informasi siapa teman atau teman-teman lainnya. Begitu seterusnya, sampai sampel dirasa cukup untuk memperoleh data yang diperlukan, atau sampai “mentog” sudah tidak terkorek lagi keterangan sampel lainnya siapa dan di mana, atau sampai data yang diperoleh dipandang sudah cukup memadai untuk menjawab permasalahan penelitian.
6. Sampel Random atau sampel acak,sampel campur
Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya
peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti member hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
Setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi, diberi nomor urut mulai dari 1 sampai dengan banyaknya subjek. Di dalam pengambilan sampel biasanya peneliti sudah menentukan terlebih dahulu besarnya jumlah sampel yang paling baik. Jawaban terhadap pertanyaan ini tidaklah begitu sederhana.
Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel atau semakin besar persentasenya sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subjek dalam populasi.
Supaya perolehan sampel lebih akurat. diperlukan rumus-rumus penentuan besarnya sampel, antara lain ;
1. Rumus Jacob Cohen:
L
N = + u + 1
F2
dengan keterangan :
N = ukuran sampel
f2 = Effect size
u = banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = fungsi power dari u, diperoleh table, t.s 1%
2. Dengan rumus Paul Leedy
Z
N = ( )2 (P) ( 1 – P )
e
dengan keterangan :
N = Ukuran sampel
Z = standar score untuk jumlah sampel yang dipilih
e = sampling error
P = proporsi harus dalam populasi.
Cara penentuan sampel terhadap populasi yang tidak homogen dalam teknik sampel
random atau sampel acak,sampel campur antara lain ;
a. Undian (untung-untungan)
Pada kerta kecil-kecil kita tulis nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kemudian kertas ini kita gulung. Dengan tanpa prasangka,kita mengambil gulungan kertas, sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan nomor subjek sampel penelitian kita.
b. Ordinal (tingkatan sama)
Kita membuat 5 gulungan kertas dengan nomor 1,2,3,4, dan 5. Kita ambil satu, misalnya setelah dibuka tertera angka 3, maka nomor sampel yang diambil adalah kelipatan angka 3,6,9,dan seterusnya sampai memenuhi jumlah sampel yang akn dijadikan subjek dalam penelitian.
c. Menggunakan table bilangan random.
Agar pengambilan sampel terlepas dari perasaan subjektif, maka sebaiknya peneliti menuliskan langkah-langkah yang akan diambil, misalnya :
1) menjatuhkan ujung pensil, menemukan nomor baris,
2) menjatuhkan ujung pensil kedua, menemukan nomor kolom
Pertemuan antara baris dan kolom inilah dijadikan nomor subjek ke-1
3) bergerak dari nomor tersebut 2 langkah ke kanan,menemukan nomor subjek ke-2
4) bergerak ke bawah 5 langkah menemukan nomor subjek, ke-3
5) bergerak ke kiri 2 langkah menemukan nomor subjek ke-4
dan seterusnya sampai diperoleh jumlah subjek yang dikehendaki
Perlu ditambahkan di sini bahwa apabila jumlah subjeknya tidak terlalu banyak, maka semua langkah dapat ditulis. Tetapi jika jumlah subjeknya banyak, kita dapat mengulang langkah yang sudah kita lalui.Pengambilan sampel dengan cara random ini hanya dapat digunakan jika keadaan populasi memang homogen. Bagi populasi yang tidak homogeny, peneliti perlu mempertimbangkan ciri-ciri yang ada, dan cara pengambilan sampelnya diterangkan pada nomor-nomor berikutnya.
7.Sampel Berstrata atau stratified sampel
Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random. Adanya strata, tidak boleh diabaikan, dan setiap strata harus diwakili sebagai sampel.
Apabila kesimpulannya akan diberlakukan untuk seluruh institusi, maka kita harus mengambil sampel, wakil dari semua tingkat. Strata ekonomi, strata pendidikan, strata umur, strata,strata kelas, dan sebagainya, dapat digunakan sebagai dasar penentuan sampel strata. Sampel berstrata digunakan apabila kita berpendapat bahwa ada perbedaan ciri, atau karakteristik antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variabel. Akan tetapi jika tidak ada perbedaan ciri antara setiap tingkat yang ada, kita boleh menggunakan sampel random.
8.Sampel Proporsi atau Proportional Sampel, atau Sampel Imbangan
Teknik pegambilan sampel proporsi atau sampel imbangan ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Adakalanya banyak subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang reprensetatif,pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.
Pada umumnya teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian memang tidak tunggal, tetapi gabungan dari 2 atau 3 teknik. Apabila misalnya pengambilan sampel mahasiswa tingkat 1 sebanyak 50 dari 500 orang dilakukan dengan acak,demikian juga dari tingkat-tingkat lain, maka sudah 3 tenik yang digunakan, yakni berstrata,proporsi dan acak Teknik pengambilan sampel ini disebut stratifield proportional random sampling.
9.Sampel Kelompok atau Cluster Sample
Di masyarakat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau strata. Dalam membicarakan masalah persekolahan,kita jumpai adanya kelompok SD,SMP,SLA. Kelompok-kelompok tersebut dapat dipandang sebagai tingkatan atau strata. Demikian juga adanya kelas atau tingkat di masing-masing tingkatan sekolah.
Akan tetapi jika kita menghadapi perwakilan dari sekolah-sekolah negari, bersubsidi, berbantuan,swasta, sebenarnya lebih tepat kita sebut kelompok, daripada strata. Demikian pula kelompok pegawai negeri, anggota TNI/POLRI, pedagang, petani, nelayan dan sebagainya, kita tidak dapat memandanginya sebagai strata, tetapi kelompok. Inilah yang disebut cluster. Di dalam menentukan jenis cluster atau kelompok harus dipertimbangkan dengan masak-masak apa ciri-ciri yanga ada.
Langganan:
Postingan (Atom)